16.Bersalah (1)

23 7 0
                                    

Sebelum membaca...

Tolong tinggalkan jejak kalian dalam cerita aku plisss...^_^

Happy reading :)

Apakah aku masih berani mencintai setelah apa yang sudah terjadi...

ENTAHLAH???

___ Adinda Zahra ___

Bel pulang sekolah berbunyi, Intan dan Tania bergegas menuju parkiran dan cepat-cepat pulang untuk menjenguk Dinda

🍁 🍁 🍁

Di dalam kamar Dinda sudah ada dua sahabatnya yaitu Tania dan Intan yang sudah siap dengan berbagai macam pertanyaan yang sudah mereka siapkan sebelumnya, bukannya ingin membebani Dinda dengan pertanyaan mereka, hanya saja rasa penasaran mereka benar-benar tidak bisa di bendung sekarang, bak sungai yang sedang meluap

"Dinda ceritain ke kita, kenapa si Aldi, eh salah maksudnya cowok brengsek itu mutusin lo" kata Tania dengan nada marah dan wajah yang memerah seakan berapi-api

"Iya, lo harus ceritain ke kita pokoknya" sambung Intan tak kalah marah

Bukan marah pada Dinda, tapi marah pada Aldi, orang yang sudah berani menyakiti sahabat mereka

"Kenapa kalian bisa tau?" tanya Dinda penasaran

Karena setahu Dinda dia belum menceritakan kepada siapapun tentang masalahnya

"Aldi yang ngasih tau kita, awalnya gue kira sih dia cuma becanda, eh ternyata dia serius, iya kan Tan? "

"Iya"

"Kalian itu niat jenguk gue nggak sih, bukannya nanyain gimana keadaan gue malah nanya kenapa si Aldi mutusin gue"

"Ya niat lah pea, lihat nih kita masih pada pakai baju sekolah dan langsung kerumah lo" ketus Tania

"Ihhh, Dinda ngalihin pembahasan" ucap Intan menunjuk Dinda

"Tumben lo pinter Tan? "

"Gue dari dulu mah pinter nyet, cuman gue nggak mau sombong aja kaya lo yang nggak pinter banget aja sombong" cicit Intan di akhir kalimat

"Eh cumi mana pernah gue sombong, gue mah baik orangnya" ucap Intan menjelaskan

"Lo kesambet ya nyet? "

"Nyet nyet nyet, sekate-kate lo sama gue, dasar cumi kekeringan"

"What??? "

"Lebay lo pada" sambung Dinda yang merasa lelah melihat pertengkaran kedua sahabatnya

"Jangan ikut campur deh lo, lo mau gue katain tikus got? " kata Tania dengan nada kesal dan wajah sudah memerah karena amarah yang sudah hampir meletus

"Lah, nape jadi gue? " tanya Dinda tak terima

"Gegara lo ikut campur" sambung Intan

"Eh, monyet, cumi, kalian itu berisik bikin gue tambah pusing tau nggak"

"He he, maaf" kekeh Tania dan Intan

"Sekarang kita serius deh, iyakan Tan? "

"Yo'i"

"Sekarang ceritain ke kita semuanya tanpa ada yang di sembunyiin" sambung Intan

"Iya" Dinda pun menceritakan kepada sahabatnya apa yang telah terjadi

🍁 🍁 🍁

Sang rembulan bersinar dengan terang malam hari ini seakan lengkap dengan di temani berjuta bintang yang indah menghiasi langit

DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang