BAB 5

35 10 3
                                    

"Shal!" Panggil seseorang yang suaranya sudah tidak asing lagi bagi Shalsha. "Daniel, Lo ngapain di sini?" Tanya Shalsha bingung kenapa Daniel tiba tiba ada di sini."Lo yang ngapain, dari tadi dicariin malah di sini berduaan sama dia (menunjuk Angga) , pake tatap - tatapan segala lagi, ga dengar bel masuk apa?" Ujar Daniel tegas kepada Shalsha. "Lo kenapa sih , Dan? Emang kenapa kalo gue berduaan sama Angga? Lo cemburu?" Balas Shalsha pada Daniel. "Siapa juga yang cemburu, Uda ah lupain, ayo masuk kelas nanti keburu ada guru" ucap Daniel sambil menarik tangan Shalsha. "Eh, Shalsha!! Gue yakin kalo Lo suka sama dia" ujar Angga. "Serahlo, bodoamat" balas Shalsha, sedangkan Daniel hanya menatap tajam Angga.

Kringg kringg
Bel pulang berbunyi
"Shal, pulang bareng gue ya!iyaaadongggg plissss gue mau ajak lo ke suatu tempat mungkin lo akan suka tempat itu." ujar Daniel. "gak ah males gue , palingan juga kalo ketemu Dinda di parkiran , lo ninggalin gue lagi dan pulang bareng dia, males ah." jawab Shalsha. "Shall, ayolaaaaaahh." mohon Daniel kepada Shalsha. "eeeemmmmm , iya iya dehhh , tapi awas aja ya kalo sampe lo ninggalin gue lagi." seru Shalsha. "iyaaaa Bawelll, yaudah yuk." ajak Daniel menarik tangan Shalsha.

Di perjalanan
"Dan, emang kita mau kemana si, udah mau hujan niiii, nanti kalo tas gue basah gimana."ujar Shalsha. "gue mau ajak lo ke suatu tempat , yang gue yakin pasti lo suka tempatnya." ujar Daniel.

"tempat apa ya , yang dimaksud Daniel, resek banget si Daniel , bikin gue penasaran aja" batin Shalsha.

Tidak berapa lama kemudian..........

"Nah sudah sampai kitaa." ujar Daniel "lahh kok pohon semuaa kata lo tempatnyaa indahhh dan bikin gue sukaa, kok lo malah bawa gue ke tempat yang mirip hutan begini si Dan" desis Shalsha kesal.

Daniel tersenyum , dia mengeluarkan sapu tangan dari tasnya dan berniat menutup mata Shalsha dengan sapu tangan itu.

"eeeeeeeehhhhh, mau ngapain lo , pake mau nutup mata gue segala, jangan macem macem yaa lo Dan." tegas Shalsha. " yaelahh Shal, emang gue mau ngapainn si sama cewek segalak lo , udahh sini gue tutup mata lo dulu." ujar Daniel. " gamau gue ah, aneh aneh aja lo." ujar Shalsha.
"ayolah Shal! Bandel banget si lo, kalo lo gamau , gue akan tinggalin lo sendiri disini, mau???" kata Daniel.
"i...iya deh tapi awas lo ya kalo ngelakuin yang aneh aneh!!" tegas Shalsha. " iya gue janjii!" ujar Daniel.

Daniel pun menutup mata Shalsha dan menuntun Shalsha ke tempat yang dia maksud , tempat tersebut berada di balik pohon pohon besar yang dikira Shalsha hutan.

"ini gue mau dibawa kemana si , Dan!" ujar Shalsha bawel. " lo bisa diem gak si Shal, ngoceh mulu, ikutin gue ajaaa, gausah rempong deh."ujar Daniel , yang membuat Shalsha diam.

" nah ini, tempat yang gue maksud." ujar Daniel. "yaelah.... Dan, kalo lo belum buka kain yang nutupi mata gue ini , gimana gue bisa liat tempat ini." ucap Shalsha kesal. " oh iyaaa, sini gue bukain , tapi setelah gue buka kainnya lo gaboleh liat dulu yaaa, sampe di hitungan ke tiga lo baru boleh buka mata lo! Setuju??" ujar Daniel. "iyaaa iyaaa lamaa banget siii, gasabar ni gue , haelahhh" desis Shalsha. "gue bukain ni, tapi jangan buka mata dulu sampai hitungan ketiga." ujar Daniel. "iyaaaaaaaa lama banget si" Sahut Shalsha kesal.
"satuuuuu........ Duaaaaaa...... Tiiiiii.......gaaaa. buka mata lo Shal!" ujar Daniel.

