BAB 4

58 15 2
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua siswa/i berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin , ada yang ke perpustakaan , lain halnya dengan Shalsha yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya hanya  untuk membaca buku saja."Shal , ke kantin yuk" ajak Airin. "Ga ah gak laper gue"jawab Shalsha."oh gitu, yaudah kita kantin dulu ya" ujar Indah. "Oke" balas Shalsha.

"Niel, kantin yuk" Ajak Dicky , Sahabat Daniel sejak SMP. Daniel mempunyai dua sahabat cowok yang bernama Dicky dan Ilham mereka bersahabat sejak SMP, dan  kebetulan Di SMA mereka satu sekolah dan satu kelas , Dicky dan Ilham tidak kalah tampan dengan Daniel , mereka juga anak basket sama seperti Daniel."Ga deh gue mau ke kelas Dinda aja mau pdkt , sekalian ngasih cokelat yang gue bawain buat dia he..he..he.." sahut Daniel cengengesan sambil menunjukkan sebungkus cokelat Silverqueen."pdkt mulu Lo kapan jadiannya bro?" Tanya Ilham sambil tersenyum."bentar lagi , sikit lagi udah Mateng cinta Dinda buat gue" jelas Daniel."ha..ha.. lu kata dia telur dadar pake Mateng Mateng" balas Dicky.

Shalsha yang tidak sabar mendengar percakapan tiga orang itu pun langsung berdiri dan beranjak pergi dari tempat duduknya, dia merasa bosan dengan Daniel yang selalu membahas Dinda disetiap harinya. "Shal! Mau kemana?" Tanya Daniel bingung. "Terserah gue dong mau kemana!" Sahut Shalsha cuek. "Shal! Mau kemana lo?" Tanya Laras yang bingung dengan tingkah Shalsha. "Mau kantin , laper gue! Mau ikut?" Balas Shalsha. "Tapi tadi Lo bilang lo gak laper , duluan aja deh , gue mau beresin buku dulu , nanti gue nyusul" ujar Laras."yaudah" jawab Shalsha langsung keluar menuju kantin.

Diperjalanan menuju kantin , Shalsha mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin, dia memutuskan untuk ke taman belakang sekolah saja, untuk membaca buku yang dibawanya, dan membuang rasa kesalnya terhadap Daniel. Dia duduk di bangku putih yang sudah tersedia di taman."apa-apa selalu tentang Dinda, kenapa harus Dinda terus, kenapa Lo gak ngerti perasaan gue Dan, yang ada selalu di belakang Lo, saat Lo down" Batin Shalsha kesal.

Di kesendirian aku memperhatikamu saat kau memperhatikannya ,seakan dia adalah satu-satunya arah hidupmu, menolehlah kebelakang agar kau mengetahui keadaan hati yang terbakar dan hancur.

"Hai" sapa seseorang yang suaranya tidak asing bagi Shalsha. Shalsha menutup buku yang dibacanya dan melihat siapa yang menyapanya. Dan ternyata itu adalah Angga. Shalsha hanya memberikan senyuman dan kembali membaca bukunya tanpa menghiraukan sapaan Angga.

"Lo kenapa? Ngapain sendiri di sini?" Tanya Angga dengan nada khawatir. "Hah? Gapapa gue , kepo banget si, Lo juga ngapain di sini?" balas Shalsha."gue cuma lewat, terus kenapa Lo gak bareng temen - temen Lo yang lain? Tadi gue jumpa Laras dia nyariin Lo tuh" ujar Angga lagi tanpa peduli dengan Shalsha yang selalu cuek kepadanya, Angga sangat menyayangi Shalsha, karena itu dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan hati Shalsha.
"Palingan juga ngajak ke kantin, bukan urusan Lo juga kan gue mau bareng temen  - temen gue atau gak" jawab Shalsha dengan nada sedikit tegas. "Kenapa? Lo patah hati lagi karena Daniel" ujar Angga beranjak duduk di sebelah Shalsha."hah? Maksud Lo?" Balas Shalsha terkejut, Kenapa Angga bisa tau soal Daniel."gue tau Lo suka sama Daniel, iya kan? Lo punya rasa sama Daniel lebih dari sahabat!" Tegas Angga menekan kata sahabat.

