6. Sang Cenayang

489 85 474
                                    

Mohon maaf karena cast nya aku ganti. Terima kasih pada yang berkenan membaca.

Selamat membaca.

🔰🔰🔰

Matahari terik bertengger tegak lurus di atas kepala ketika Kenta berlari meninggalkan kamar milik Daniel, melompat dari satu tempat ke sudut lain untuk menyeret si manis Jihoon kembali ke kamarnya.

Ia mungkin tidak begitu paham tentang strategi yang Jonghyun buat, melibatkan salah satu prajurit perempuan milik Nerion yang baru saja terbebas dari kutukan kematian-atau sejenisnya.

Menurut penuturan menteri Jaehwan, belum saatnya sosok Jihoon diketahui oleh pihak Longguo maupun Jinyoung.

Kenta berlari kalang kabut seperti dikejar serigala senja, ia meneriaki setiap prajurit yang berpapasan dengannya untuk mencari Jihoon dan membawa sosok itu secepatnya.

Meskipun mereka tidak tahu seperti apa rupa seseorang perempuan muda bernama Jihoon tetapi para prajurit itu tetap berlari berpencar layaknya sekumpulan bola billiard yang dipukul, setiap perintah pemimpin adalah kewajiban walaupun mereka harus memutar kepala untuk berpikir.

Kenta lari tergesa-gesa, ritme nafasnya menjadi tak beraturan dan peluh mengalir di seluruh wajahnya, membuat bajunya sedikit lengket. Ia mengumpat dan memaki, menggumamkan sumpah serapah sebagai ungkapan rasa kesalnya.

Situasi cukup terkendali untuk menyembunyikan kerisauan karena sosok Jihoon yang menghilang, Kenta berulang kali harus mengulang perintah kepada para prajurit untuk mencari Jihoon setenang mungkin hingga Jinyoung dan para prajurit Nerion yang mengawasi mereka tak akan curiga jika ada sesuatu yang ganjil.

Jika tidak ingat seberapa pentingnya kehadiran Jihoon bagi mereka saat ini, mungkin Kenta akan lebih memilih berlatih memanah bersama Donghan atau menerima tugas dari Jonghyun seperti biasanya. Tidak peduli seberat apapun itu.

Kenta mencari tanpa melewatkan satu bagian pun, bahkan ke tempat yang paling mustahil untuk dikunjungi seperti sumur tujuh mata air yang berada di dekat dapur kerajaan hingga kandang kuda dan gudang penyimpanan beras kerajaan.

Ia pun sudah mendesak seorang penjaga kandang kuda, menanyai dengan sedikit paksaan untuk mengecek keberadaan seluruh kuda, berpikir sebuah kemungkinan bahwa Jihoon melarikan diri untuk pulang.

"Tidak, Tuan. Semua kuda ada di kandangnya." seorang lelaki paruh baya dengan sepatu boot penuh lumpur dan nafas tersengal menunduk hormat setelah selesai mengecek seluruh kuda. Kenta menghela nafas lega dan berlari tanpa ucapan terima kasih.

Pemuda itu mengusap kasar wajahnya yang penuh peluh. Ia sempat bersembunyi ketika melihat Jinyoung keluar dari sebuah rumah kecil disusul oleh hadirnya sosok Jonghyun dan Longguo.

Kenta benci bermain secara sembunyi-sembunyi di wilayahnya sendiri, tapi ia juga merasa risih dengan rasa ingin tahu Jinyoung yang merepotkan setiap kali melihat wajahnya.

Pemuda berkepala kecil itu selalu mencurigai setiap langkah Kenta, peta-peta rencana gelap seolah bermain di kepala Jinyoung untuk membangun sikap waspada terhadap sosok Kenta.

Pemuda itu berdecih dan mengendap perlahan di belakang sebuah bangunan kecil yang berseberangan dengan posisi ketiga sosok tadi.

Ia masih bisa menangkap mata elang Jinyoung yang mengawasi begitu tajam, meneliti setiap sudut sempit. Nerion pastinya sangat mengenal baik bagaimana bentuk pelatihan yang diterapkan oleh raja mereka sebelum gugur dalam peperangan, bahkan Daniel dan Jonghyun sebagai putra mahkota pun harus mendapat pelatihan yang sama.

(Super Slow Up) BETRAYAL [NielWink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang