➡ ROMANCE & SAD
Sejelek itu kah aku dimata kalian..
Se benci itu kah aku bagi kalian..
Sehina itu kah aku dimata kalian..
Dan sejahat itu kah kalian memperlakukan ku seolah - olah aku bukan anak kandung kalian.
Dunia ku terasa hampah. Aku masih hid...
Happy reading guys :) Budayakan vote sebelum baca!!
Ampunilah aku.. semua ini begitu menyakitkan Tuhan, kapan aku merasakan bahagia.. bahagia,bahagia,bahagia itu lah kata yang ingin aku rasakan. Kenapa Tuhan tidak berpihak kepada ku? Kenapa. Apa aku ini cewek lemah sehinggah engkau selalu mengabaikan doa-doa ku.
~Anya AleshiaGilgan
'Kalian pasti bohong, aku sudah menduga nya. Sampai kapan kalian menyakiti hati Anya yang tidak bersalah itu.' Batin Jayden.
Jayden hanya pura-pura mengerti dan ia mengiyakan kebohongan orang tua kekasih nya tersebut. "Baiklah om dan tante. Kalau begitu tolong berikan bunga ini untuk Anya. Saya pamit dulu." Ucap Jayden seraya menyerahkan sebuket bunga mawar itu ke Anisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nak, kalau begitu ajak bareng anak saya Abel. Kasihan kalau dia sendirian, lagi pula ini waktu jam sekolah nya mepet. Mau kan?" Anisa menawarkan Jayden untuk memberi tumpangan kepada putri nya. Dan akhirnya Jayden mau memberikan tumpangan.
"Baik om dan tante. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Hati-hati ya sayang." Anisa dan Anton saling melemparkan senyum bahagia melihat Jayden dan putri nya Abel bersama.
Ditangan Anisa ada sebuket bunga yang diberikan Jayden tadi. "Pa, ini bunga mau diapain?" Tanya nya. Anton menoleh je arah istri nya. "Buang aja ma." Saat Anton berbincang dengan Anisa. Anya datang.
"Pa, ma jangan dibuang bunga nya. Itu kan pemberian Jayden untuk Anya." Anya memandangi bunga yang di bawah mama nya itu. "Pede sekali kamu ya." Ucap Anton.
"Pa, please berikan bunga itu. Itu dari Jayden." Anya memohon kepada papa nya tapi tidak di gubris. "Pa, mama kasih aja ya bunga nya ke dia." Kata Anisa.
"Dia gak pantas dikasih bunga yang indah seperti itu. Pantasnya dia dikasih bunga bangkai." Anton merebut sebuket bunga mawar yang di tangan istrinya lalu Anton melemparnya ke lantai dan menginjak-injak bunga mawar merah itu. Anya melihat nya tak percaya ia terisak saat Papa nya menginjak-injak bunga pemberian pacar nya itu. "Pa cukup.. kenapa papa jahat banget hikss.. hikss." Isak tangisan Anya. "Kamu lebih pantas diberi bunga yang sudah rusak ini." Ucap Anton geram. Anisa melihat nya kasihan dan akhirnya ia menghentikan aksi suami nya tersebut. "Pa cukup, ayo kita pergi." Ajak istrinya.
Anya masih terisak melihat bunga-bunga itu rusak di depan nya. "Maaf hikss.. maaf bunga mu jadi hancur begini, maaf." Ucap Anya diselah isak nya. Bi inah datang untuk menenangkan Anya. "Sabar ya non, mari bibi bantu bersihkan." Anya menghapus air matanya. "Makasih bi, sisa nya yang masih utuh Anya bawah ke kamar Anya bi." Bi inah mengangguk mengerti.
Saat Anya kembali ia melewati ruang tamu yang disitu ada papa dan mama nya. Anya dipanggil oleh Anisa. "Anya sini kamu." Anya berbalik dan menghampiri mama nya. "I..iya ma." Jawab Anya terbata-bata.