Chapter 18

297 59 7
                                    

Hari pertama kerja Taehyung dibubarkan saat Aster menolak untuk melawan sang peretas yang lebih handal darinya. Orang-orang telah bergerak keluar dan Taehyung dapat melihatnya masih dalam keadaan menangis. Kedua tangannya bergetar dan rambutnya yang diikat ekor kuda pun terlihat berantakan. Gadis itu menunduk, tidak juga bergerak ke ruangannya seperti yang lain. Pria tersebut berjalan ke arahnya dan berjongkok dihadapannya, kemudian mendongak untuk melihat wajah Aster.

Gadis itu terkesiap dan memundurkan kakinya beberapa langkah. Dia membelakangi Taehyung dan segera menghapus air matanya. Tetapi sayang, tangannya masih bergetar sehingga dia tidak dapat berbalik untuk menghadapi Taehyung. Agen rahasia itu berdiri dan berjalan mendekatinya lagi.

"Aku hanya ingin bilang kau gadis terberani yang pernah ku temui."

Aster memutar badannya setengah lingkaran, menghadap Taehyung. Aster tidak berpikir bahwa pria yang berada di hadapannya menyunggingkan senyum untuknya saat ia berbalik. Bulu matanya panjang dan lentik. Kedua maniknya bersahabat dan bibirnya terlihat menawan saat tersenyum seperti saat ini.

"Sukarelawan baru?" Aster bertanya, wajah asing itu tidak luput dari pikirannya.

"Sejenis itu."

Aster kembali menunduk dan memainkan jemarinya tidak jelas.

"Kau tahu? Aku hanya berharap peretas tadi berhasil menggagalkan transaksi mereka," tutur Aster, suaranya serak.

"Hmm, jadi begini. Aku yakin kau belum bertemu dengannya. Mungkin akan lebih bagus jika dia yang menjelaskan semuanya padamu. Sampai saat itu, kau akan lebih mengenalku."

"Bertemu dengan siapa? Menjelaskan apa?"

"Kurasa sekarang waktunya tidak tepat untuk menjelaskannya padamu. Kau akan segera bertemu dengannya."

"2135."

"2135!"

Taehyung memutar bola matanya dan menghadap ke belakang.

"Maaf, tapi kurasa aku belum terbiasa dengan nama baruku!" dia berteriak.

Taehyung tidak tahu bahwa itu dapat membuat Aster sedikit terhibur. Gadis tersebut menghilangkan lengkungan bibirnya secepat kilat hingga Taehyung tidak melihatnya saat menatapnya kembali.

Taehyung membuka mulutnya dua detik tetapi mengurungkan niatnya untuk berbicara kembali dengan Aster. Tangan kanannya menepuk pundak gadis tersebut dua kali dan berjalan pergi.

003 menunggunya di depan pintu dengan beberapa dokumen yang berada di dekapannya.

"Aku hanya berbicara dengannya dan setelah itu aku akan kembali ke ruanganku. Aku bukan pria bodoh yang perlu di ajari setiap detik."

"Aku tidak memanggilmu untuk diajari, 2135. Ini karena ada yang ingin bertemu denganmu."

Taehyung mengeraskan rahangnya.

"Bertemu denganku? Siapa?"

"Elevator akan terbuka sebentar lagi, dan kau akan tahu siapa yang ingin bertemu denganmu."

Taehyung mendengus.

"Sok misterius," ia mengejek.

"Perhatikan bahasamu. Jabatannya lebih tinggi darimu."

Pria itu hanya membuang nafas kesal dan menyembunyikan kedua tangannya di balik saku celana.

Pintu elevator terbuka.

Dia melihat ke dalam.

"Masuklah," Hanna menyuruh, nadanya berat.

Taehyung kemudian menjilat bagian dalam pipinya dengan senyuman miring. Dia berjalan ke dalam.

Mission J (V BTS FanFiction)Where stories live. Discover now