CHAPTER 2

665 55 9
                                    

Play lagunya ya... Ehehe

Tiffany selesai berlatih dengan Seohyun. Dia kembali ke lantai atas dimana penthouse miliknya berada. Dia hanya berlatih di lantai 3 kebetulan Seohyun berada disana. Akhirnya, dia memintanya untuk melatihnya. Dia datang dengan T-shirt berlengan pendek dan keringat di pelipisnya masih menetes, bahkan handuk kecil masih menggantung di lehernya. Tidak sengaja, dia berpapasan dengan Jessica saat akan masuk ke kamar. Sehingga mereka hampir bertabrakan jika tidak sadar.
"Aku pikir kau di kantor, Fany-ah" ucap Jessica saat berpapasan di pintu tersebut.
"Ani, aku dibawah tadi" jawab Tiffany. Jessica menyadari jika Tiffany banyak berkeringat.
"Apa kau habis berolahraga? Badanmu basah berkeringat" Tanya Jessica. Tiffany mengangguk tenang.
"Lekaslah mandi, kau bau!" ucap Jessica sambil mendorong tubuh Tiffany pelan.
"Yah! Enak saja jika aku bau!" Kesal Tiffany, tapi dia sudah di dorong sampai ke dalam kamar mandi.
"Lihat saja nanti malam, akan kubuat dia tidak bisa berjalan" gumam Tiffany sambil mengembangkan senyuman smirk nya😏. Sementara Jessica memilih duduk di ruang tengah sambil bermain game di PlayStation miliknya. Dia memainkan game  Tekken6. Jessica terlalu asik bermain game hingga tidak sadar jika Tiffany memperhatikan dirinya dibelakang sofa yang diduduki Jessica. Perlahan Tiffany berjalan dan mengambil salah satu controller yang tergeletak. Langsung dia me restart game tersebut dan memilih mode 2 player agar dia bermain bersama Jessica.
"Aishh.. Aku hampir menang!" Keluh Jessica.
"Ayolah, lawan aku ne!" Tantang Tiffany pada Jessica.
"Ayo kita buat perjanjian, kalau salah satu dari kita menang, maka dia bebas mengajaknya melakukan apapun, deal?" Lanjut Tiffany. Jessica terlihat berpikir sejenak.
"Deal!" Sahut Jessica. Mereka memilih character game tersebut. Jessica memilih Devil Jin, sementara Tiffany memilih Kazuya.
*START
Suara pemandu game telah memberitahu bahwa game telah dimulai. Jessica langsung menekan beberapa tombol di Controller, begitu juga Tiffany. Jessica terus-menerus memanfaatkan power character Devil Jin yang dipilihnya. Tendangan, pukulan, dan karena memiliki sayap bahkan bisa membanting Kazuya. Round 1 dimenangkan oleh Jessica. Lanjut ke Round 2. Tidak mau kalah, Tiffany mulai menekan tombol controller nya dengan cekatan sehingga menghasilkan skill yang mematikan lawannya. Akhirnya, Round 2 Tiffany lah yang memenangkannya. Round Final, kali ini mereka tidak ingin kalah, Jessica makin brutal menyerang lawannya dan bahkan mendapatkan perfect yang artinya lawannya tidak melukainya sekali pun. Round Final Jessica yang menang!
"Yeaaaayyyyy" Jessica berteriak kegirangan memenangkan game tersebut. Dengan kata lain, Jessica bebas mengajak Tiffany melakukan apapun yang dia inginkan.
"Yaishh.. Aku kalah" Tiffany murung menerima kekalahan nya.
"Kajja, kita jalan-jalan! Sesuai kesepakatan, arrayo!" Pinta Jessica dengan puppy eyes nya.
"Hm.. Arraseo!  nanti sore saja, ne? Aku masih lelah" Mereka berdua masuk ke kamar dan beristirahat tidur.

Setelah istirahat hingga pukul 3 Sore dan bersiap-siap untuk pergi.  Mereka keluar dari hotel tersebut. Namun, di depan hotel, Tiffany dan Jessica dihadang sekelompok preman yang beranggotakan sekitar 15-an orang. Beruntung Seohyun ada disamping mereka.
"Depyonim, ingin mencoba skillmu?" ucap Seohyun berbisik.
"Arraseo, kajja!" Tiffany berlari ke arah preman-preman tersebut diikuti Seohyun. Meskipun para preman tersebut memegang senjata, tidak ada ekspresi takut antara Seohyun dan Tiffany. Mereka terus menghantam para bastard didepannya dengan tangan kosong.
*BUGH... BUAGH..!
Seohyun dan Tiffany terus-menerus melayangkan pukulan ke tubuh para preman tersebut tanpa bantuan pengawal. Mereka sudah memanggil polisi, tapi belum juga tiba. Alhasil, mereka yang harus menghadapinya. Saat hampir selesai menghadapinya, muncullah bos dari geng tersebut yang bernama Tyler Kwon. Seohyun dan Tiffany saling menatap lalu memberi kode dengan mengangguk. Mereka sudah menyiapkan sebuah formasi epik. Seohyun berlari duluan ke arah Tyler yang berada di dalam mobil jeep. Tyler mulai menancapkan gas mobilnya. Saat Seohyun dan mobil jeep milik Tyler berjarak sekitar 10 meter, Seohyun berhenti lalu berbalik badan.
"Depyonim Steph! Palli!!" Seohyun berteriak. Tiffany segera berlari menghampiri Seohyun dengan kecepatan maksimal. Seohyun menyiapkan tangannya sebagai tumpuan untuk kaki Tiffany.
*DUGH..
Tiffany melompat dengan tangan Seohyun sebagai acuan lompatan nya. Dia langsung menghadapkan kakinya ke depan ke arah mobil jeep Tyler.
*PRANK...
Tiffany berhasil membobol kaca depan mobil Tyler dan menghentikan mobilnya sebelum menabrak benda lainnya dab melukai orang lain. Sesaat kemudian polisi berdatangan dan segera menangkap Tyler Kwon yang selama ini menjadi buronan. Setelah menyelesaikan aksinya, Tiffany kembali menghampiri Jessica yang terduduk di lobby hotel MyuHan.
"Sica-ya, Gwaenchanayo?" tanya Tiffany yang melihat Jessica ketakutan. Jessica langsung reflek memeluk tubuh kekasihnya tersebut dengan sangat erat. Tiffany membalas pelukan Jessica tidak kalah erat.
"Gwaenchana.. Aku disini, kajja" Tiffany merangkul leher Jessica dan membawanya masuk ke mobil Peugeot Onyx miliknya.
"Kita akan kemana?" tanya Tiffany sambil menoleh ke arah Jessica.
"Kemana saja" Jessica terlihat malas. Tiffany mengangguk menanggapi dan melajukan kembali mobilnya. Tiffany mengajak Jessica ke sebuah mall di kawasan pusat Kota Seoul.
"Cha~ pakailah ini" Tiffany memberikan Jessica sebuah kaca mata hitam. Tiffany mengenakan topi putihnya lalu keluar untuk membukakan pintu. Jessica keluar dan memeluk lengan Tiffany. Mereka berjalan menuju ke salah satu tempat belanja kebutuhan sehari-hari. Tiffany mengambil troli dan mendorongnya. Jessica masih enggan melepaskan tangan Tiffany. Mereka menyusuri satu persatu lorong yang menyediakan berbagai macam makanan. Selama Tiffany memilih makanan, Jessica hanya melamun terus-terusan.
"Sica?" Jessica masih diam.
"Hey" Panggilan ke dua juga masih diam.
"Baby" Barulah Jessica menoleh.
"Ne? Kau bilang apa?"

"Kenapa melamun?"

"Mollayo.." Jessica menatap Tiffany lekat.
"Kajja, kurasa sudah cukup" Tiffany mulai mendorong trolinya ke arah kasir.
"Chankamman-yo" Jessica menghentikan langkah Tiffany.
"Waeyo?" tanya Tiffany. Jessica menggerakan tangannya ke dekat telinga Tiffany.
"Akh.. Ssshhh" Tiffany terlihat kesakitan.
"Kau terluka karena perkelahian tadi??" Jessica terlihat khawatir pada Tiffany.
"Mollayo, aku tidak tahu lukanya" ucap Tiffany jujur.
"Palli, lukanya harus diobati!" Perintah Jessica.
"Arraseo"

---

Penthouse
Jessica langsung mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Tiffany. Hanya butuh beberapa menit Jessica mengobati nya.
*Grep
Tiffany langsung memeluk Jessica dengan erat. Awalnya Jessica terkejut, tapi dia membalasnya dengan erat. Namun, lama-kelamaan Tiffany merasakan dadanya basah dan hangat diwaktu bersamaan. Ternyata, Jessica menangis diam-diam.
"Eh? Sica-ya, gwae-" Perkataan Tiffany langsung terpotong saat dirinya hendak melepaskan pelukannya.
"Anni! Biarkan begini dulu" ucap Jessica sambil mengeratkan pelukannya. Tiffany akhirnya membiarkan Jessica.

계속
Hehe... Udah gitu aja! Bhay

Ended Sweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang