Eleven

7.2K 579 1
                                    

Taehyung segera membawa mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat, ia tidak memperdulikan banyaknya mobil lain yang membunyikan klaksonnya karena ia membawa mobilnya cepat. Sesampainya di rumah sakit, Jennie segera di bawa di rumah sakit. Taehyung semakin frustasi dan ketakutan, tidak lama dari itu Seokjin dan Jisoo menyusulnya.
"Bagaimana keadaan Jennie oppa?" Tanya Jisoo

"Aku tidak tau" Ucap Taehyung panik.

"Tae, Jennie akan baik-baik saja. Kau harus percaya padanya." Seokjin berusaha menenangkannya. Tigapuluh menit kemudian dokter yang memeriksa Jennie menghampiri Taehyung.
"Tuan kim, nyonya Jennie baik-baik saja. Namun maafkan kami, kami tidak bisa menyelamatkan janinnya"

"Janin?"

"Iya, nyonya Jennie sedang mengandung tiga minggu sebelumnya. Namun karena usia yang muda itu janinnya sangat rentan dan juga kondisi tubuh nyonya Jennie sangat lemah sehingga kami tidak bisa menyelamatkan janinnya. Maafkan kami"
Setelah itu Taehyung terjatuh, ia tidak menyangka, Jennie sebelumnya sedang mengandung, mengandung anaknya, dan ia kehilangannya bahkan sebelum mengetahuinya. Taehyung terisak, Seokjin langsung memeluk menenangkan lelaki itu.
"Hyung, aku tidak bisa menjaganya. Aku bahkan kehilangan calon anakku hyung."

"Kau tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri, ini sudah takdir dari Tuhan."

"Oppa, kau jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kau harus memberikan semangat kepada Jennie." Jisoo membantu kekasihnya menenangkan Taehyung.

"Aku harus bagaimana? Bagaimana jika Jennie membenciku setelah ini? Setelah kami kehilangan calon anak kami? Bagaimana hyung?"

"Dia tidak akan membencimu, dia sangat mencintaimu." Lalu Jungkook datang bersama dengan Rosé dan Lisa.
"Jennie sebelumnya sedang mengandung." Lalu keduanya memasang wajah kaget.

"Kau bilang sebelumnya?" Tanya Jungkook.

"Mereka kehilangan calon bayi mereka." Jelas Jisoo murung. Lalu Jungkook ikut memeluk Taehyung. Rosé dan Lisa yang mendengar hal itu lalu menangis dan memeluk Jisoo. Mereka merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sahabat mereka, jika hari itu Jennie tidak pergi sendirian ke kamar mandi, mereka tidak akan seperti ini.

Jennie dipindahkan di ruang rawat inap kelas VVIP di rumah sakit itu, Taehyung menghubungi kedua orang tua Jennie dan kedua orang tuanya untuk memberitaukan mengenai Jennie. Orang tua Jennie segera mengambil penerbangan malam itu juga, dan orang tua Taehyung segera datang ke rumah sakit. Namun Taehyung belum mau menjelaskan, sehingga Tuan Kim harus bertanya pada Seokjin, Taehyung masih sangat sedih saat itu. Nyonya Kim menangis setelah Seokjin menjelaskan semuanya, tidak menyangka bahwa Jinri akan segila itu dan menyebabkan semua ini, Tuan Kim merasa sedih juga dan emosi. Tak lama dari itu semua teman-teman Jennie dan Taehyung ijin pamit pulang terlebih dahulu karena Taehyung meminta mereka untuk pulang saja beristirahat.
"Tae, kau harus makan. Aku yakin Jennie tidak akan senang jika kau seperti ini."

"Tidak omma, aku tidak lapar."

"Baiklah, tapi kau harus makan. Omma akan pulang terlebih dahulu membawakan baju untukmu ya, nanti omma temani disini."

"Tidak usah mah."

"Tidak apa-apa, dia calon menantuku." Setelah itu hanya ada Taehyung dan Jennie di dalam kamar itu. Jennie akhirnya terbangun juga, Taehyung segera memberikannya minum dan memeluknya, Taehyung menangis, Jennie masih merasa lemas dan sedikit pusing, namun ia membalas pelukan Taehyung.

"Tae, tidak apa-apa.. aku baik-baik saja bukan?"

"Maafkan aku Jennie"

"Kau tidak bersalah, kau tidak perlu minta maaf"

Mr.Kim // TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang