12. Bound

6.8K 585 200
                                    

"Mau kemana? Urusan kita belum selesai Hyung"

Jimin meneguk ludahnya, serasa seluruh tubuh dan jiwanya bergetar takut.

Jungkook terlihat sangat mengerikan dengan kedua mata hitam dan tonjolan di keningnya yang semakin keluar dan memanjang.

Pemuda itu segera menggerakan tangannya untuk meraih knop pintu bilik toilet, serta kakinya ia gunakan untuk menendang Jungkook agar pemuda itu menjauh dari Jimin.

Namun.

Gagal, usahanya untuk membuat Jungkook menjauh tidak membuahkan hasil, dia malah ditarik paksa oleh Jungkook, dihempaskan hingga dadanya menubruk kerasnya dinding toilet.

"Ku-kumohon lepaskan aku" Cicitnya takut.

Seketika dia merasa kaget, sumpah demi apapun semur hidupnya dia tidak pernah memohon pada orang lain, tetapi kini rasanya Jimin akan melakukan apapun demi terlepas dari kungkungan Jungkook.

"Hyung, kau lupa? Akulah pemenangnya"

Suaranya sudah sangat berbeda, seperti bukan suara lembut Jungkook yang selama ini ia kenal, saat ini suara dari pria itu begitu berat hingga membuat bulu kuduk Jimin kembali meremang hebat ketika ia mendengar intonasi nada mengerikan dari Jungkook.

"Siapa sebenarnya kau?" Lirih Jimin dia merasakan pipinya sakit saat menempel erat pada dinding bilik toilet, karena Jungkook terlalu menekan tubuhnya kuat.

"Kau apakan Jungkook?" Lanjutnya lagi.

Jungkook menyeringai tajam, ia merasakan seluruh tubuhnya menjadi sangat segar ketika proses penyatuannya dengan Jimin telah dilangsungkan, rasa seperti tubuhnya menjadi sangat ringan bagaikan kelopak dandelion yang ditiup keras, kemudian terbang melayang di udara, dan itu semua menjadikan Jungkook menginginkan rasa nikmat itu lagi.

"Jungkook?" Dia bertanya dengan nada kelam.

"Aku di sini Hyung!" Bisiknya kemudian tepat pada telinga Jimin.

"Kau tidak perlu khawatir padaku" Jungkook mulai menjilati tengkuk belakang Jimin dengan cara yang amat seductive.

Sedangkan di sana bergidik merasakan jilatan di tengkuknya yang terasa panas menyapu seluruh kulit lehernya.

Seketika saja dia memejamkan matanya, sangat merasa takut, tetapi mengapa dia merasakan penisnya berkedut-kedut dan makin menegang?

Jimin heran, di tengah-tengah kejadian ini mengapa nafsu malah naik mengalahkan rasa takutnya pada Jungkook.

Dengan tidak sabaran, Jungkook menarik pinggang sempit milik Jimin hingga pemuda itu menungging, tangannya masih setia menahan tengkuk Jimin, menekannya kuat kearah dinding bilik toilet.

Sementara Jimin, pemuda manis itu mencakar-cakar permukaan dinding bilik toilet, mulai mengerti dan tidak sabar dengan perlakuan Jungkook selanjutnya.

Benar saja, Jimin merasakan lubang anusnya menyentuh ujung benda keras.

"Ahk!" Jeritnya ketika merasakan lubangnya di tembus oleh benda keras itu, Dia sedikit menoleh kebelakang, memekik kuat karena ia melihat rupa mengerikan Jungkook, saat kedua mata hitam itu menatapnya tajam.

Jungkook tertawa lagi, ia mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, mengobrak-abrik lubang Jimin dengan penisnya.

Kini Jimin meringis, ia merasakan penis Jungkook yang berada di dalam liang anusnya terasa lebih besar daripada ukuran sebelumnya, Jimin merasa sesak dan sakit, lingkar bibir anusnya terasa semakin melebar dan perih karena ukuran penis Jungkook yang berubah menjadi ukuran besar.

FLOWER (KOOKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang