67. Memang bahagia

355 29 13
                                    

Senyuman yang indah selalu terlihat diwajah Rara setiap harinya semenjak Rara pulang bersama Mark satu minggu yang lalu untuk yang pertama kalinya. Hati Rara terasa aman karena Mark tidak jatuh sakit akibat pulang dengan keadaan hujan deras pada waktu itu

Sungguh, Rara tidak bisa berhenti tersenyum sepanjang hari, di otaknya selalu terbayang wajah ganteng Mark yang basah akibat diterpa hujan. Indah sekali ciptaanmu Tuhan

Motor bebek berwarna hijau melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi, baru kali ini Rara tidak mengeluh ketika dibawa ugal ugalan oleh Lisa, biasanya wanita berponi rata itu tidak segan untuk memukul helm seharga 14 juta itu dengan kencang saat Lisa melajukan motor dengan kecepatan tinggi

Lisa sangat panik karena ini sudah jam tujuh tepat, bisa panjang urusannya kalau mereka sampai telat. Guru piket hari ini sangat tidak tepat, guru PKN itu sangat senang kalau ada murid yang telat. Lisa tidak takut kalau sekedar hanya dimarahi oleh guru, tapi guru yang ini beda, ia selalu mengeluarkan jurus andalannya kepada siapapun yang melanggar aturan

Siraman rohani selama dua jam yang diyakini bisa membuat kuping kalian panas adalah jurus andalan guru PKN di sekolah mereka. Bahkan, saat mata pelajaran PKN selalu ia pakai untuk siraman rohani, sampai sampai materi untuk ujian tertinggal jauh

Sudahlah, Lisa tidak perduli dengan pengendara lain yang selalu membunyikan klaksonnya. Mungkin mereka akan berfikir bahwa wanita itu sedang mabuk sekarang

Lisa mengumpat saat setelah sampai diparkiran sekolah, " kambing lu Ra, untung kita ga telat "

Rara mendesah pelan, " tapi kita ga telat kan? Bersyukur orang mah "

Dasar wanita, selalu tidak mau mengakui kesalahannya, padahal sudah jelas jelas mereka hampir telat akibat Rara yang bangun terlalu siang, kalau bukan Lisa yang membangunkannya mungkin Rara akan terus tidur sampai ada bom meledak dirumahnya

" gua tadinya mau ngejedodin pala lu ke pintu kelas kalo sampe kita telat "

Rara mengacuhkan perkataan Lisa dan mulai berjalan lurus menuju kelasnya sambil tersenyum

" wadaww, kurang siang datengnya bos ". Sambut Bambam saat Rara membuka pintu kelas yang diikuti oleh Lisa dibelakangnya

Lisa memutar bola matanya malas. " berisik lo, gua masih kesel ama orang ini nih "

" yang satu senyum senyum gajelas, yang satu kesel. Emang dasar strees dua duanya "

Lisa sama sekali tidak memperdulikan omongan Bambam, ia lebih memilih untuk langsung duduk dikursi yang ada disamping Rara

" gua perhatiin seminggu ini lo senyum senyum mulu Ra, kerasukan apaan lo? " tanya Suga yang sedang berjalan menghampiri Rara

" emang orang stress mah gitu ". Bambam berbicara dengan nada mengejek yang membuat Rara sedikit kesal

" temen lo tuh Ga, tolong diurusin ya masih pagi gausah nyari ribut ". Rara sedikit menekankan bicaranya pada dua kata terakhir

Bambam memasang wajah jijiknya. " daripada nyari ribut mending gua nyari duit anjir "

" serah lo dah ah "

Suga mendadak berlari ketempat duduknya saat guru mata pelajaran pertama masuk kedalam kelas

Untung saja guru pada jam pertama masuk tepat waktu, kalau tidak, Bambam dan Rara akan bertengkar sampai jam istirahat pertama

◀◀◀⚫▶▶▶

Hujan deras yang mengguyur kota Bogor siang ini membuat beberapa siswa malas untuk beranjak dari tempat duduknya, hanya siswa yang tidak membawa bekal saja yang terpaksa pergi kekantin daripada harus membiarkan perutnya mengeluarkan bunyi yang sedikit nyaring itu

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang