Fifteen

6.2K 486 9
                                    

Votenya ya!^^

Taehyung sudah sehat lagi, hari ini hanya tinggal beberapa pekerjaan kantor lagi yang harus ia kerjakan. Pernikahan ia dengan Jennie terhitung tinggal tiga hari lagi. Semua persiapan telah siap, karena akan menikah sudah seminggu Jennie tinggal dengan orang tuanya di apartemen lama Jennie, ibunya bilang untuk memberikan waktu pada mereka sebelum mereka benar-benar melepas anak gadisnya menikah. Mau tidak mau Taehyung mengikuti keinginan calon mertuanya walaupun tiap malam ia menjadi kesulitan tidur karena rindu dan juga setiap hari pasti ia datang ke apartemen Jennie dahulu, padahal alasannya hanya membawa makanan yang sebetulnya karena Taehyung rindu.

Selama itu pula Hanbin tidak pernah mengganggu hubungan mereka, entah sudah putus asa atau ada sesuatu yang sedang ia rencanakan. Namun Taehyung berharap Hanbin memang sudah putus asa. Walaupun Taehyung tetap cemas tapi ia tidak memberitahukan apapun pada Jennie. Ia tidak ingin merusak mood Jennie ataupun merusak moodnya sendiri karena overthinking.

Saat ini Taehyung sedang berada di kantornya tiba-tiba sekretarisnya menelpon.
"Tuan Kim, maaf mengganggu"

"Ada apa?"

"Ada Nyonya Kang datang ingin menemui anda, apa boleh?"

"Biarkan dia masuk"

Setelah itu nyonya Kang masuk kedalam ruangan Taehyung, wanita tua itu sudah tidak glamor lagi seperti saat pertama kali bertemu. Wajahnya pun terlihat kelelahan dan terlihat lebih tua dari umurnya.

"Selamat siang Taehyung, maaf mengganggumu"

"Tidak apa-apa, silahkan duduk nyonya Kang"

"Aku kemari untuk minta maaf" Taehyung hanya terdiam mendengarkan penuturan nyonya Kang.

"Aku minta maaf atas apa yang dilakukan anakku pada calon istrimu saat itu, tolong lepaskan dia"

"Aku tidak memiliki siapapun lagi, suamiku sudah pergi, aku sangat kesepian. Aku benar-benar minta maaf atas apa yang dilakukan anakku dan suamiku. Saat suamiku akan meninggal ia menitipkan pesan untuk meminta maaf padamu, jadi aku mohon maafkan dia agar ia tenang disana." Kematian ayah Jinri sudah 2 bulan yang lalu, lelaki itu meninggal akibat penyakit paru-parunya kambuh kembali. Mungkin akibat terlalu stress menanggung beban dosa yang ia lakukan.

"Aku sudah memaafkannya"

"Aku akan memberikan apapun yang aku punya asal anakku bisa di bebaskan, tolong tuan Kim. Kematian ayahnya sudah cukup menjadi pelajaran untuknya. Aku berjanji kami tidak akan mengganggu hidupmu dan Jennie. Kami benar-benar minta maaf"

"Kau harusnya meminta maaf pada Jennie, aku akan menghubunginya dulu untuk datang kesini. Setelah itu, keputusan ada padanya"

"Terimakasih Taehyung" setelah itu Taehyung menghubungi Jennie untuk datang ke kantornya, tidak lama dari itu Jennie datang dengan muka bingung. Saat Jennie memasukin ruangan Taehyung nyonya Kang langsung bersujud di depan Jennie sambil meminta maaf.

"Jennie, maafkan kami tolong ampuni anakku"

"Bibi, kau tidak perlu seperti ini" ucap Jennie sambil mengangkat nyonya Kang berdiri.

"Dia ingin Jinri di bebaskan" ucap Taehyung dingin kepada Jennie.

"Jennie, tolong maafkan kami ampuni anakku. Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi disini, aku sangat kesepian. Kami janji kami tidak akan mengganggu kehidupan kalian lagi"

"Bibi, aku sudah memaafkan kalian. Hmm baiklah"

"Kau akan membebaskannya?"

"Iya bibi"

Mr.Kim // TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang