'BRUKK!'
"agh" keluh sakitku pelan
"KENAPA KAU SELALU MENGGANGGUKU HA?!"
"a.. a.. aku.."
"APA HA?! KAU MAU BILANG APA LAGI?! COME ON, GUYS. LET'S GET OUT FROM HERE." bentaknya
"kau baik-baik saja kan?"
"i'm okay."
"are you sure?"
"ya"
"ayo berdirilah" kata temanku, Jessy dan Belle.
"thank you" kataku lirih
"ya, ayo kembali ke kelas" kata Jess sambil membantuku membawakan barangku.
kalian harus tau bahwa aku adalah seorang pecundang yang bisa dibilang 'pengganggu paling menjijikan' di kampusku. aku Ave, kalian tidak perlu tau nama lengkapku karena aku tidak akan membeberkan namaku yang bisa dibilang tidak ada yang mau menyebutkan nama 'menjijikan' itu selain aku dan teman-temanku. bukan karena orang tuaku tidak becus memberiku nama, tapi karena aku salah masuk kampus. entah apa yang dipikirkan oleh orang tuaku, mereka terus saja menekanku untuk masuk ke kampus paling bergengsi di kotaku. ya, Oxford University adalah tempatku bersekolah saat ini dan aku hanya mempunyai dua teman yang menurutku mereka 'terpaksa' berteman denganku, ternyata tidak. Jessy dan Belle lah yang selalu membantuku saat teman-temanku yang lain mencibirku. tunggu, apa aku bilang 'teman-temanku yang lain'? perlu ku tekankan bahwa mereka lebih mirip dengan iblis yang selalu menggangguku, kecuali kedua temanku.
kalian juga harus tau bahwa 'menjijikan' adalah makananku setiap hari. "dia menjijikan, style nya saja kampungan. dasar manusia hina!", "gimana sih caranya dia bisa masuk sini? ini kampus orang-orang keren kan? dasar tukang nyogok, menjijikan!". jangan tanya aku bagaimana style ku saat aku berada dikampus. aku berkacamata, berambut acak, rok panjang, kemeja lengan panjang, dan bayangkan saja style ku sejelek mungkin. apa aku bilang berambut acak? sebenarnya, sebelum aku kekampus aku sudah merapikan rambutku. karena berkat 'teman-trmanku yang lain' itu, rambutku jadi super berantakan. jika kalian bertanya bagaimana dengan style kedua temanku, aku akan menjawab style mereka jauh lebih cantik dan anggun daripada aku. jelas, Belle adalah pacarnya Liam, salah satu personel One Direction. Jessy? dia masih mau menemaniku ber-jomblo-ria. kalian juga harus tau bahwa Jessy dan Belle itu cukup terkenal karena mereka cantik dan pandai, sedangkan aku terkenal karena aku jelek, dan berteman dengan dua orang keren.
tabrakan? oh, soal tabrakan diatas itu? ya, karena aku terlalu culun dan jelek dan kacamata ku sangat mengganggu dan saat itu aku membawa banyak barang dan saat itu juga aku tidak tau jika ada seorang lelaki tampan primadona kampus tertabrak. jelas dia marah karena aku memang selalu dimarahinya. aku salah maupun aku tak punya salah, dia selalu menganggapku berdosa. kalian mau tau siapa dia? salah satu personel vocal group terkeren sepanjang masa yaitu Harry Styles, One Direction.
"kau harus ceritakan pada kami bagaimana bisa Harry membentakmu. lagi."
"apakah harus? bukankah ia memang membentakku setiap ia berpapasan denganku?"
"come on, Ave. kau tidak seberdosa itu. jangan terlalu menekankan dirimu seperti ini" jelas Belle
"aku tidak menekankan diriku, aku hanya.." pembicaraanku dengan kedua temanku terpotong karena ada malaikat tampan tak bersayap tiba-tiba datang menghampiriku dan bertanya..
"hey Ave, apa kau baik-baik saja?" ia seorang NIALL HORAN! dan perlu kalian tau bahwa ia juga salah satu personel ONE DIRECTION!
"a.. a.. apa.. kau.. akan.. mem.."
"membentakmu seperti yang Harry lakukan? tentu tidak. aku datang kesini untuk meminta maaf, kadang Harry memang sedikit gila hingga ia membentakmu sekasar itu, haha." tawanya yang manis itu membuatku terasa nyaman melihat senyumnya
"o.. oh.. a.. aku.."
"jangan takut seperti itu, aku manusia kan? sama sepertimu. tak perlu gugup seperti itu"
"o.. o.. okay.. so...soal.. Ha.. Harry.. a.. a.. aku.."
"tolong, jangan membuatku menunggu hanya karena kau takut lalu kau menjadi gagap"
"maafkan aku, Niall. okay, soal Harry? aku tidak mempermasalahkan itu"
"apa kau yakin? kau tidak mau marah padanya? apa kau berfikir kau akan dibentaknya lagi? kalau begitu, kau boleh memarahiku dan membentakku" katanya halus sambil tersenyum, lagi.
"aku sama sekali tak marah, santai saja."
"baiklah, terima kasih atas waktumu. sampai jumpa~" lalu ia pergi menjauh dariku
"jadi Ave, apa rasanya mengobrol dengan seorang Niall Horan?" goda Jess
"kau mau tau rasanya?! rasanya itu bagaikan pergi ke lapangan luas serba putih dan diangkat melayang ke langit seribu awan!" jawabku tanpa sadar
"jadi, kau suka pada teman pacarku? goda Belle
"tentu tidak, Belle. ia hanya terlihat baik"
"bukan terlihat saja Ave, Niall memang baik"
"mungkin ia tertarik padamu, Ave. haha" dan kedua temanku ini menggodaku seperti 'akulah yang selalu pantas dipermainkan'. bukan bermaksud jahat~
"sudahlah jangan mengada-ada, kembalilah fokus ke pelajaran!" kataku keras
"okay hahaha" jawab mereka kompak dan masih sambil tertawa.
aku harus berterima kasih pada Harry, karena mungkin aku akan mulai menyukai Niall. dia berbeda dari yang lainnya, atau mungkin juga dia akan mempermainkanku? dan ini adalah awal dari cerita cintaku di Oxford University.
-to be continued-
YOU ARE READING
Love University
Fanfictiondia bukan gengster, tapi dia berkelompok. dia bukan artis, tapi dia terkenal. dia baik dan beda dari anggotanya yang lain. dia juga yang memikat hatiku dengan senyum hangatnya. apa dia hanya akan menyakitiku? apa dia hanya akan mempermainkanku? atau...