Shalsha pun membuka matanya dengan perlahan , dan dia terkejut dengan apa yang dia lihat , tepat di depannya ada sebuah rumah pohon yang sangat indah, dihiasi dengan balon warna warni. Dan tidak jauh dari rumah pohon tersebut ada sebuah Danau yang cukup luas dan memanjakan pandangan mata.

*****

Shalsha POV

Gue terpelongo, tidak percaya dengan apa yang ada di depan gue sekarang. mimpi gue , dulu gue pengen punya rumah pohon , dan sampe sekarang itu sudaj jadi mimpi gue yang selalu ingin gue wujudkan.

"yaampun , Dan. Indah banget rumah pohonnya, andai gue punya rumah pohon seperti ini" gue takjub dengan segala yang gue pandang saat ini.
"Shal, rumah pohon ini gue bangun khusus buat sahabat yang paling gue sayang, gue minta bantuan papa untuk bangun rumah pohon buat lo, karena pas ulang tahun lo tahun semalam, gue belum ngasi apa apa buat lo Shal. Gue sayang sama lo Shal! Sebagai sahabat lo , gue akan jagain lo more than diri gue sendiri , dan anggap aja ini permintaan maaf gue karena uda biarin lo pulang sendiri kemarin." ujar Daniel

Deg! Dan rasanya gue pengen bilang kalo gue cinta sama lo Dan, gue cintaaaaaaaaa, gue bukan hanya mau jadi sahabat kecil dan sahabat lo sampe sekarang , tapi gue mau lebih dari itu , gue cinta dan sayang sama lo lebih dari yang lo tau Dan." batin gue

Tanpa gue sadari setetes air jatuh dari mata gue.
"Shal! Kok lo malah nangis si, lo gak suka dengan kejutan gue ini?? , jangan nangis Shal, pliss" ujar Daniel mengusap pipi gue. " gue suka Dan, sukaaa banget, ini impian gue Dan, gue pengen banget punya rumah pohon dari gue kecil, dan sekarang lo wujud in mimpi gue ini, makasi dan." tanpa sengaja gue memeluk Daniel, jujur gue bahagia banget hari ini, gue jadi semakin ingin memiliki Daniel, sahabat gue ini. Gue gak nyangka Daniel bisa sweet gini. Pelukan ini terus semakin erat , tangan gue rasanya enggan melepaskan Daniel, di hati gue tersirat rasa takut kehilangan yang amat besar, Daniel membalas pelukan gue, gue merasakan sentuhan tangannya.

Tuhaaan... Aku bahagiaaaa , terima kasih telah menghadirkan dia di hidupku, tolong jaga dia tuhan , aku sayang dia, jaga dia untukku.

Gue pun tersadar dan melepaskan tangan gue yang memeluk Daniel.

"Shal, mulai hari ini, jika lo tidak menemukan gue saat lo kecewa atau sedih , atau di saat lo bahagia sekali pun, dan lo butuh sandaran, tetapi gue tidak ada di samping lo. lo bisa mencurahkan semua rasa itu di rumah pohon ini , di tempat ini Shal. Mulai sekarang ini adalah rumah dari persahabatan kecil kita, rumah ini milik gue dan lo. Anggap aja tempat ini adalah lambang dari persahabatan kita." ucap Daniel yang semakin membuat hati gue sangat sangat terharuu,dan bahagia sekali.

"okee Danieell ucul" ucapku. Dan hujan pun turun, menjadikan keadaan saat ini adalah saat yang paling romantis bagiku.
"yaudah, yuk kita naik ke atas dan ngucapi janji" ucap Daniel tersenyum menarik tangan gue dan mendekati tangga. " janji apaan," ucapku sambil tertawa. "janji untuk lambang persahabatan ini dong," ujar Daniel.

Kami pun naik ke atas rumah pohon, dan Daniel berteriak "Shal! Gue janji samalo , gue bakalan jagainloo , gue gak bakal bikin lo nangis, gue bakal selalu sayang samalo, itu janji gue Shalshaaaaaaaaaa , that you're the reason!" . Gue tertawa lepas, Daniel juga, dan sekarang giliran gue yang ngucapi janji gue. "Dan!!, gue juga bakalan jagain lo, gue sayang sama lo, gue akan selalu di samping lo kapan pun dan dimana pun!!!!, i love you more than words!!!" teriak gue. Daniel tersenyum, gue tertawa. Suara gue dan Daniel, berirama seiring dengan tetesan air hujan yang indah.

Bahagiaaaaaa , itu adalah gambaran dari perasaan gue saat ini, dan gue ingin suatu saat nanti , saat seperti ini akan terulang kembali, intinya gue menungguu saat seperti ini lagi!!!!

Haaii guys sorry lama update semoga kalian suka ya bagian baru ini

Jangan lupa klik star guys, thanks!:)

when you say you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang