Aku tercekat saat masuk ke dalam kamar. Terlihat sosok perempuan sedang menggendong bayiku yang baru berusia satu bulan.
"Mama ..., sejak kapan Mama ada di sini?" tanyaku penasaran saat tahu bahwa ternyata sosok itu adalah Mama.
Mama menatapku sambil tersenyum tipis. Sekilas, wajahnya terlihat pucat. "Maafin Mama ya, Ris. Mama nggak ngetuk pintu dan langsung masuk ke sini tadi, nggak sabar soalnya ..., pengen gendong cucu kesayangan Mama ini," jelasnya.
Aku memegangi handuk yang masih melilit di tubuh, kemudian tersenyum lebar. "Nggak apa-apa, Ma. Aku seneng kok, Mama datang ke sini lagi."
"Ya udah, kalau kamu mau ganti baju, Mama bawa Reka ke depan dulu ya ...."
Aku melirik ke arah Reka. Bayi kecilku yang lucu dan menggemaskan itu sedang memandangi neneknya. "Iya, Ma."
Mama melangkah keluar kamar, sambil menggendong Reka. Harum bunga melati tercium saat Mama berjalan melewatiku.
***
Selesai mengenakan pakaian, aku langsung bergegas menghampiri Mama yang duduk di kursi ruang tamu. "Ma ..., Mama kesini dianterin siapa?" tanyaku sambil mengambil posisi duduk di samping Mama.
"Sendiri," jawabnya singkat.
Saat hendak bertanya lagi, tiba-tiba ponsel pintar yang kutaruh di saku baju bergetar. Terlihat satu pesan masuk dari Kakak.
[Dek ... Mama meninggal. Pulang ke rumah segera.]
Deg.
Tiba-tiba jantung berdetak tiga kali lebih cepat saat selesai membaca pesan itu. Seluruh tubuh bergetar hebat saat perlahan kulirik Mama yang masih memangku Reka. Ia terlihat sedang menatap lekat bayiku yang sudah tertidur pulas di dekapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/130276047-288-k945500.jpg)