Jadi, ini adalah salah satu scene di cerita Gaea. Part 1 nanti adalah kejadian sebelum prolog.
•••
Bisa keluar bentar? Gue di depan.
-JaeMelihat pesan dari Jae, Gaea meninggalkan ruang tamu dan melangkah ke pintu rumah.
Hujan.
Hujan, dan Jae berdiri di luar pagar. Tanpa apapun yang melindunginya dari hujan. Gaea bimbang untuk sepersekian detik, dan kemudian berlari menerobos hujan.
"Ngapain disini?" Gaea menggigil, kedinginan. Gaea lihat, Jae pun begitu. Dengan kaos putih dan celana panjang hitam yang sudah basah, tidak menutup kemungkinan kalau Jae bakalan sakit. Seharusnya gue bawa payung. Pikir Gaea.
Jae tersenyum sembari melemparkan sorot mata khawatir begitu melihat Gaea di depannya.
"G, I need you, and i'm so sorry. Gue gabisa ngelakuin ini sendirian. Can we get back together?" Jae menatap Gaea dengan tatapan khas-nya. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu?
"You know what, Jae? Di dalam sana, ada orang yang sempurna buat gue. Dia gantiin posisi lo, Jae. He's the one i can depend on." Kata Gaea sambil menunjuk rumahnya.
Sedetik,
Dua detik.
"Then what are you doing, standing out here in the rain with me?"
•••
Gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaea
Teen FictionGaea tidak menyangka sama sekali, abang yang kadang dibencinya, malah membawa sesuatu yang baru dan menyenangkan untuknya. Apalagi kalau bukan cinta? Tapi cinta terdengar payah, terlalu 'menye-menye'. Pada dasarnya, Gaea tidak menyukai sesuatu yang...