"Jadi," kata Jae sebelum menyeruput minumnya, kemudian melanjutkan omongannya, "Cowo disana itu, siapa? Mantan? Gebetan? Mantan gebetan?"
Setelah kenalan, Jae mengajak Gaea ke kantin.
Yap, ke kantin. Pada saat Gaea harusnya berdiri dan melamunkan tentang apapun itu, dia malah mengiyakan ajakan Jae ke kantin.
"Asumsi dari mana?" Tanya Gaea sambil memasukkan eskrim ke mulutnya.
"Hm, dia terus terusan natap lo dan lo juga sesekali cek ke arah dia. Ga mungkin dia pacar lo karna gue yakin cewe disebelahnya udah nempatin posisi itu."
Gaea mengangguk paham, "Jadi, Bu Ida ngga bakalan nyari gue kan?"
"Peralihan topik, i see. Jadi dia benaran mantan atau gebetan lo, padahal gue cuman nebak. Dan jangan khawatir, Bu Ida ngga bakalan nyariin lo. Waktu dia terlalu berharga buat nyariin murid yang dia hukum."
Atau begitu yang mereka kira.
Bu Ida berdiri di depan pintu kantin, berjalan ke arah Jae dan Gaea. Sesaat, Gaea merasa bulu kuduknya berdiri."Gaea," suara Bu Ida membuat Gaea menoleh ke belakang. "Kamu ngapain?"
"Lo bilang dia ga bakal nyariin gue!" Kata Gaea ke Jae dengan volume kecil. Sebelum Gaea sempat memarahi Jae lagi, Jae sudah kabur duluan sebelum tersenyum ke Bu Ida.
Bangsat.
Gaea menelan salivanya, kemudian menatap Bu Ida takut, "Hehe, Bu Ida udah makan? Katanya kantin ada makanan baru loh. Mau coba?" Tangan Gaea basah, gugup.
Bu Ida menggelengkan kepalanya, "Kembali ke kelas," Gaea bangkit dari kursinya dan akan segera pergi ketika Bu Ida menarik lengannya, "Maksud Ibu, depan kelas, sampai istirahat."
Gaea lemas mendengarnya, ini semua gara-gara Jae.
Awas aja kalo ketemu lagi.
•••
"Makanya jangan bengong."
Kalimat pertama yang dikatakan Athena kepada Gaea ketika istirahat. Hades yang berdiri di samping Athena, mengulurkan tangannya ke Gaea yang sedang berjongkok.
Gaea memutar bola matanya sambil menyambut uluran tangan Hades.
"Meja kantin keburu penuh duluan kalo nungguin mereka," kata Hades ketika mereka di depan kelas 12 Sastra 2
"Kita duluan aja, lama nungguin mereka. Tar juga nyusul." Kata Athena. Gaea dan Hades menyetujui kemudian melangkah menuju kantin mengikuti Athena.
Seseorang menarik perhatian Gaea.
Lucas.
Gaea menghela nafasnya gusar, satu-satunya meja kosong berada di sebelah meja tempat Lucas berada. Tak punya pilihan lain, Gaea memimpin yang lain menuju meja tersebut.
"Gaea?"
Gaea menoleh. Ia kemudian memilih mengacuhkannya dan duduk sambil membaca novel. Hades dan Athena menatap tidak suka ke asal suara.
"Denger gue?" Kata Lucas sambil memegang lengan Gaea.
Hades sudah akan berdiri dan mengumpat ke Lucas jika saja Athena yang ada di sampingnya tidak menahannya.
Gaea menutup novelnya, mengerti kalau Lucas tidak akan berhenti memanggil kecuali dia menyaut. Tipikal keras kepala.
"Kenapa?" Tanya Gaea sambil menatap tangan Lucas yang masih memegang lengannya.
"Sorry, Gue mau bicara sebentar."
"Gak," kata Gaea langsung. "Gue ngga mau ngomong sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaea
Teen FictionGaea tidak menyangka sama sekali, abang yang kadang dibencinya, malah membawa sesuatu yang baru dan menyenangkan untuknya. Apalagi kalau bukan cinta? Tapi cinta terdengar payah, terlalu 'menye-menye'. Pada dasarnya, Gaea tidak menyukai sesuatu yang...