Shalsha terdiam. Kenapa Angga bisa tau tentang Daniel. Dia tidak pernah memberitahu Angga. Tetapi kenapa Angga tau tentang perasaannya, sebodoh itu kah dia menyimpan perasaanya. Berbagai pertanyaan mulai muncul di pikirannya.

"Hah? Apaan, sok tau Lo. Bacot tau gak" jawab Shalsha mencoba menyembunyikan perasaannya." Gue tau karena mata dan hati Lo yang beri tahu gue Shal, gue bisa liat bagaimana raut wajah Lo saat Daniel ngomongin Dinda, gue punya mata kali Shal. Kenapa Lo gak bisa liat gue yang selalu di belakang Lo Shal!!" Tegas Angga lagi. Shalsha pun tidak tahan lagi menahan rasa kesalnya, dia menghadapkan  tubuhnya dengan Angga yang disebelahnya, lalu dia berkata "Emang mata dan hati gue bisa bicara apa! raut wajah gue biasa aja kok saat Daniel ngomongin Dinda, siapa bilang Lo gak punya mata!! Dan asal Lo tau ya Ngga! Lo enggak akan pernah ada di hati gue, gue nggak akan pernah mau sama cowok yang kaya lo, yang suka ngurusin urusan orang, yang lebay banget kaya gini, yang sok peduli sama gue,yang sok khawatir sama gue, gue risih tau gak sama sikap Lo ini, sikap Lo ini yang buat gue semakin benci sama lo. Terserah gue dong mau suka, atau enggak suka sama Daniel itu bukan urusan Lo! Gue berhak suka sama siapa aja, karena hati gue milik gue!! Dan Lo, Lo bukan siapa siapa gue jadi gausah sok mau tau semua tentang gue! Ngerti!!" Shalsha tidak bisa menahan rasa kesalnya yang sudah memuncak, sekarang kata kata yang seharusnya tidak keluar dari mulut Shalsha, sekarang sudah keluar, dan mungkin Angga  sakit hati mendengar semua omongan Shalsha yang cukup pedas itu.

"Shal denger ya gue gak akan nyerah buat dapetin lo, sekalipun Lo benci sama gue, gue akan tetap selalu sayang dan nggak akan pernah benci sama Lo, Lo Uda buat gue gila Shal! Lo buat gue gila karena terlalu cinta sama Lo, dan please jangan pernah nyuruh gue buat jauhin Lo Shal! Gue sayang sama Lo tulus Shal, tulus!!  kalo memang Lo gak suka sama Daniel, sekarang tatap mata gue Shal, bilang kalo Lo gak suka sama Daniel!" Tegas Angga, menurunkan nada bicaranya.

Kenapa sih, Angga seperti ini. Kenapa dia sangat ingin tau tentang perasaan Shalsha ke Daniel, apa sih untungnya kalo pun dia tau soal perasaan Shalsha.

Shalsha terdiam mendengar perkataan Angga yang tidak menyerah untuk mengetahui perasaan Shalsha ke Daniel, meskipun Shalsha sudah mencacinya."terserah Lo! Yang penting Lo Uda tau kalo gue benci sama Lo!" Balas Shalsha mengalihkan pembicaraan."tatap gue dan bilang kalo Lo gak suka sama Daniel!" Ucap Angga mengulang kalimatnya tadi."gue gak mau!!!" Tegas Shalsha menekan kata gak mau. "Kalo Lo gak mau, berarti dugaan gue bener kalo Lo memang suka sama Daniel" ujar Angga tersenyum sinis.

Kali ini Shalsha benar benar bingung, jika dia menatap Angga dan mengatakan kalo dia gak suka sama Daniel, maka dia akan menanggung malu, mungkin dia akan gugup dan tidak sanggup mengatakannya. dan jika dia tidak mengatakannya maka Angga pasti akan berfikir kalo dia menyukai Daniel, dan semuanya akan terbongkar."kenapa? Lo takut kan. Buktiin ke gue kalo Lo gak suka sama Daniel" ujar Angga menaikkan sebelah alisnya."oke, liat gue" ucap Shalsha kesal.

Kira - kira mampukah Shalsha mengatakannya?
Jangan lupa di vote ya!!

when you say you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang