Tolong yaa.. Budayakan vote dulu sebelum membaca ❤❤
Jangan pernah dirimu untuk meninggal kan diriku. Sungguh apa yang akan terjadi pada diri ku jika jiwa mu telah membawa mu pergi dari ku untuk selama-lama nya. Ntah, apa yang akan terjadi jika hidup ku tanpa mu. Mungkin hidup ku akan gelap karena lentera ku hilang bersama dengan kepergian mu..
~Jayden
'Terimah kasih Tuhan engkau telah mendengar ucapan ku.' Batin ku.
Bertahanlah sayang. Demi aku, kekasih mu yang masih setia disini bersama mu. Aku harap ini awal yang baik bagi ku dan bagi mu...
Setiap doa ku, nama mu selalu ku sebutkan dengan penuh pengharapan atas kesembuhan mu.. Mungkin, Dunia ku akan gelap jika tidak ada dirimu. Karena dirimu lah cahaya terang bagi dunia ku.
Ingat kah dirimu pernah berkata kepada ku saat kita berada di sebuah pantai. Kamu berkata "sampai kapan pun tak kan pernah kulepas kan dirimu sayang, dan kan ku jaga dirimu seumur hidupku. Ribuan kata yang selalu tertanam dibelenggu jiwa ku bahwa aku sangat mencintai mu selamanya dan yang hanya bisa memisah kan kita adalah maut. Aku tau diriku lemah dan mungkin, waktu ku di dunia ini tidak lama lagi. Tapi, aku masih ingin memiliki cintamu untuk ku dan aku akan berjuang melawan penyakit ku demi kamu dan tante Maya. Sungguh kalian berdua adalah My Guardian Angel."
Aku selalu mengingat kata demi kata yang kamu ucapkan dan aku juga sangat mencintai mu. Dan aku masih ingin memiki cintamu untuk ku Anya
Jayden melirik ke arloji nya, ia menggerutu di tempat nya "Kenapa lama sekali mereka memeriksa kekasih ku." Disamping itu Tante Mnya melihat ke arah Jayden yang merupakan kekasih dari ponakan nya. Maya memdekat ke arah Jayden sambil mengusap kepala Jayden dengan halus.
"Sabar Jay, semua pasti akan baik-baik saja." Maya menghela kasar nafasa nya. "Yang terpenting Anya kita kembali diantara kita." Ulas senyum Maya yang menenangkan kalut pikiran Jay saat ini.
Rosa meraih pundah anak nya dan ia berkata. "Nak, apa kamu bahagia saat ini?" Tanya nya sehingga membuat Jay seketika langsung menoleh ke Mama nya. "Ya tentu Ma, aku merasa bahagia dia kembali dan tidak meninggalkan aku. Tapi," Jay menatap nanar ke bawah lantai.
"Aku masih belum bisa melihat nya saat ini." Jawabnya dengan memasang raut sedih. "Bersabarlah sayang. Sebentar lagi mereka akan mengizin kan kita masuk." Balasnya dengan senyum merekah di wajah nya.
Setelah lama mereka menunggu pemeriksaan, tidak lama kemudian para dokter dan suster keluar dan membawa Anya. Dan Anya masih setia dengan menutup mata nya, Suster tersebut mendorong tempat tidur nya Anya dengan begitu hati-hati. Jayden melangkah menuju para suster tersebut dan menahan nya. "Mau dibawah kemana kekasih ku itu?" Jayden menatap sosok suster dihadapan nya dengan sorot mata yang tak suka.
"Maaf Sir-" sebelum suster tersebut mengatakan nya tapi sudah didahului oleh dokter dari aha belakangnya. "Kamu gak usah mengkhawatirkan kekasih mu Jay, ia akan di pindahkan ke ruang rawat dan dia keadaan nya kan segera membaik." Ekspresi Jayden saat ini tak bisa ditebak lagi. Ia begitu sangat senang mendengar apa yang dikatakan dokter barusan.
"Really?.. ini tidak mimpi kan." Jayden masih tidak percaya, kemudian ia menanyakan nya ke Mama dan Maya. "Ma, Tan apa benar ini semua tidak mimpi?" Tanya nya sekali lagi. Maya maju kearah Jayden. 'Plak' sebuah tamparan kecil mendarat di pipi Jayden.
"Awww, ishhh... tante sakit tau." Ucap Jayden sambil memegangi pipi nya.
"Berarti itu tidak mimpi Jay," Maya begitu tertawa melihat sikap konyol Jay tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Hate Me (SUDAH DI TERBITKAN✔️)
Novela Juvenil➡ ROMANCE & SAD Sejelek itu kah aku dimata kalian.. Se benci itu kah aku bagi kalian.. Sehina itu kah aku dimata kalian.. Dan sejahat itu kah kalian memperlakukan ku seolah - olah aku bukan anak kandung kalian. Dunia ku terasa hampah. Aku masih hid...