7. Such a Painful Trash!

2.1K 362 59
                                    

Seorang gadis tengah menunduk sedih di depan perapian. Berkali kali ia mencoba tegar dan menahan tangisnya tatkala didapatinya kotradiksi batin yang kian bergejolak. Irene tak mampu lagi mengontrol emosinya. Kedua tangannya sibuk meremas bawahan rok yang ia kenakan.


Tepat di hadapannya ini, seorang pria menatapnya penuh penyesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat di hadapannya ini, seorang pria menatapnya penuh penyesalan.

Bogum Eugene, pria yang telah Irene nantikan kepulangannya itu, kini datang dengan membawa luka.

Pria itu berkata, "Aku minta maaf, keputusanku ini sudah benar benar bulat Irene. Bagaimanapun juga, aku akan tinggal di Amerika bersama orang tuaku yang bertugas di sana." ujar Bogum penuh perhitungan.

"Apa kau menyuruhku datang kemari hanya untuk mengatakan ini?" Irene menyela dengan getir.

"Tentu saja. Bagiku, ini sesuatu yang penting menyangkut masa depanku kelak Irene, kau harus mendengarkan nya, "

Gadis itu menatapnya nanar,

"Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa akhir akhir ini kau berubah? Kau tidak seperti pria yang kukenal. Dua minggu ini, kau tak memberiku kabar sama sekali. Kau bahkan tak sempat membalas kiriman email-ku. Apa yang telah kau sembunyikan?" ujar Irene dengan tatapan sendunya.

Air mata itu hampir saja menetes, namun ia masih sanggup untuk menahannya sekuat tenaga.

"Demi Tuhan Irene, keputusan yang kuambil ini benar benar sulit! Di sisi lain, aku masih mencintaimu. Tapi di sisi yang berlawanan, aku juga harus mulai menata masa depanku sebagai politikus. Kecuali, jika kau bersedia untuk ikut denganku ke Amerika dan menikah di sana. Soal pendidikanmu, kau tidak perlu khawatir. Aku akan membiayai sekolahmu di Amerika sampai kau lulus. Di sana pun, aku telah memperoleh pekerjaan yang baik, aku mampu memberikanmu kehidupan yang layak bahkan lebih dari itu! " ujar Bogum ambisius.

Irene menatapnya lamat, "Kau ingin aku ikut denganmu? Meninggalkan keluargaku di sini ?! Bagaimana bisa kau hanya mementingkan dirimu sendiri? Aku tak menyangka bahwa kau berani berpikir senaif itu! Kau hanya menilaiku dari sudut pandang materi! Aku kecewa padamu!" bentak Irene yang mulai jengah.

"Kalau begitu kita akhiri saja Irene! Kita akhiri saja hubungan kita sampai di sini!" ujar Bogum dengan tegasnya.

"Bo-gum? " lirih Irene dengan sorot matanya yang mengkristal.

"Sudah kubilang bahwa aku takkan mampu menjalani hubungan jarak jauh! Dan kau sama sekali tidak memberiku pilihan! Jika kau ingin aku melepas karirku demi dirimu, maka itu takkan pernah terjadi!"

Irene tak sanggup lagi menahan air matanya. Seketika cairan bening itu luruh membasahi pipi. Irene menatap nahas wajah pria itu, Bogum yang ia kenal tak sekalipun pernah bersikap kasar sebelumnya.

Tapi kali ini, pria itu sampai hati membentaknya.

"Baik! Jika memang itu keputusanmu, aku terima! Aku takkan pernah mencegahmu, memohon padamu untuk tetap tinggal, dan aku takkan pernah membebanimu lagi!" ucap Irene yang bangkit kemudian.

Blue Blood DNA (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang