Chapter 8. Sebenarnya...

402 73 2
                                    

Taedong POV

Taedong kaget ketika mendengar namanya dipanggil dengan sangat keras oleh dosennya. Pasti ia tertangkap tengah tertidur di dalam kelas sehingga membuat dosen itu membentaknya. Perlahan ia menyipitkan matanya mencoba menangkap dengan jelas sosok yang sedang berdiri sekitar 5 meter di depannya. Darahnya berdesir

Kim Donghan? Is dat you?

Taedong membuang muka saat Donghan menatap ke arahnya.

Ia membenci Donghan. Sangat sangat benci.

Tapi bagaimanapun ia tetap menghargai Donghan yang notabene adalah dosennya. Taedong menatap serius ke arah Donghan yang sedang menjelaskan materi mengenai hukum pidana.

Taedong menopang dagunya dengan dua telapak tangannya, matanya terfokus ke bibir Donghan yang bercuap-cuap tidak kenal lelah.



I miss your lip Han





Donghan POV

Sialan. Taedong berhasil merusak keseluruhan fokus Donghan hari ini. Tapi mau bagaimana lagi, show must go on. Mari kita anggap saja Taedong itu hanya patung tidak bernyawa yang tidak sengaja ada di kelas ini.

Donghan pun mulai membahas materi dan menjelaskan mengenai hukum pidana. Sesekali ia menatap mahasiswanya, membuat beberapa mahasiswa cewek tersenyum kegirangan karena mendapat perhatian dari dosen setampan Donghan. Donghan tersentak saat pandangan matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Taedong. Namun Donghan buru-buru memalingkan wajahnya dan melanjutkan materi.

90 menit berlalu begitu cepat, Donghan sudah mengakhiri kelasnya dan bersiap untuk kembali ke ruang dosen. Ia memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Ia memeriksa ponselnya karena ada banyak pesan Line.


                      10.45

                   Chanyeol🖤

Chanyeol : Bae, udah kelar kelasnya?
Chanyeol : Makan siang bareng?
Chanyeol : Aku jemput ke ruangan kamu sekarang

Kim Donghan : Baru aja selesai
Kim Donghan : Boleh, mau makan dimana?

Chanyeol : Di kantin fakultas hukum makanannya enak-enak
Chanyeol : Aku udah di ruang dosen, kamu dimana?
Chanyeol : Cepetan bae, aku digodain tante tante disini T.T

Donghan terkekeh geli membaca pesan dari Chanyeol

Beberapa mahasiswa yang hendak keluar dari ruang kelas lalu menunduk dan mengucapkan salam pada Donghan. Tanpa Donghan sadar ternyata ruang kelas sudah kosong.

Eh. Tunggu. Ada satu orang yang masih duduk disana. Kim Taedong

Apa dia sengaja menunggu Donghan?

Taedong bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat menuju meja Donghan.

Oh apa ini sekarang? Apa ia akan mengajak Donghan bicara duluan? Hah, setelah berpura-pura tidak mengenal Donghan jangan harap Donghan mau menjawabmu Kim Taedong. Donghan tidak sudi

Taedong semakin mendekat ke arahnya, Donghan lalu bangkit dari kursinya dan meninggalkan Taedong begitu saja.

Rasakan pembalasanku Kim Taedong!





























Di kantin Fakultas Hukum


Donghan, Chanyeol, Jin dan Suho duduk di meja yang sama, mereka sedang menunggu pesanan masing-masing sambil mengobrol. Donghan duduk berhadapan dengan Chanyeol, sementara Jin duduk di sebelah Donghan dan Suho di sebelah Chanyeol.

Chanyeol senang karena hari pertama bekerja Donghan sudah mempunyai teman dekat. Sedikitpun Chanyeol tidak cemburu walaupun kekasihnya berteman dengan banyak laki-laki.

Apa lagi yang harus ditakutkan?

Mereka tampan? Toh wajah Chanyeol jauh lebih tampan.

Mapan? Katakanlah benda apa yang tidak bisa di beli olehnya saat ini? Hampir tidak ada

Intinya Chanyeol yakin bahwa Donghannya tidak akan berpaling darinya. Donghan adalah orang yang baik, Chanyeol tahu itu.

Pesanan mereka pun akhirnya datang, keempat dosen tampan itu kemudian mulai menyuap makanan mereka.

