Chapter 7

619 35 8
                                    

Tiffany berjalan keluar dan mencari-cari keberadaan Seohyun.
"Argh!" tiba-tiba pengawalnya mengerang kesakitan. Membuat Tiffany berbalik. Dia melihat seseorang berpakaian serba hitam. Dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya. Kulitnya warna putih dan hidungnya mancung juga. Tidak terlalu jelas memang. Dia menyuntikkan cairan ke pengawal Tiffany dan membawa tongkat besi. Tiffany otomatis tersentak. Orang aneh tersebut mendekatinya. Tiffany tak berkutik. Orang tersebut melayangkan tongkat besinya kearah Tiffany.
*BUK...
"AKH!" pukulan nya tepat mengenai keningnya. Orang tersebut kembali memukulkan tongkatnya hingga wajah Tiffany sekarang terdapat luka dan darahnya juga lumayan. Orang tersebut kembali mendekat dan menendang tubuh Tiffany hingga terpental. Orang tersebut kemudian menginjak bagian tulang rusuknya.
*Krak..
"Aaaakkk!!!" teriak Tiffany yang sangat kesakitan. Tulang rusuknya dirasa patah. Tiffany berusaha menahan kaki orang tersebut yang terus menekan dadanya.

---

"MWO?!!" teriak keduanya hampir bersamaan.
"Seohyun-ah, palliwa... Perasaanku tak enak kali ini" Jessica mendorong tubuh Seohyun menuju ke pintu tangga menuju atap. Mereka berdua lari dengan tergesa-gesa. Mereka melihat pintu yang sudah terbuka dan terlihatlah keadaan atap yang sepi.
"Ahjussi?!" Seohyun melihat pengawal yang tak sadarkan diri. Seohyun menaruh telunjuknya di bawah hidung ahjussi tersebut.
"Kurasa hanya pingsan" gumam Seohyun. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke sekitar atap.
"Aaaakkk!!!" mereka berdua mendengar teriakan yang sangat mereka kenal. Siapa lagi kalau bukan Tiffany.
"Beraninya Kau!!!!" amarah Seohyun meluap dan dia langsung memukul kepala orang tersebut. Kemudian dia langsung menendang perut dan dada orang itu. Sementara Jessica menghampiri Tiffany.
"Tiffy-ya..." lirih Jessica melihat suaminya.
"Jessie... Sakit... " lirih Tiffany sambil memegang dadanya. Tiffany sampai menangis merasakan sakit itu. Jessica mengenggam tangan kiri Tiffany. Berusaha memberinya ketenangan.
"Tiff... Tenanglah... Kau akan selamat"
Seohyun yang telah selesai mengurus urusannya dengan orang aneh tersebut segera menghampiri Jessica dan Tiffany. Seohyun langsung menelepon dengan ponselnya.
"Yeobuseo, Sooyoung-ssi, tolong siapkan ruang operasi" ucap Seohyun agak panik dan takut.
"Mwo? Siapa yang... " baru saja mau menjawab, Sooyoung selaku dokter pribadi Tiffany, sambungannya sudah diputus. Sooyoung yang pasrah, memilih untuk segera menyiapkan ruang operasi.

Setelah jaringannya terputus, Seohyun segera memapah tubuh Tiffany dan membawanya turun. Jessica mengikuti dari belakang. Mereka langsung masuk lift ke lantai dasar. Setelah sampai, Seohyun langsung menuju parkiran dan memasukan Tiffany ke dalam mobil. Jessica duduk disamping Tiffany. Seohyun memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih. Setelah sampai, petugas medis membawa ranjang dan mendorongnya menuju ruang operasi. Disana sudah ada Sooyoung yang memimpin operasi dibantu dokter-dokter handal lainnya. Ada juga dokter koass yang sedang belajar oleh pembimbing nya. Mereka semua bekerja semaksimal mungkin untuk merawat pasien terhormat mereka. Jessica dan Seohyun menunggu diluar. Mereka berdua tidak bisa tenang.
*Tok tok tok
Sepatu Seohyun tudak henti-hentinya bergetar. Jessica beberapa kali menghela nafasnya dan berdoa untuk keselamatan kekasihnya tersebut. Berselang 45 menit para dokter berjuang menangani pasien terhormat mereka, akhirnya operasi berjalan lancar. Sooyoung keluar hendak memberi kabar perihal keadaan Tiffany.
"Sooyoung-ah, bagaimana keadannya?" tanya Jessica agak khawatir.
"Keadaannya cukup buruk saat datang kemari. Tulang lengan atasnya retak, 4 tulang rusuk nya juga retak, 2 tulang rusuk patah, dan tulang sekitar bola mata juga retak. Namun saat ini sudah lebih baik dan dia akan dipindah kan ke ruang ICU untuk rawat inap. Dan juga, dia dinyatakan koma untuk beberapa waktu" jelas Sooyoung.
"Gomawo Sooyoung-ah" ucap Seohyun. Mereka berdua, Jessica dan Seohyun, dapat bernafas lega untuk sekarang. Mereka berdua langsung berjalan menuju ruang rawat Tiffany.

---

Sesampainya di ruang rawatnya, Jessica duduk di samping Tiffany yang masih tak sadarkan diri. Sementara Seohyun duduk di sofa yang tersedia di ruangan tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul tengah malam. Seohyun sudah terlelap setengah berbaring di sofa. Sementara Jessica menyandarkan kepalanya di sebelah kepala Tiffany. Dia menatap Tiffany dan merapikan poni yang berantakan di wajahnya. Jessica mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Dia melihat butiran putih turun dengan indahnya untuk pertama kalinya. Semakin lama, butiran putih tersebut semakin banyak dan semakin deras. Yap, salju mulai turun disaat tersebut. Hm.. Seperti dalam drama, lucu.

---

Seminggu telah berlalu. Tiffany masih belum sadar dari komanya. Jessica dengan setia menjaganya dan selalu berada disamping suaminya tersebut.

SKIP-/-

5 Bulan kemudian

Sudah bulan kelima memang🙂
Namun, belum ada tanda-tanda dengan Tiffany akan sadar dari koma nya. Padahal Jessica memiliki kabar yang sangat menggembirakan.

Flash Back 4 Bulan lalu
=Jessica=

Entah kenapa, akhir-akhir ini aku sering merasa mual dan menstruasi juga terlambat. Aku merasa aneh dan akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Namun, perkataan dokter malah membuatku kaget dengan kondisiku saat ini.
"Ada apa, dok?" tanyaku pada dokter Sooyoung.
"Wah...Chukkae! kau akan menjadi orang tua sebentar lagi" ucapnya girang.
"Mwo?! Jinjjahyo?!" aku kaget dengan ucapannya tersebut.

×Jessica×
Flash Back end

Jessica merasakan ada pergerakan pada Tiffany dan terlonjak. Jessica melihat Tiffany mulai membuka matanya dengan perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali menyesuaikan cahaya.
"Pany-ah?" ucap Jessica memanggilnya.
"Jessie?" sahut Tiffany dengan suara seraknya. Jessica kelewat senang dan langsung memeluk Tiffany penuh suka cita. Tiffany juga membalas pelukan Jessica tersebut. Jessica berniat untuk langsung memberi tahu kabar gembira untuk Tiffany.
"Fany-ah, kau tahu? Aku..." Jessica menggangtungkan ucapannya.
"aku...?" ucap Tiffany menirukan.
"I'm pregant Tiff" ucap Jessica pelan.
"Mwo? Seriously?! Aaaaahh...I love You Jessie" Tiffany langsung menarik Jessica dan mencium pipinya cukup lama.

THE END
Sorry malem2😊

Ended Sweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang