6

4.3K 784 87
                                    

Gaada keputusan lain, akhirnya gue seret om Minghao ke kamar.



Kamar gue ga jauh kok, cuma ngelewatin 1 ruangan doang, tapi perjuangannya warbyazah:')



Bayangin aja om Minghao bahkan gabisa berdiri tegak ataupun duduk, dan akhirnya gue narik kakinya.



Bodoamat kalo om Minghao sakit badan ntar pagi, yang penting sekarang gimana caranya gue pindahin om Minghao tanpa berisik. Supaya bibi atau tetangga yang lain ga tau.



"Sakit pinggang aduuu.." gumam gue.



Bagaikan retak setelah menahan beban, pinggang gue merasakan rasa pegal setelah bungkuk bungkuk nyeret om Minghao dan naikin om Minghao ke atas kasur.



Lah sekarang gua tidur gimana coeg:'(



Gaada pilihan lain selain tiduran di lantai, tempat tidur gue muat buat 1 orang doang. Gila aja gue tidur disitu, takut jer ada om Minghao.



"kau bohong..."



Eh, Om Minghao ngigau?



Gue mendekat ke arah tempat tidur dan duduk di lantai natap om Minghao yang lagi ngigau ga jelas.



"Mana mungkin Jieqiong..."



Jieqiong???



Kaya pernah denger...



Tapi siapa?
































Author POV

09.15

Baksu! Seventeen right here

Gwaencanha Gwaechanh-



Minghao segera mematikan alarm hp nya, ia kemudian bangun seraya sedikit memijat kepalanya. Ia merasakan pusing.



Ia menatap sekelilingnya, dilihatnya kamar yang sederhana dan kecil tempat ia tertidur tadi. Ia melihat semangkuk sup, segelas air putih dan secarik kertas di atas meja belajar.



Penasaran, minghao kemudian mengambil kertas itu dan membaca pesan yang terdapat di dalamnya.



"Makan dulu om, ntar aku bantuin gimana caranya om keluar dari sini. Bibi sekarang ada liburan, jadi kalau om udah bangun chat aja aku. Ntar aku ke kamar."



Minghao sedikit tersenyum dan membuka ponselnya untuk mengetik sebuah pesan



"Saya sudah bangun, terima kasih untuk makanannya. Bisa ke sini sebentar?" tulisnya.



Minghao menatap sup yang berada di atas meja itu dengan tatapan yang terkesan lapar. Ia kemudian mengambil sendok yang berada di samping mangkuk itu untuk membantunya makan.

















































"Beresin rumah, jangan lupa buat nyuci baju kotor yang ada di kamar. Setrikaan numpuk, setrika semua. Lantai udah kotor, pel biar bersih. Bibi ama sepupu kamu bakal pulang ntar sore. Jangan berfikiran buat kabur atau main keluar!"



Zazas hanya menunduk mendengar perintah yang diberikan bibinya, beberapa saat ia mengangguk pelan.



Blam!



Om Minghao✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang