Chapter 7

370 118 45
                                    

Taehyung menagih kunci mobilnya kepada Jay setelah keluar dari CENTER.

"Bukannya kau bilang akan meminjamiku?" Jay bertanya.

"Itu karena aku mengira misinya akan langsung dilaksanakan hari ini," tuntut Taehyung sambil membuka telapak tangannya lebar di depan Jay.

Jay menangkap tangannya.

"Panic attack lagi?" dia bertanya.

Taehyung menarik kembali tangannya dan menyembunyikannya di balik saku celana.

"Seharusnya aku tidak membiarkan dia masuk tadi," ungkap Jay sambil mengambil nafas panjang, menyesal.

"Dia mengikuti misi J denganku."

"Apa? Maksudmu, Jungkook akan menjalani Misi J denganmu? Kau bercanda?" tanya Jay sedikit berbisik, mengingat orang-orang mungkin akan mendengarnya.

"Jung Hoseok," Taehyung memanggil.

Hoseok menekan kedua bibirnya menjadi satu, sedikit terpatung di depan Taehyung saat pria itu memanggil nama aslinya. Jung Hoseok, sudah lama orang-orang tidak memanggil nya dengan sebutan itu.

"Aku merasa bersalah dengan anak itu," setelah mengeluarkan pernyataannya, Taehyung menunduk.

"Siapa? Jeon Jungkook?"

Taehyung mengangguk pelan.

"Sudahlah. Aku tidak ingin kau membahas tentang kejadian tiga tahun yang lalu. Lagipula, kau harus menjaga kesehatanmu sebelum misi ini dimulai. Dan kelihatannya misi ini akan sangat berbahaya. Aku melihat Presiden tadi."

Hoseok membuka lacinya dan menyambar kunci mobil Taehyung. Di sodorkannya kunci tersebut untuk Taehyung.

"Jangan lupa untuk meminjamkannya kembali padaku."

Taehyung kemudian memberikan senyuman untuk Hoseok. Pria itu kembali ke apartemennya, sengaja tidak menghidupkan lampu seraya membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Entah kenapa dia merasa begitu lelah hari ini. Sebelum Hanna kembali, ia mengeluarkan revolver nya dan menyimpannya kembali ke dalam brankas sebelumnya. Ponselnya berbunyi, dan ia segera melihat pesan yang baru saja dikirim oleh Jungkook.


"Aku tidak mengharapkan kau untuk memaafkanku.

Tapi setidaknya tolong minum obatmu.

Aku tidak mau melihat panic attack mu kumat lagi.

Bukan karena aku takut misi ini gagal karenamu, bukan.

Tapi aku hanya khawatir.

Maaf jika aku membuatmu teringat dengan kejadian tiga tahun yang lalu tadi.

Dan terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk mengikuti misi kali ini.

Ingat, jangan lupa untuk minum obatmu."


Taehyung masih terkejut bahwa nyatanya dia masih menyimpan nomor Jungkook di ponsel barunya. Begitu juga dengan Jungkook yang tampaknya juga masih menyimpan nomornya. Tanpa berpikir panjang, pria itu menghapus pesan tersebut dari ponselnya. Menyimpan pesan seperti ini akan sangat berbahaya jika sampai Hanna melihatnya.

Ia berjalan ke depan wastafel. Kedua tangannya terjulur meminta untuk dibersihkan, tetapi masih terlihat bergegar.

"Ingat, jangan lupa untuk minum obatmu."

Mengingat pesan Jungkook, ia segera menggeser sebuah lemari kecil yang tertempel di dinding tepat di atas wastafel yang berkamuflase sebagai kaca. Disana diletakkan banyak botol obat-obatan yang telah kadaluarsa. Satu-satunya botol yang terlihat baru hanyalah obat penenang. Dia tidak pernah tahu bahwa Hanna sering mengkonsumsi obat tersebut. Tanpa membaca aturan konsumsi, Taehyung mengocok keluar tiga tablet putih itu dan menelannya tanpa air.

Dia akan membohongi Hanna lagi malam ini.

Pria itu tidak sadar bahwa ia telah terlelap selama tiga jam. Kemungkinan besar setelah berhasil mengkonsumsi tiga tablet obat penenang tadi berhasil membuatnya terserang kantuk. Ia terjaga saat kedua tangannya memeluk Hanna yang baru saja mau tidur di sampingnya.

"Oh, apa aku membangunkanmu? Maaf."

Taehyung menjeramah pelan kepalanya yang terasa pusing mendadak. Dengan crop tee hitam dan celana pendek yang dipakainya, Hanna berhasil membuat Taehyung terfokus di bagian panggulnya yang terekspos bebas. Walaupun hal itu sudah biasa diantara mereka. Hanna berbaring menghadap Taehyung.

"Kau terlihat lelah hari ini," Hanna memulai pembicaraan sambil membetulkan rambut Taehyung.

Taehyung berhasil memperlihatkan senyumannya untuk Hanna sembari menyentuh hidung wanitanya satu kali dengan jari telunjuk.

"Kau seharusnya membangunkanku saat makan malam," ujar Taehyung.

Hanna menggigit bibir bawahnya.

"Lemari pendingin kita hanya tersisa satu botol acar, dan aku tidak mau membangunkanmu hanya untuk itu."

Taehyung terkikik geli.

"Ada apa? Kau lapar?" Hanna bertanya.

Kekasihnya hanya menggeleng kemudian bergeser untuk melenyapkan celah di antara mereka. Pasang kaki kedua orang itu saling berbaur di bawah seprei. Hanna menyentuh pelan pipi Taehyung dan membiarkan sentuhannya terus menempel disana.

"Ada yang ingin kau bicarakan denganku?" Hanna kembali bertanya.

Kali ini Taehyung menangkap pelan tangan Hanna, mendekapkannya di atas kasur. Hanna mendekatkan wajahnya untuk Taehyung, menabrak dahi Taehyung pelan, kemudian mempertemukan hidung mereka lembut. Nafas mereka bertabrakan, dan itu terasa hangat dan menyenangkan. Hanna mengecup bibir Taehyung dengan bunyi manis.

"I love you," bisik Hanna.

Taehyung lantas menyapu pelan bibir Hanna, yang kemudian di balas dengan perlahan oleh wanita itu. Kedua perut bagai dipenuhi oleh kupu-kupu saat permainan lidah dimulai. Ciuman nan bergairah tersebut dilepaskan dengan tenang oleh mereka berdua di waktu yang bersamaan.

"Maafkan aku, Hanna."

"Aku harus mengurus proyek baru lagi di Massachusett hingga tiga bulan kedepan."

"Lagi? Tapi kau baru saja kembali dari Chicago. Kau tidak perlu bekerja sekeras itu," Hanna memberi tanggapan.

Selama ini, apa yang diketahui Hanna hanyalah kekasihnya adalah seorang Account Executive handal yang terus di pilih atasan untuk menjalankan pekerjaannya di luar negeri.

"Ayolah, membohong Hanna tidak serumit mematahkan engsel," Taehyung membatin.

"Hanya tiga bulan, aku janji."

Pria itu memperlihatkan jari kelingkingnya di depan Hanna. Kekasihnya sedikit cemberut, barulah kemudian ia mengunci jari kelingkingnya dengan punya Taehyung.

"Tiga bulan," Hanna memperjelas.

Taehyung mengangguk.

"Tiga bulan."

TBC . . . 

A.N

Akhirnya update, yeay!!

Vote and comment juseyo ^^

Saran juga jangan lupa, hehe.

No silent reader!

Sampai ketemu di chapter selanjutnya.

Nyeong Nyeong Annyeong~

Mission J (V BTS FanFiction)Where stories live. Discover now