BAB 6

56 8 0
                                    

Author POV

Jarum jam menunjukkan angka lima pagi. Shalsha terbangun dari tidurnya, suprise yang diberikan Daniel terus terbayang dipikirannya, dan kata kata yang terucap dari mulut Daniel terus menggema ditelinganya,  menunjukkan bahwa rasa bahagia yang semalam, masih membekas hingga pagi ini. Shalsha bergegas untuk mandi , dan setelah itu ia melaksanakan sholat subuh.

Pagi ini, Shalsha sangat bersemangat untuk pergi sekolah. Ia sangat tidak sabar untuk menceritakan kejadian semalam kepada sahabat sahabatnya. Saat Shalsha memakai sepatu , handphone milik Shalsha berdering menandakan ada pesan masuk, ia pun membuka pesan yang ternyata adalah dari Daniel,

Via Whatsapp 

Daniel
Shal! Lo pagi ini bareng gue gak?
06.25

Gue bareng lo deh,
Lo jemputnya jangan telat!
06.26

Daniel
Iya baweel , lo juga cepetan!
Jangan lupa sarapan.
06.28

(read)
06.32

Shalsha dengan pakaian yang sudah rapi, pergi ke meja makan untuk sarapan pagi dengan bunda, ayah, dan abangnya.

"widihhhhh..... Cepat banget lo curut siapnya, biasaaanyaa paling lama." cerocos Risky abangnya Shalsha. "pagi tikus gott, pagi bunda , pagi ayah!" ujar Shalsha. "wah wah anak ayah kayaknya lagi bahagia banget ni" ujar ayah Shalsha tersenyum. "biasalah Yah, baru dapet surprise dari pangerannya." cerocos Risky. Shalsha menginjak kaki Risky dan tersenyum. "ihhhh..... Abang ku tersayangg bisa gak si lo punya mulut di rem sikit, nyambung aja tu mulut." balas Shalsha. "awww, sakit, dasar adik durhaka lu!" ujar Risky sambil memegang kakinya. Ayah dan bunda shalsha, hanya tersenyum melihat tingkah kakak beradik itu.

"sudah sudah masih pagi uda berantem aja anak anak bunda, ayoo abisin makanannya cepetan nanti terlambat. Shalsha, kamu bareng abang kan pagi ini?" tanya bunda. "emmm, gak deh bun. Shalsha tadi uda janjian sama Daniel mau pergi bareng." balas Shalsha. "ih si curuttttt, sementang uda punya pangeran sendiri abangnya dilupain." ujar Risky. "ihhh abang tersayangg, enggak kok Shalsha gak lupaa, besok Shalsha pigi bareng lo deh bang, janji! He...he..he" tegas Shalsha."haelaaaa.. Gausa bareng gue juga gapapa kali." ucap Risky. Shalsha memutar bola matanya karena kesal melihat tingkah abangnya.

"oh iya. Ayah, Shalsha titip salam ya sama papa nya Daniel. Shalsha mau bilang makasih atas bantuannya untuk Daniel surprisesin Shalsha." ujar Shalsha. "iya nanti ayah sampein. Emang kamu di surprisein apa sama Daniel?" tanya Ayah. "rumah pohon yang indaaaaaaaaahhh bangeeettt" ucap Shalsha sambil tertawaaa.

Brum....brumm.....brummm
Suara motor terdengar dari luar rumah. Dan Shalsha kenal betul dengan suara motor itu, itu adalah suara motornya Daniel.

"eeehmmm. Pangerannya sudah sampai tuh, gih sana kasian nunggu." ujar Risky. "he..he..he, yaudah Shalsha pergi dulu ya Bang, Yah, Bun. Assalamualaikum." ucap Shalsha sambil menyalam tangan abang dan kedua orangtuanya lalu berlari ke luar rumah. "waalaikumussalam, hati hati ya nak" ujar bunda. "siap bunn" ujar Shalsha dari pintu rumah.

Di depan rumah ternyata sudah ada Daniel dan motornya yang siap mengantar Shalsha.
"hei Shal, uda siap? Yuk berangkat." ajak Daniel yang berada di atas motornya. "haayukkk. Let's gooooooo" ucap Shalsha menaiki motor Daniel.

*****

"Assalamualaikum teman- teman seperjuangan" sapa Shalsha pada teman sekelasnya. "waalaikumussalam" jawab serentak oleh teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

when you say you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang