Jenuh, bagai daun kering jatuh terbawa angin tak tau arah kala musim gugur.
Rezan menyebut jenuh sebagai "syndrom daun kering".
Jenuh, satu kata Yang mungkin tidak asing lagi dibaca namun memiliki makna yang begitu banyak hingga seseorang sering salah mengartikan.
Jenuh seringkali terjadi, tanpa pandang bulu, tanpa mengerti waktu, tanpa memahami ritme kehidupan. ia datang dengan gagahnya menghampiri siapapun yang ia mau. Mematahkan hiruk pikuk kesibukan dunia hingga menjadi sendu,lalu memudar dan hilang. warna kehidupan lenyap bagai daun kering terbawa angin.
Setiap orang pasti memiliki titik jenuhnya masing-masing termasuk Rezan. Mulai dari kebosanan akan rutinitas harian sebagai pelajar yang tak jauh dari tugas-begadang-tugas-begadang, atau jenuh menjalani rutinitas harian yang monoton dari bangun hingga tidur lagi, jenuh menunggu cinta abadi yang tak kunjung datang, jenuh akan harapan yang tak kunjung menjadi realita, hingga jenuh akan cinta yang kandas ditengah jalan *ehh jadi baper.
Rezan jenuh akan hal-hal yang ada dalam hidupnya sekarang, mulai dari persahabatan, percintaan, perkuliahan, dan keluarga. Seiring berjalannya waktu, Rezan mengalami musim demi musim, hingga ia menyadari hal apakah yang sebenarnya membuat ia mengalami kejenuhan akut, hal apakah yang membuatnya berada pada titik puncak kejenuhan hingga membatnya ingin berhenti, memudar, hilang, seperti warna hidup yang dihilangkan oleh jenuh. Dari kejenuhan itu pula Rezan mengetahui hal apakah yang dapat menjadi penghilang kejenuhan, hal apakah yang membuat musim gugur menjadi musim salju yang penuh keceriaan. hal apakah yang membuat terik musim panas yang menyakiti dapat membawa kebahagiaan pada indahnya tepi pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIM
FanfictionMenceritakan MUSIM yang terjadi silih berganti beriringan dengan waktu. Alur hidup rezan adalah tentang waktu dan kisah hidupnya adalah musim. Ada tawa anak kecil didepan boneka salju yang tersenyum ketika musim salju. Ada mendung yang muram dan ri...