18.Mencintai sendiri itu menyakitkan

31 4 0
                                    

Sebelum membaca...

Tolong tinggalin jejak kalian di cerita aku plisss ^_^

Seperti biasa (typo bertebaran)

Semoga kalian nggak bosen sama cerita ini

Happy reading

:)

Cinta itu nggak selamanya harus memiliki, melihatnya bahagia pun sudah cukup...

___ Adinda Zahra ___

Tania menangis di dalam pelukan Intan sahabatnya

"Gue nggak tau harus apa hiks, rasanya sakit banget Tan hiks" ucap Tania parau

"Gue tau Nia, hati lo pasti sakit bangetkan, nanti kita kasih tau Dinda soal perasaan lo, oke? " jawab Intan dengan nada khawatir

"Nggak perlu, jangan kasih tau Dinda" larang Tania

"Kenapa? "

"Ya gue nggak mau aja"

"Gue nggak mau persahabatan kita hancur gara-gara hal ginian doang"

"Dan gue tahu lo pasti marahkan? " sambung Tania

"Gue emang marah, tapi gue bisa apa?"

"Oke, kalau lo punya masalah cerita aja ke gue, dan inget lo masih punya sahabat yang bisa ngebantuin lo"

"Makasih ya Tan" ucap Tania tersenyum tipis

"Sama-sama Nia" sahut Intan ikut tersenyum

                          🍁 🍁 🍁

Sesampainya di depan rumah Dinda setelah Kevin mengantar Dinda  pulang

"Sore ini jam 16.30 bisa nggak? "

"Bisa kok"

"Ntar gue jemput"

"Iya"

"Lo masuk aja" suruh Kevin

"Nggak, gue mau lihat lo pulang dulu"

"Oke, gue nurut aja kalo cewek cantik yang nyuruh" ucap Kevin sambil mengerlingkan sebelah matanya

"Gombal lo receh banget" ucap Dinda sambil tersenyum

"Biarin..., tapi lo tau nggak? "

"Tau apa? "

"Muka lo merah tuh, udah kaya kepiting rebus"

Dinda langsung memegang kedua belah pipinya karena merasa malu

                       🍁 🍁 🍁

Matahari masih setia menyinari hari, seakan besok akan cerah kembali, di sebuah taman, Kevin dan Dinda tengah duduk berdua di sebuah kursi panjang

"Dinda, lo mau minum? "

"Terserah"

"Lo mau minuman apa? "

"Air mineral aja"

"Oke, lo tunggu di sini biar gue yang beli"

Tidak lama setelah itu datanglah Kevin dengan dua botol air mineral

"Nih, buat lo" kata Kevin sambil memberikan satu botol air mineral kepada Dinda

"Makasih"

"Sama-sama, hmm... , Dinda ada yang mau gue omongin sama lo"

DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang