"Jadi, ceritain tentang sepupu lo itu" ucap Nathan yang baru duduk di kursi samping kanan Moza yang sedang asyik bermain ps miliknya. Pandangan Moza tidak lepas dari layar TV dan masih asyik dengan kegiatannya saat ini.
"Kayaknya lo tertarik banget sama sepupu gue itu"
"Cuman penasaran saja" Nathan berusaha terlihat tidak terlalu tertarik dengan gadis yang sedang mereka bicarakan.
"Gue gak bisa nyeritain lo banyak tentang dia. Mungkin lo bisa tanya dia langsung?-" Moza meng-hentikan aktifitasnya dan meneguk segelas jus jeruk yang dibawa Nathan tadi. "-btw gue gak bisa lama-lama nih Nath, gue masih ada perlu sama orang rumah. Gue pulang ya bro!". Moza akhirnya pulang, matahari sudah setengah tenggelam. Nathan memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat sebentar.
**
"Nathan bangun! Makan malam dulu" ayah menggedor-gedor pintu kamar Nathan. Awalnya gedoran itu terdengar pelan. Tapi lama kelamaan gedoran itu berubah menjadi gedoran yang dapat membuat kuping Nathan panas. Nathan menutupi mukanya dengan selimut tebalnya. Tidak lama kemudian gedoran itu pun berhenti. Nathan hendak melanjutkan tidurnya, tapi tiba-tiba ada sebuah tangan kecil menarik-narik lengan bajunya.
"Kak bagun! Ayah buatin ikan laut kesukaan kakak loh" ucapnya sambil terus menarik-narik lengan bajunya.
Sejak kapan dia suka ikan laut? Dan apa ikan laut yang dimaksud adiknya itu? Nathan tidak ambil pusing, dia pun bangun dari tidurnya. Mendapati sang adik sedang tersenyum lebar kearahnya.
"Akhirnya kakak bagun juga" ucapnya.
"Nathan mandi dulu ya, kamu duluan saja" ucapnya lembut, entah kapan terakhir kali dia berkata lembut seperti itu terhadap adiknya. Elys mengangguk patuh lalu meninggalkan Nathan. Nathan bangun dan berjalan kearah kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.
Tidak butuh waktu lama, Nathan akhirnya bergabung di meja makan bersama Ayah dan Elys. Mereka belum mulai makan ternyata. Apa mereka menunggu dirinya? Tadikan Nathan sudah bilang kepada Elys untuk duluan saja.
"Karena kakak sudah datang, kita berdoa dulu ya" ucap Elys senang lalu dia pun memulai doa.
Entah kapan terakhir kali Nathan makan malam bersama seperti ini. Rasanya sudah lama sekali. Dia pun sudah lupa kapan tepatnya dia makan malam bersama keluarganya. Setelah doa selesai, mereka makan dalam diam. Semuanya sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Tidak mau berlama-lama. Piring Nathan sudah kosong, bersih tanpa tersisa sedikitpun sisa makanan. Nathan berdiri dan meletakkan piring kotornya ke dalam wastafel. Elys dan Ayah hanya melihat gerak-gerik Nathan. Tidak ada yang protes atau menahan Nathan untuk berdiam di meja makan lebih lama. Nathan akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Kembali tidur sepertinya keputusan yang tepat diambilnya kini.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes
Mystery / ThrillerMatahari diciptakan untuk manusia. Supaya manusia bisa hidup di dunia ini. Begitu pula dengan bulan. Tanpa adanya bulan, manusia tidak bisa tenang melanjutkan kegiatan mereka di malam hari. Tanpa adanya matahari dan bulan, bumi yang kita tinggali ak...