"Chanyeol-ssi?" Panggil seseorang dari arah belakang Donghan

"Taedong-ssi? Apa yang kau lakukan disini?"

Mata Donghan membulat. Dia lagi?

"Aku kuliah disini"

"Benarkah? Wow sungguh kebetulan yang ajaib... Sudah makan? bergabunglah dengan kami. Kami baru saja mulai" Chanyeol menarik sebuah kursi yang ada di ujung meja.

Jadilah sekarang posisi duduk Taedong berada di tengah-tengah antara Donghan dan Chanyeol.

"Bagaimana apartemenmu?"

"Bagus, aku sangat menyukainya. Semuanya sempurna"

"Syukurlah. Aku senang jika kau puas. Oh ya, Taedong-ssi, aku dengar bahwa Donghan pernah bekerja denganmu dulu? Lalu kenapa kalian tidak menyapa satu sama lain?"

Chanyeol bertanya dengan polosnya

Donghan tersedak makanannya sendiri lalu batuk, reflek Suho menyodorkan Es Jerman miliknya kepada Donghan.

"Terima kasih" ucap Donghan di sela-sela batuknya

"Aah, aku hanya canggung saja. Dulunya kami sangat dekat tetapi sekarang ia malah menjadi dosenku. Aku bingung harus bagaimana" ucap Taedong sambil terkekeh

Canggung? Tcihh

Wahhh Kim Taedong seharusnya kau tidak menjadi seorang idol dulu, kau seharusnya menjadi aktor saja dengan bakat aktingmu itu.

Kau bingung harus bagaimana? Kalau begitu mati saja!!!

Begitu kira-kira isi pikiran Donghan saat mendengar jawaban Taedong tadi.

Taedong menyeruput Es Cappuccino pesanannya sambil lanjut membicarakan mengenai apartemennya.

"Sayang aku balik duluan ya? Aku ada kelas 15 menit lagi"

Kini giliran Taedong yang tersedak dan batuk

Apa Donghan baru saja berbicara kepadanya? Sepertinya iya... tapi kenapa matanya menatap ke arah lain?

"Iya sayang, nanti kabarin aku kalo udah pulang ya?"

Donghan menangguk sambil tersenyum menatap Chanyeol. Ia lalu pergi disusul oleh Suho dan Jin. Kini hanya tersisa Chanyeol dan Taedong yang duduk di kantin.

Oh... begitu rupanya... bukan dirinya... Tapi Chanyeol...

"Anda dan Donghan, kalian berpacaran?"

Chanyeol mengangguk dan wajahnya terlihat memerah karena tersipu malu.

"Dia adalah orang yang sangat baik dan tulus, belum pernah kutemui orang sepertinya. Donghan bagaikan embun pagi yang selalu menyejukkan bagiku" ucap Chanyeol sambil tersenyum

Taedong tersenyum pahit

"Kau tahu apa yang paling aku sukai darinya?"

Ragu-ragu Taedong menjawab

"A-apa?"

Chanyeol menjawab pertanyaan Taedong dengan satu senyuman lebar

"Bibirnya..."

Entah mengapa kini seluruh badan Taedong terasa terbakar. Taedong mengepalkan tangannya dengan keras saat mendengar jawaban Chanyeol. Ingin rasanya ia mencengkram erat kerah baju Chanyeol lalu mendaratkan tinjunya di wajah Chanyeol. Tetapi mengingat posisinya yang kini seorang mahasiswa dan Chanyeol adalah seorang dosen, maka ia tidak mau membuat masalah.

"Sudah berapa lama kalian berpacaran?"

"Dua tahun. Tapi..."

"Tapi??"

"Tapi dua tahun ini bukanlah hal yang mudah bagiku. Pernah suatu saat Donghan sama sekali tak menganggapku. Sekeras apapun aku mencoba, hatinya seakan tidak akan pernah terbuka untukku. Aku hampir menyerah untuk meyakinkannya, tapi akhirnya perlahan ia mulai membuka hatinya untukku. Dan sekarang... "

"Sekarang?"

"Sekarang, aku tidak akan pernah melepaskannya. Ia terlalu berharga untuk dilepaskan"

Mata Taedong menerawang

"Aku setuju denganmu" gumam Taedong namun masih dapat di dengar Chanyeol

"Apa maksudnya kau setuju denganku?"





"Sebernarnya..."

Last Love - TaeDonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang