Chapter 8

359 107 24
                                    

Taehyung mati-matian menyuruh Hanna agar tidak perlu menemaninya ke bandara. Toh, tujuan dia yang sebenarnya juga bukan disana. Sebuah koper maroon terletak tegak di depan pintu dengan mantel hitam berbulu yang diletakkan begitu saja di atasnya. Hanna terlihat sibuk mempersiapkan diri di dalam kamar.

"Asistenku sudah hampir sampai. Dia akan mengantarku ke bandara," tutur Taehyung yang berada di depan cermin, mencukur kumis tipisnya dengan laju.

Hanna menoleh dengan cemberut. Bibirnya baru setengah di poles lipstik berwarna peach. Taehyung dapat melihat sosok kekasihnya melewati pantulan cermin, pria itu memberikan senyumannya.

"Jangan lupa mengikat ekor kuda. Kau cantik dengan ekor kuda," Taehyung menggoda.

"Kau ingin aku mengikat ekor kuda untuk menemanimu ke bandara?" Hanna bertanya.

Taehyung menoleh.

"Bukan! Maksudku ke kantor!" Taehyung berteriak.

Hanna rada membanting lipstik nya kembali ke kotak yang dipenuhi oleh jenis lipstik yang berbeda.

"Kenapa kau selalu tidak memperbolehkanku untuk menemanimu ke bandara?!"

Taehyung sedikit terkejut ketika melihat Hanna telah keluar dari kamar, berjalan menuju arahnya dengan hanya memakai tank top dan celana dalam merah muda. Bel berbunyi. Dan hal itu lebih mengejutkan pria itu ketika ia tahu, asisten palsunya Min Yoongi telah sampai. Taehyung meloncat dan segera berlari ke kamar untuk mengambilkan sebuah jogger dan sweater untuk Hanna. Dia hampir terpeleset saat berlari keluar.

"Pakai!" pintanya panik.

"Kau ingin aku memadukan sweater dengan jogger ?" Hanna mengomel.

Taehyung berjalan untuk membuka pintu.

"Dua puluh lima menit lagi jam delapan, dan kau tahu aku tidak suka terlambat di hari pertama menjalankan misi. Dan sejak kapan aku menjadi asistenmu? Kau menyebalkan, Taehyung," Yoongi mengomel pelan, berusaha tidak di dengar oleh Hanna.

"Dia ingin menemaniku ke bandara!" bisik Taehyung, masih di depan pintu.

"Siapa suruh kau membohonginya lagi?! Cepatlah, kita akan terlambat!" Yoongi membalas.

"Tsk," Taehyung berdecak.

Pria itu kemudian kembali berjalan masuk untuk menemui Hanna. Ia mengecup dahi Hanna sekali, mengelus tangannya lembut, dan memeluknya untuk beberapa detik.

"I love you, Hanna."

"Ingat untuk menghubungiku setelah sampai," Hanna mengingatkan.

Taehyung mengangguk, lalu mengecup Hanna sekali. Wanita itu merasa berat untuk melepaskan tangan kekasihnya saat ini, walaupun akhirnya ia tetap melepaskannya. Pria itu kemudian menarik kopernya dan menutup pintu apartemennya, meninggalkan Hanna sendirian disana, lagi.

"Kali ini kau membohonginya kemana lagi?" Yoongi bertanya sesudah berada di dalam mobil.

"Massachusett."

Yoongi menggeleng.

"Jika kau diberikan misi lagi setelah ini, tempat mana lagi yang akan kau sebut? Planet Mars?Sampai kapan kau akan terus membohonginya?"

"Entahlah," Taehyung menjawab lemas, pandangannya mematung memperhatikan jalanan lewat jendela mobil Yoongi.

Yoongi mencuri pandang Taehyung. Menjalani hubungan asmara bersamaan dengan pekerjaan rahasia memang rumit. Yoongi menginjak pedal gas lebih dalam, hingga membuat mereka melaju ke CENTER.

Mission J (V BTS FanFiction)Where stories live. Discover now