Esok harinya, Taehyung semangat untuk bertemu dengan Jennie, ia telah mengabari sekretarisnya untuk megantur jadwalnya seminggu ini. Ya seminggu ini ia akan berusaha untuk mendapatkan gadis itu, Taehyung tidak pernah tertarik dengan gadis manapun, ia terlalu sibuk mengejar mimpinya selain itu tidak ada yang menarik perhatiannya kecuali Jennie Kim, gadis itu berhasil menarik perhatiannya dari awal ia bertemu dengannya, gadis itu tidak biasa, selain itu ada sisi lain yang bangkit ketika Taehyung bersama gadis itu, sisi yang tidak Taehyung mengerti.
Pagi ini Taehyung datang lagi ke apartemen Jennie, ia sengaja datang ke apartemen Jennie untuk meminta gadis itu memasakan sarapan untuknya.
"Annyeong haseyo Jennie-ah"
"Taehyung, ada apa kau kemari?"
"Aku ingin kau memasakanku sarapan lagi, sebagai gantinya aku akan mengantarmu ke kampus"
"Apa kau tidak bisa menyiapkan masakanmu sendiri Tae?" Jannie sengaja bersikap dingin pada Taehyung, sebenarnya ia takut, karena yang ia hadapi ini bukan orang biasa.
"Oh ayolah Jennie, kau yang terbaik"
"Baiklah, ayo masuk aku sudah memasak cukup banyak tadi pagi"
"Wah kau memang yang terbaik Jennie"
"Selagi kau makan aku akan bersiap-siap untuk kuliah"
Setelah itu Jennie langsung memasuki kamarnya dan bersiap-siap untuk kuliahnya, ia memakai dress motif floral yang pas di badannya dengan panjang sampai di atas lututnya dengan bahu terbuka, lalu ia memakai make up ringan.
Waktu menunjukan pukul 08.30, masih ada 1,5jam untuk kelasnya. Setelah itu ia langsung keluar menemui Taehyung.Taehyung yang melihat Jennie sangat cantik merasa tertegun, namun tiba-tiba ia merasa marah karena baju yang di gunakan Jennie. Ia langsung menarik Jennie ke kamarnya, tentu saja Jennie merasa kaget dan juga kesal, sebenarnya ada apa dengan lelaki ini?
"Hei ada apa denganmu?"
"Ganti pakaianmu, kau ini kuliah atau akan menggoda lelaki?"
"Apa maksudmu tuan kim?"
"Cepat ganti pakaianmu atau aku yang menggantikannya" tubuh Jennie bergetar mendengar ancaman tersebut, tanpa macam-macam ia langsung mengganti pakaiannya dengan kemeja over size berwarna pink dan juga celana jeans biru, melihat Jennie yang menuruti kemauannya, Taehyung merasa puas. Jennie masih bingung dengan lelaki itu, sebenarnya ada apa dengan lelaki itu? Ia bahkan baru bertemu dengannya kemarin pagi, tapi lelaki itu sudah memberikan efek yang besar untuknya.
"Jennie-ah, maaf aku terlalu kasar padamu tadi"
"Oh tidak apa-apa, terimakasih telah mengingatkan" Jennie tidak berani untuk melihat mata Taehyung langsung, ia masih bingung dan juga takut, tiba-tiba Jennie merasa ada yang memeluknya, Taehyung ternyata memeluknya.
"Ya Tuhan Kim Taehyung sedang memelukku, apakah hidupku akan tetap damai?" Jennie berucap didalam hatinya.Tiba-tiba Taehyung melepaskan pelukannya lalu bertanya
"Mau berangkat sekarang?""Iya"
"Kenapa cepat sekali? Bukankah kelasmu jam 10? Sekarang bahkan baru jam 9"
"Aku harus menemui dosenku Tae" Tae, gadis itu memanggilnya Tae, senyuman terukir di wajahnya saat mendengar gadis itu memanggilnya Tae.
"Ne"
15 menit kemudian...
"Jennie-ah, kabari aku jika kau sudah pulang, arasso?"
"Ne"
Setalah itu mereka berpisah, Taehyung pergi menuju kantornya, seperti yang ia duga ia akan mendapatkan godaan dari sahabatkanya, Jungkook.
"Hyung, apa kau benar-benar jatuh cinta pada gadis itu atau kau hanya ingin bermain dengannya? Ku dengar kau meminta sekretarismu untuk mengosongkan jadwalmu seminggu ini"
"Entahlah Jungkook-shi"
"Kau tau, jangan pernah bermain-main dengan perasaan orang"
"Bagaimana hubunganmu dengan Rosé?"
"Kami baik-baik saja, dan semakin mmn panas mungkin" ucap Jungkook sedikit malu-malu, Taehyung tau bahwa hubungan Jungkook berawal dari slsex yang berlanjut menjadi kisah nyata.
"Kau ini dongsaengku, tapi kau lebih tau akan segalanya" ucap Taehyung sambil tertawa
"Itu karena hyung sibuk dengan pekerjaan" setalah itu Jungkook pergi.
6 jam kemudian...
Taehyung bosan menunggu pesan dari Jennie, ia juga tidak memiliki pekerjaan di kantornya karena jadwalnya kosong. Ai berniat untuk pergi ke kampus Jennie, sebelumnya ia mengganti pakaiannya menjadi lebih kasual, ia tidak ingin teman-teman Jennie melihat ia sebagai ahjussi kantor yang mendekati gadis kuliahan.
Pada saat ia menunggu Jennie di kantin fakultasnya, ia melihat Jennie sedang bersama laki-laki lain sedang tertawa, tiba-tiba amarah menguasainya. Lalu ia segera menghampiri Jennie
"Annyoeng Jennie, apakah kelasmu sudah selesai?" Taehyung berusaha meredamkan amarahnya, ia tidak ingin membuat masalah disini
"Taehyung! Kau membuatku kaget, ya kelasku sudah selesai" Jennie merasa tidak enak karena ia tidak menghubungi Taehyung, jujur saja ia sedang berusaha menjauhi lelaki itu.
"Kau mau pulang?" Ucap laki-laki yang sedang bersama Jennie tadi.
"Oh iya, sepertinya begitu, Taehyung sebelumnya kenalkan ini Hanbin"
"Hanbin" Hanbin menyodorkan tangannya ke Taehyung.
"Oppa kenalkan ini Taehyung, dia adalah..." Taehyung semakin marah karena gadis itu memanggil Hanbin dengan sebutan oppa
"Aku kekasih Jennie" ucap Taehyung memotong ucapan Jennie.
"Oh waw, aku kira kau masih single Jennie. Oh apakah kau Kim Taehyung dari Kim Corp itu? Wajahmu tidak asing"
"Iya, maaf sepertinya kami harus pergi sekarang"
"Oh baiklah, hati-hati di jalan Jennie" setelah itu Taehyung segera menarik Jennie pergi ke mobilnya, Jennie yang sudah setengah marah tentu saja tidak terima dengan perlakuan Taehyung.
"Taehyung sebenarnya ada apa denganmu? Kita bahkan baru bertemu kemarin dan kau sudah mengaku-ngaku sebagai kekasihku, apa kau merasa kau tidak keterlaluan?" Ucap Jennie dengan nada tinggi. Lalu Taehyung menciumnya sehingga gadis itu diam.
"Lebih baik kau diam, atau aku akan terus menciummu" lalu Taehyung membawa mobilnya, selama di perjalanan tidak ada yang berbicara, hanya ada keheningan di antara mereka. Taehyung membawa gadis itu ke rumahnya ia masih marah dengan gadis itu, Jennie yang tidak mengerti apa yang terjadi hanya diam, dia tidak ingin menambah masalah karena ia tau Taehyung sedang marah. Sesampainya di rumah Taehyung, Jennie hanya mengikuti lelaki itu, lalu ia duduk di kursi ruang tengah. Lalu Taehyung memasuki kamarnya, namun tidak lama dari itu, ia keluar lagi dengan membanting pintu, lalu menarik Jennie ke kamarnya, Jennie takut badannya bergetar, ia tidak mengerti ada apa dengan Taehyung, Taehyung mendorong gadis itu ke kasur lalu menciumnya, sebuah ciuman yang kasar dan penuh tuntutan, Jennie yang awalnya kaget lama kelamaan terbawa juga, ia menyukai ciuman ini, mereka melepas ciumannya karena membutuhkan oksigen.
Lalu Taehyung memeluk Jennie, ia mencium leher Jennie dan kembali mencium bibir Jennie"Jennie, aku tidak suka kau dengan lelaki lain"
"Taehyung, aku tidak mengerti sebenarnya ada apa denganmu?"
"Akupun tidak mengerti, aku tidak suka dengan yang lain, aku tidak suka kau memanggilnya oppa sementara kau tidak memanggilku seperti itu, aku tidak suka" lalu Taehyung mencium Jennie kembali.
Jennie merasa hatinya luluh, ia sadar ia sudah jatuh pada Taehyung walaupun ini baru hari kedua mereka bertemu.
"Maafkan aku, oppa?"
Taehyung yang mendengar gadis itu memanggilnya oppa langsung tersenyum bahagia, ia tidak tau bahwa gadis ini dapat memberikan efek yang sangat besar untuk hatinya.
"Aku memaafkanmu, Jennie mulai hari ini kau adalah milikku""Ne oppa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Kim // Taennie
Fiksi Penggemar(PRIVATE FOR RATED M CHAPTER BUT WILL PRIVATE FOR ALL ADTER COMPLITE) Bagaimana Jennie seorang pelajar di universitas menghadapi seorang CEO muda yang menginginkannya, Kim Taehyung Cover by @/taennieland on ig