Three

12.3K 949 6
                                    

Setelah kejadian itu hubungan Jennie dan Taehyung malah semakin jauh. Jennie bingung kenapa Taehyung sangat sulit di hubungi ataupun di temui. Jennie berpikir mungkin Taehyung sedang sibuk atau memang hubungan ini memang selesai.

Pagi itu, Jennie sedang berjalan disekitar gedung kuliahnya. Karena ia tidak memiliki jadwal lagi ia memutuskan untuk pergi ke café dekat kampusnya yang baru saja buka, berhubung masih ada promo. Tiba-tiba ada yang menyentuh bahu Jennie, saat dilihat ternyata itu Hanbin.
"Kau mau kemana?" Tanya Hanbin

"Oh aku akan pergi ke cafe baru sebelah kampus kita, kenapa?"

"Aku ikut ya" ucap Hanbin lalu sambil berjalan dengan Jennie. Jennie takut Taehyung marah jika ia tahu bahwa Jennie bersama Hanbin lagi, tetapi lelaki itu bahkan tidak menghubunginya sama sekali selama 2 minggu terakhir.

"Cih padahal dia bilang aku adalah miliknya, dasar lelaki" ucap Jennie dalam hati.

Sesampainya di cafe tersebut Jennie memesan matcha latte dan cheese cake kesukaannya, sementara Hanbin memesan cappucino latte. Mereka mengobrol bercerita tentang bagaimana kuliah mereka, sementara Jennie terus memikirkan Taehyung.

"Jennie-ah, bukankah dia kekasihmu?"

"Ya apa oppa?"

"Lihat itu, dia sedang berjalan kesini" ucap Hanbin sambil menunjuk ke luar.

Ternyata benar itu Taehyung, Jennie ketakutan, takut tiba-tiba Taehyung marah, namun ia lebih marah kepada Taehyung karena menarik ulur perasaannya dengan tidak memberikan kabar.

"Jennie, aku mencarimu di kampus ternyata kau ada disini bersama lelaki lain" ucap Taehyung dengan nada sarkasme.

"Cih, kau bahkan tidak menghubungiku" Jennie membalas, mood Jennie benar-benar buruk hari ini. Ia sudah akan benar-benar meledak kepada Taehyung.

"Jennie-ah, aku lupa aku memiliki janji deng Bobby, sebaiknya aku pergi" ucap Hanbin berpamitan.

"Hati-hati di jalan oppa, sampaikan salamku untuk Bobby oppa"

Seketika itu Taehyung langsung duduk, dengan memperhatikan Jennie.

"Waw kau masih dekat dengannya rupanya"

"Taehyung, sebenarnya ada apa denganmu?"

"Ada apa? Sudah kubilangkan kau itu milikku, kenapa kau masih dengan yang lain?"

"Milikmu? Cih, kau bahkan menghindariku selama 2 minggu ini, menghubungiku saja tidak. Terus apanya yang milikmu? Lagipula aku baru bertemu dengan Hanbin oppa hari ini"

"Aku..ak..u sibuk selama 2 minggu ini" ucap Taehyung mencari alasan.

"Aku tidak percaya denganmu, sudahlah hentikan saja semua ini aku lelah. Aku tidak ingin dimainkan seperti ini. Terimakasih Taehyung, kau tidak perlu repot-repot bertemu denganku lagi"

Setelah itu Jennie pergi meninggalkan Taehyung begitu saja, rasanya sangat berat ia ingin menangis sekencang-kencangnya. Bahkan Taehyung tidak mengejarnya.

1 minggu kemudian

Jennie sedang menonton tv di apartemennya, ia sedang menonton acara infotaimen dan ternyata ada berita tentang Taehyung.

"Artis Kang Jinri bertunangan dengan CEO Kim corp. Kim Taehyung"

Sakit, Jennie merasakan sakit sekali di dadanya.
"Apa ini alasan Taehyung menghindarinya selama 2 minggu, apa ini alasan mengapa ia tidak mengejarnya pada hari itu. Lelaki itu brengsek sekali, bahkan setelah mengatakan aku miliknya ia masih bisa dengan wanita. Jangan lupa Jennie Kim, bukankah dia pria kaya yang bisa melakukan apapun?"

Lalu Jennie menangis, menangis sekencang kencangnya, ia menyesal jatuh cinta semudah itu dengan pria brengsek itu. Setelah itu ia langsung bergegas pergi keluar, ia tidak peduli kemana ia pergi, ia hanya ingin menghibur dirinya. Lalu ternyata ia sampai di sebuah club, ia tahu bahwa toleransinya terhadap alkohol sangat buruk tapi ia tidak perduli, hatinya terlalu sakit. Ia meneguk beberapa gelas minuman yang ada disana, lalu ia menari-nari entah dengan siapa ia tidak perduli. Ternyata Hanbin berada disana, ia menghampiri Jennie yang langsung disambut oleh Jennie, ia mengalungkan tangannya ke bahu Hanbin lalu menari dengan liar. Hanbin tahu Jennie sedang frustasi, Hanbin memang menyukai Jennie tapi tidak berarti ia ingin mengambil kesempatan pada saat seperti ini. Ia lalu membawa Jennie pulang ke apartemennya, sayangnya ia tidak tahu pasword apartemen Jennie dan Jennie sangat tidak memungkinkan untuk ditanya. Lalu Hanbin mengambil handphone Jennie dan menghubungi Taehyung, Hanbin tidak tahu siapa lagi yang harus ia hubungi.

"Jennie?"

"Taehyung, maaf mengganggu. Ini aku Hanbin teman Jennie, tentu kau tahu aku bukan?"

"Ada apa kau menelpon ku? Dan jam segini kau sedang bersama Jennie?!" Nada Taehyung mulai meninggi.

"Sebelum kau berpikiran buruk sebaiknya kau datang ke apartemen Jennie sekarang, atau jika kau tidak mau kau bisa memberi tahuku pasword apartemennya karena Jennie sedang mabuk berat"

"Tunggu aku kesana" setelah itu Taehyung langsung menutup telponnya. 10 menit kemudian Taehyung datang.

"Kau bisa mempercayakan Jennie padaku, terimakasih sebelumnya"

"Sebelum itu, kau harus tahu Jennie sangat frustasi tadi, aku tahu kau pasti penyebabnya karna aku juga membaca berita tentang pertunanganmu. Sebaiknya kau jelaskan pada Jennie. Dan kalau memang itu benar, jangan salahkan aku juga jika aku akan mengambil hati Jennie darimu" setelah itu Hanbin pergi, Taehyung yang mendengarnya hanya bisa diam.

Setelah itu ia masuk ke apartemen Jennie, ia membaringkan Jennie ke kasur.

"Jennie, sebenarnya ada apa? Aku minta maaf"

"Nggg, Taehyung oppa! Kau sangat tampan, aku mencintaimu..."

Taehyung yang mendengarnya tersenyum

"....tapi kau berengsek, kau bertunangan dengan si jinjin itu! Hah? Apa dia lebih cantik dariku?! Apa dia bisa memuaskanmu sementara aku saja baru berciuman hah?! Hahahaha bodohnya aku hahahah" lalu Jennie langsung hilang kesadaran dan tidur. Taehyung melihat baju Jennie sangatlah terbuka, tentu ia lelaki normal namun ia tidak ingin mengambil kesempatan disaat seperti ini. Ia langsung pergi dari kasur Jennie dan tidur di sofa, sebelumnya ia mengabari sekretarisnya untuk mengosongkan jadwalnya besok.

Pagi harinya Jennie terbangun dengan kepala yang sangat berat, tiba-tiba Taehyung datang membawa sup untuk sarapan.

"Ini untuk sarapan, dan setelah itu minum obatnya, lalu segera mandi. Semalam kau mabuk parah"

"Ya, terimakasih" ucap Jennie dingin.

"Setelah itu, mari kita bicara mengenai hubungan kita"




To be Continued..

Mr.Kim // TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang