I Wish I had The Chance

546 76 18
                                    

"Joon? Kenapa tidak diangkat?"

Tak kunjung mendapat jawaban, Yoongi pun ber-inisiatif untuk melihat siapa yang telah menghubungi namja di hadapannya kini.

Jeon Seokjin.

Jeon.

Tentu saja, Yoongi tak asing dengan nama itu.

Itu adalah nama dari tunangan pemuda di hadapannya, tunangan dari orang yang dicintainya.

Sejenak dirinya terasa ditampar dengan kencang, bahwa tak seharusnya ia merona, dan menikmati ciuman yang diberikan oleh orang yang sudah bertunangan.

Tidak seharusnya Yoongi begitu.

Tapi... sisi lain dalam dirinya memberontak.

Sontak Yoongi menatap Namjoon yang masih tertuju pada layar
ponselnya.

'Joon...'

.

.

.

'Aku tahu, hal ini dilarang. Tapi, bolehkah aku terus berharap padamu, disaat kau kini sudah memiliki tunangan? Bolehkah?'

.

.

.

Jungkook menatap wajah kakaknya jengah. Pasalnya, sedari tadi sang kakak bukannya memakan ramyun yang tadi mereka beli, melainkan mengaduk-aduk ramyun itu hingga tak menggairahkan lagi dipandang.

"Hyung," panggil Jungkook. "Makanlah, ramyunmu sudah dingin. Tidak enak lagi."

"Yoongi..."

"Hm?"

Seokjin memukul-mukul mangkuk berisi ramyun; menghancurkan bentuk ramyunnya.

"Aku... akan membunuhnya--" geram Seokjin. Jungkook pun meminum teh hijaunya dengan santai.

"Jika hyung berani membunuh Yoongi, kartu kreditmu akan ku bekukan. Ingat, 'kan, meski kau kakakku, tapi aku memegang kekuasaan atasmu sepenuhnya, sebelum Namjoon resmi menikahimu."

Seokjin menatap Jungkook heran.

"Apa? Kenapa sampai segitunya? Apa hubunganmu dengan Yoongi?!"

Jungkook pun mengulum senyum.

"Aku menyukainya, hyung."

Seketika Seokjin membatu. Dirinya bagai disambar petir.

Apa? Bahkan adiknya juga...

Sedetik kemudian Seokjin menggebrak meja, membuat seluruh pasang mata pun menatap meja yang ditempatinya dan Jungkook.

"Mengapa... MENGAPA HINGGA KAU JUGA?! APA SPESIALNYA YOONGI?! KATAKAN!! TIDAK NAMJOON, TIDAK KAU... SEMUANYA MENYUKAI YOONGI!! KENAPA TIDAK SEKALIAN SEMUA ORANG DI DUNIA INI SUKA PADANYA?!" pekik Seokjin frustasi. Detik itu juga pertahanannya hancur. Ia menangis.

"Hiks... kenapa... ada apa dengan Yoongi? A-aku, hiks--jika kau menyukainya, bahkan jika semua orang menyukainya, aku tidak masalah... tapi, kenapa harus Namjoon? Hiks--kenapa harus Namjoonku?" ujarnya sembari terus mengeluarkan lelehan beningnya. Melihat itu, Jungkook pun segera berdiri kemudian merengkuh sang kakak ke dalam pelukannya yang erat.

Different WaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang