BOOM!

20 2 7
                                    

Siapa yang bilang cinta itu hal yang sangat diagungkan? Padahal cinta itu hal kecil yang begitu menggelikan. Sangat menggelikan itulah yang difikir oleh Aleeya. Yang entah kenapa bertentangan untuk Nala.

Cinta bukan hal menggelikan tapi dia adalah hal yang merupakan dasar dari bagian kehidupan manusia. Yang sebenarnya Nala sendiri tidak dapat mendefinisikannya.

Jadi ketika Nala dan Aleeya harus berjuang. Aleeya adalah orang yang akan mundur atas nama harga diri yang tinggi. Sedangkan Nala dia akan berjuang tapi bukan pejuang yang berambisi. Dia hanya berjuang untuk memenuhi standart yang telah dia buat sendiri.

Sedikit membingungkan memang. Tapi itulah gambaran dari makna rasa cinta bagi Nala.

"My Gembil! Bagaimana Ujian akhir semester, kamu?"

Kosa kata yang baru didapatkan Seungin 2 hari yang lalu. Sudah bisa dipastikan kata itu berasal dari Aleeya yang terlalu sering mendengar Nala menyebutkannya dalam pertemuan-pertemuan Hamba-Mulia squad.

"Seperti biasa"

"Ternyata seperti ini rasa bangga karena pintar"

Kalau saja Seungin peka dia akan mendengarkan nada sedih dari ucapan Nala. Bagaimana Nala berbicara tadi seperti bagaimana nyanyian Seungin di Rigel = mengganggu!

"I'm not. But yes i'm"

Tentu saja Nala adalah gadis yang akan malu jika mengakui diri sendiri pintar karena nyatanya dia hanya gadis yang rajin dan bekerja keras lebih dari yang lain. Tapi jika pembanding kepintaran itu Seungin dengan tegas dan penuh percaya diri Nala akan berkata dia jenus. Dari awal juga Nala selalu menjudge Seungin dengan orang yang 'hanya' bermodal tampang. Tapi nyatanya tampangnya itu juga bisa menarik perhatian Nala.

"Jadi kamu senang dan bangga?"

Masih perlu ditanya ya hal kayak gitu? Terkadang tanpa ungkapan dari Nala, Seungin sudah menujukan kualitas berpikirnya sendiri.

"Not! But yes"

Sadar gak sih kalau sebenernya  Nala itu sedang butuh sendirian dan diperhatikan? Terkadang wanita seriumit itu.

"Kenapa kamu? Dari tadi jawabannya labil"

Manyunnya Nala menjadi jawaban dari kebingungan Seungin tapi juga memicu munculnya pertanyaan lanjutan dibenak seungin.

"I just .... ah gak tauuu ahh bingung"

Bingung ya bingung aja. Kenapa sambil mengacak acak rambut sampai berantakan. Kan jadi menvuat Seungin ingin merapikannya dalam artian mau modus pegang pegang Nala.

"Ya udah. Ayo jalan?"

Wah Seungin belum mengenal Nala ya? Saat ini Nala sedang tidak mau kemana mana tahuu!

"Tidak mau? Ya udah kita ke Aleeya saja, mau?"

Bukankah saat kita dekat dengan seseorang. Kesedihan miliknya akan kita rasakan juga? Hal-hal yang dia alami mampu membuat kita menangis. Seperti saat ini Nala menangis didepan Seungin.

Seungin sudah tahu dan paham apa yang membuat Nala menangis. Makanya dia langsung memeluk Nala erat. Mari anggap Seungin sedang peka bukan sedang modus. Khusus untuk saat ini.

"Kenapa sih kak Joon gak mau nengokin kak Lea? Karna masalah waktu itu? Kan kak lea gak tau"

"Tidak semua sesederhana itu Nal. Kamu kan tahu Joon dan Lea cuman idiot diluar tapi mereka dewasa didalam. Dan masalah orang dewasa selalu sama. Terlalu memikirkan resiko sampai menghancurkan mimpi mereka sendiri"

"Aku berharap mereka idiot aja jadi bisa barengan"

"Saya rasa tidak. Justru karena mereka idiot sehingga tidak menyadari, jika mereka tercipta untuk bersama"

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang