08. Feels

5.1K 594 68
                                    

Jimin bangun lebih awal pagi itu, karena dia merasakan ketidak nyamanan pada bagian tengkuknya yang tegang dan pegal, sambil mengucek mata dia sedikit memijit tengkuk itu dengan tangan kiri yang dikepalkan, kemudian langsung bangkit mendudukan tubuhnya, berdeham sebentar untuk meredakan tenggorokan yang dirasa serak lalu pemuda manis itu mulai mencoba mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul, menariknya menjadi satu dengan raganya yang lemas.

Mata sipit Jimin masih tertutup rapat, dia menguap lebar lalu meraba permukaan nakas untuk mengambil ponsel hitam miliknya yang masih tersambung dengan kabel charger.

Ibu jarinya ia tekankan pada tombol bulat bawah di bagian tengah ponsel pintarnya.

Perlahan dia membuka kedua kelopak mata yang terasa seperti dilapisi lem super untuk sekedar melihat tampilan layar benda persegi panjang tersebut.

Jimin mendengus, saat melihat tampilan layar ponsel pintarnya yang menampilkan angka pengingat waktu saat ini.

Menyadari jika harusnya dia masih memiliki waktu sekitar satu jam untuk melanjutkan mimpi indah Jimin yang terputus.

Mimpi indah dimana dia dan Jungkook lah yang menjadi pelakon utama dari mimpi tersebut.

Mimpi yang terasa sangat nyata, terputar seperti film dengan set tempat di dalam sebuah kamar hotel.

Dengan inti cerita yang menayangkan adegan vulgar, di dalam mimpinya semalam, Jungkook sedang memompa penisnya keluar-masuk melalui lubang anus Jimin.

Segeralah pemuda itu membelalakan mata lebar, reflek dia menangkupkan telapak tangan pada kedua pipinya yang terasa memanas, mengusap-ngusap daerah itu untuk meredakan rona yang telah menyembul dengan sempurna pada permukaan kulit pipi mulus.

Ia merasa malu sendiri sekaligus aneh dengan mimpi basahnya, karena bagaimanapun Jimin tidak pernah mengenal lawan mainnya setiap kali Jimin mengalami mimpi pemuas nafsu, selama ini lawan main mimpi vulgarnya itu selalu memiliki wajah yang tertutup oleh kabut tipis.

Namun sekarang tidak lagi, ia mengenalnya, ia dapat melihat betapa tampannya sang lawan main, entah mengapa anehnya hal itu membuat Jimin merasa senang karena Jungkook masuk ke dalam mimpi indahnya tersebut.

Begitu tampan serta menggoda, membuatnya menyemburkan cairan nikmat berkali-kali hingga rasanya tubuh Jimin melemas dalam tidurnya.

Menggelengkan kepala kuat, Jimin mulai bergerak menyibakkan selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu berdecak sebal karena dugaannya tidak salah, bagian selangkangannya basah dan Jimin tidak terkejut lagi ketika sprei ranjang pada bagian yang menampung bokong berisinya juga ikut menjadi basah, membentuk pola seperti pulau lebar.

Yang Jimin sesali saat ini adalah, dirinya yang hanya tidur dengan memakai celana dalam saja, andai jika ia tidur menggunakan celana yang lebih tebal, mungkin spermanya tidak akan sampai tembus merembes membasahi seprei ranjang.

Mungkin?

Pemuda itu segera bergerak untuk turun dari tempat tidurnya kemudian dia mulai membuka seprei yang telah berpola pulau lebar untuk dia letakkan di dalam keranjang baju kotor samping mesin pencuci baju, bersamaan dengan pakaian yang sudah Jimin tanggalkan hingga Jimin telanjang bulat.

Dia mendengus, melirik ke arah jendela yang telah diterangi oleh cahaya matahari, seraya dia berfikir, bahwa dirinya malas mencuci hari ini, jadi pemuda itu memilih untuk meninggalkan keranjang berisi tumpukan pakaian kotor serta sprei bernoda sperma itu.

Setelahnya, Jimin masuk kedalam kamar mandi, tubuh polos tanpa busananya terlihat sangat anggun ketika dia berjalan, membuat penis kemerahan Jimin yang masih mengerut ikut bergoyang pelan.

FLOWER (KOOKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang