10. Trapped

4.5K 533 61
                                    

Jungkook? Barusan bos besar dari bajingan ini yang menelefon adalah Jungkook?

Oh yang benar saja?

Tangan Jimin yang menggenggam ponsel milik si pesuruh sampai bergetar, pemuda itu kembali lagi memasukkan kemeja putih, handuk basahnya, beserta ponsel hitam milik si pesuruh dengan menjejalkannya ke dalam ransel, lalu secara kasar dia melemparkan ransel itu ke hadapan pemiliknya.

Pikirannya berkecamuk, rasa curiga Jimin terhadap Jungkook makin besar, ditambah lagi dengan omongan Taehyung bahwa Jungkook adalah seorang yang suka mempermainkan wanita, sebelum wanita-wanita itu menghilang entah kemana.

Jimin tidak takut di permainkan, atau dibuat menghilang, tetapi dia merasa kesal, kesal karena Jungkook sudah berani meremehkannya.

Jika Jimin mau, dia dapat dengan mudah mematahkan tulang-tulang di setiap bagian tubuh Jungkook secara kejam.

Dan pemuda tidak terima saat ini perasaanya telah dipermainkan oleh Jungkook, di benaknya terbesit sebuah dugaan, mungkinkah bagi Jungkook dia merupakan golongan orang yang dapat dipermainkan dengan mudah?

Di sana Jimin mendengus kasar, perkiraan Jungkook salah besar, dan dia bukan orang yang seperti itu, Jimin merasa dirinya sudah dibodohi oleh paras tampan milik pemuda yang kemarin telah menciumnya bak sepasang kekasih, saat itu Jimin mengira bahwa Jungkook memiliki perasaan yang sama dengannya.

Namun dia hanya bisa menelan kenyataan pahit bahwa Jimin hanyalah sekedar alat mudah bagi Jungkook.

Jimin jadi penasaran, apa alasan yang membuat Jungkook mempermainkan perasaanya, karena demi Tuhan, Jimin sudah terlanjur menaruh perasaan special untuk Jungkook yang semakin lama makin membesar seiring dengan perlakuan Jungkook terhadapnya kemarin.

Menggelengkan kepala keras, serta telah meyakinkan diri.

Sekarang tekad Jimin sudah bulat, dia akan mencari tau sendiri apa alasan Jungkook melakukan permainan ini, permainan Jungkook yang mencuri barang-barang bekas milik Jimin, dengan menyuruh orang lain sebagai perantaranya.

Tangan Jimin bergerak untuk mengambil ponsel yang berada di dalam saku celana kerjanya.

Jari-jari mungil pemuda itu mulai menari di atas permukaan layar ponsel untuk membuka sebuah aplikasi yang berguna untuk memotret suatu objek.

Dengan cepat Jimin mengarhkan ponselnya kearah wajah pria yang masih terikat di jeruji tangga.

Satu kali klik pada button potret, Jimin berhasil mengabadikan wajah milik suruhan Jungkook.

"Jangan katakan apapun pada bos mu" Jimin bergerak untuk melepaskan ikatan di kedua pergelangan tangan pria itu.

"Berikan apa yang ia mau" Setelah berhasil melepaskan ikatannya, dengan kasar Jimin menendang tubuh si pesuruh hingga pria tegap itu tersungkur.

"Jika kau membantah dan melaggarnya, aku akan melaporkanmu ke pihak polisi"

Ada jeda sebentar, sedang mata si manis memicing "-ahh tidak....sepertinya akan lebih seru jika aku sendiri yang turun tangan untuk membunuhmu" Lanjut Jimin menghentakkan kepalanya kearah samping hingga tulang lehernya berbunyi.

Kretak

Seketika mendengar itu membuat si pesuruh langsung berdiri, buru-buru menyambar ransel hitamnya, lalu secepat kilat dia berlari pergi meninggalkan Jimin yang sedang meremas jari-jari tangannya hingga mengeluarkan bunyi bergemelutuk.

Pria itu menoleh sebentar ke belakang, merasakan bulu kuduknya berdiri ketika melihat seringai tajam di wajah cantik mate milik bos nya, segera saja dia berfikir, bahwa Tuhan masih sayang padanya dengan menyelamatkannya jika tidak, mungkin saat ini dia sudah pulang dengan tubuh tanpa nyawa.

FLOWER (KOOKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang