dan apa yang aku takutkan benar terjadi. entah ini benar atau hanya bohong, yang jelas aku melihat artis itu duduk disebelah Niall dan sangat dekat. bagaimana aku tau? ya, aku duduk di kursi kantin tepat di seberang meja 'mereka'. yang aku tahu, wajahku biasa saja tapi teman-temanku melihat wajahku terlihat berbeda.
"ada apa Ave? sepertinya wajahmu terlihat marah"
"a.. a.. aku.. ma.. marah?"
"yang kami lihat memang seperti itu"
"tentu tidak, lagipula untuk apa aku marah?"
"entahlah Ave, mungkin kau cemburu melihat artis itu duduk sangat dekat dengan Niall"
"ce...cem.. cembu.. cemburu?! jangan mengada-ada Jess"
"it's okay Ave, jika kamu memang cemburu. itu kan hal yang wajar"
"wajar? apa maksudmu Belle? aku tak berhak kan? sudahlah"
"apa sih Ave yang kau pikirkan? percuma kau menutupi perasaanmu seperti ini, coba kau kirim pesan ke Niall"
aku langsung mengambil handphone ku dari dalam tas dan langsung kuketik suatu pesan yang tidak penting untuk Niall. dan apa yang aku lihat? ARTIS ITU TIDAK MEMPERBOLEHKAN NIALL MENGECEK HANDPHONENYA! lebih jelasnya, aku telah mengirim Niall pesan dan mungkin sudah sampai ke handphone nya. lalu Niall mau mengambil handphone nya dan artis itu MEMEGANG TANGAN NIALL untuk menurunkan handphone nya. dengan kata lain, ARTIS ITU MENGAMBIL KESEMPATAN!
Niall menoleh kebelakang, ke arahku dan menunjukkan wajahnya seperti -maafkan aku-. dan kau pikir aku memaafkannya? entahlah, aku juga heran kenapa hanya dengan Niall duduk sedekat itu dengan artis itu dan artis itu melakukan hal yang sama sekali belum pernah kulakukan ke Niall lalu aku c e m b u r u . dan yang kulakukan adalah membuang muka saat aku melihat wajahnya dengan surat kecil yang disampaikan Niall untukku. ya, aku hanya meliht wajahnya sekilas. ketahuilah bahwa sebenarnya aku ingin sekali melihat wajahnya karena dia duduk memunggungiku.
"artis itu mendekati personil ONEDIRECTION"
"APA ITU BENAR? oh jangan sampai Harry ku dimakan olehnya"
"aku juga tak rela bila Louis ku ditangkapnya"
kata 'iblis' kampusku. dan mungkin iblis dikampusku akan bertambah satu setelah adanya artis itu. dan semoga bukanlah Niall yang menjadi sasarannya.
saat waktu pulang tiba, kulihat handphone ku mendapat pesan. ternyata dari Niall, dan yang kulakukan adalah mengabaikan pesannya. sesampaiku di lobby kampus, aku melihat One Direction bersama artis itu dan artis itu jalan berdempet terus dengan Niall. aku hanya melihat mereka dari kejauhan dan sakit hati. seharusnya, selama mereka tidak bergandengan dan berciuman sih itu tak menjadi masalah buatku. entahlah, mungkin ini hanya cemburu biasa.
"cemburu? kata mereka aku cemburu dengannya? haha yang benar saja" gumamku
"apa benar kau cemburu?" aku terus berjalan dan tidak menoleh ke asal suara itu
"tentu tidak, maksudku entahlah."
"jika kau memang menyukainya, kejarlah dia dan jangan sampai ada orang lain menikung cintamu"
"jagan gila, aku tak punya hak apapun" lalu aku mulai menoleh dan...
"LIAM?!"
"iya? ._."
"jadi daritadi yang berbicara denganku adalah kau?!"
"iya, jadi janganlah menyerah" lalu ia pergi.
entah apa yang aku pikirkan, tapi Liam ada benarnya juga. aku tak mau hatiku dibakar seperti ini saat terus melihat mereka berdua, maksudku Niall dan artis itu berduaan. aku ingin Niall juga menyukaiku. tunggu, aku menyukai Niall? perasaan tak rela ini apa maksudnya? apa yang harus aku lakukan?
-to be continued-
YOU ARE READING
Love University
Fanficdia bukan gengster, tapi dia berkelompok. dia bukan artis, tapi dia terkenal. dia baik dan beda dari anggotanya yang lain. dia juga yang memikat hatiku dengan senyum hangatnya. apa dia hanya akan menyakitiku? apa dia hanya akan mempermainkanku? atau...