Seven

9.4K 637 9
                                    

Taehyung segera membawa Jennie ke rumah, setelah sampai rumah Taehyung yang tidak bisa menahannya lagi segera mencium Jennie dengan kasar, Jennie yang mengerti keadaan segera menyeimbangkan permainan Taehyung. Taehyung mencium leher Jennie dengan tangannya yang mulai meraba tubuh Jennie.
"Aaaah" Jennie mendesah karena sentuhan Taehyung.

"Say my name, baby"

"Aaaahh, Taehyung"

Mendengar desahan Jennie, nafsu semakin menguasai Taehyung. Matanya semakin menggelap, di tarik Jennie di ruang tengah, segera ia merobek dress yang di gunakan Jennie.
"Taehyung itu Gucci dressku!"

"Persetan Jennie, aku bisa membelikan ratusan lagi untukmu"

Setelah itu Taehyung menyentuh titik sensitif Jennie, desahan Jennie semakin menjadi. Tangannyapun tidak diam, ia menyentuh member Taehyung yang sudah keras lalu membuka zip celananya. Taehyung tiba-tiba menghentikan permainannya, "jilati aku Jennie"
Lalu Jennie segera mengulum member Taehyung, karena ukurannya yang besar, mulut Jennie tidak bisa menampung semuanya. "Aaah Jennie, iya seperti itu" Jennie semakin semangat mengulum member Taehyung, lalu tak lama dari itu membernya berkedut dan Taehyung keluar dimulutnya. Jennie menjilati semua spermanya lalu menelannya.
"Sekarang giliranku" Taehyung segera mendorong Jennie ke sofa, ia membuka selangkangan Jennie yang masih tertutup oleh underwarenya. Ia menciumnya lalu mengelus dengan perlahan, Jennie mendesah, lalu Taehyung menyobek underware Jennie lalu memasukan kedua jarinya pada pusat Jennie sambil menjilatinya. Desahannya tidak bisa tertahan, bahkan sampai terdengar di seluruh ruangan di rumah itu. Setelah itu Jennie sampai pada puncaknya, lalu Taehyung menjilati cairannya.

"Sekarang waktu yang kau tunggu-tunggu" setelah itu Taehyung segera memasukan membernya ke dalam pusat Jennie dengan sekali hentak. Jennie menahan sakit karena ia masih belun terbiasa dengan ukuran member Taehyung di dalam pusatnya, namun lama kelamaan kembali ia mendesah. Taehyung memompa dengan sangat cepat mengakibatkan Jennie berteriak keenakan dan mencakar punggungnya.

"Aaahhh Tae, fuck me aaahhh fuck me"

"Sebut namaku Jennie"

"Aaaah Taehyung"

"Aaaahhh, aaaahhh, aaahhh, faster faster"

"Aaaahhh harder"

"Taehyung aku akan klimaks"
Mengetahui hal tersebut Taehyung lalu melepas membernya lagi membuat Jennis frustasi. "Kau tau aku sedang menghukummu"

"Ah Taehyung aku hampir klimaks"

"Memohon padaku"

"Oppa, aku mohon, fuck me"

"Ah kau memang sangat menggoda, kali ini aku akan benar-benar sangat kasar" lalu mencium leher Jennie, dan melanjutkan kembali aktifitasnya. Taehyung benar-benar sangat kasar malam itu, Jennie klimaks beberapa kali namun Taehyung hanya klimaks satu kali. Mereka melakukan hal tersebut sampai subuh. Tubuh Jennie di penuhi oleh tanda merah yang di tinggalkan Taehyung. Setelah itu mereka berdua tertidur di sofa ruang tengah. Mereka terbangun ketika siang hari ada bunyi bel.
"Ya Tuhan Taehyung, itu siapa? Ruangan ini benar-benar berantakan!"

"Segera ke kamar ni, biar nanti aku memanggil pelayanku untuk membersihkan ini"

"Baiklah" setelah itu Jennie segera ke kamar mereka, sementara Taehyung memakai baju dan membuka pintu melihat siapa yang datang. Ternyata itu Jisoo, Lisa, dan Seokjin.
"Wah Taehyung apa aku mengganggumu?" Tanya Seokjin.

"Tidak, ada apa kemari?"

"Ah begini oppa, aku ingin bertemu Jennie karena ada beberapa hal yang harus di bicarakan. Karena aku tidak tau rumah oppa dimana, jadi aku menanyakan pada Jin oppa dan dia mengantarku" jelas Jisoo.

"Masuklah" Taehyung mempersilahkan. Setelah itu Jennie datang menyambut mereka dengan berjalan tertatih.

"Wah sepertinya malam yang panjang ya Jen" Seokjin menggoda Jennie.

"Berisik kau" ucap Tehyung.

"Jisoo, Lisa ada apa kau kemari?"

"Ah kau ini tidak mau apa sahabatmu sendiri datang melihatmu?" Jawab Lisa.

"Mianhe"

"Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan, mengenai Rosé. Oppa, bisakah kau tidak disini dulu? Ini rahasia kami saja"

"Baiklah"

"Jennie,aku ada di halaman belakang" ucal Taehyung sambil mencium pipi Jennie.

"Ya ampun oppa! Kami bahkan masih di rumahmu hahahaha" goda Jisoo. Setelah Taehyung dan Seokjin pergi ke halaman belakang Jisoo baru bisa menceritakan masalah Rosé.

"Dia di jodohkan Jen"

"Siapa? Rosé?"

"Iya"

"Dengan siapa? Lalu bagaimana dengan Jungkook?"

"Dengan anak dari teman orang tuanya, kau tau kan tadi malam Jungkook menjemput Rosé? Ia di jemput untuk membicarakan hal tersebut."

"Jadi ini alasan ia sangat murung kemarin?" Tanya Lisa pada Jisoo.

"Iya, aku mengetahui hal ini karena kemarin lusa aku mendengar pembicaraannya dengan Jungkook di telpon, lalu ia baru mau bercerita padaku. Ia bilang padaku ia bingung harus bagaimana"

"Lalu Jungkook?"

"Kemarin ia terlihat sangat frustasi mendengar hal itu"

"Apa Rosé tidak bisa membatalkan perjodohannya?"

"Itu bisa jika ia memiliki kekasih, namun kau tau sendiri bahwa hubungannya dengan Jungkook hanya sebatas apa."

"Apa Jungkook benar-benar tidak bisa di ajak kompromi?"

"Ia takut, Rosé tidak berani meminta hal tersebut kepada Jungkook. Rosé bilang Jungkook bukan tipe orang yang menjalin ikatan."

"Ah sulit sekali jika seperti ini"

"Apa ia tidak mencoba mengenal calon yang akan di jodohkannya itu?" Tanya Jennie.

"Ia terlalu mencintai Jungkook"

"Aku akan bertanya pada Taehyung seperti apa Jungkook itu, tidak apa-apa kan?" Tanya Jennie.

"Seokjin oppa juga teman dekat Jungkook, tadi pagi aku sudah bertanya padanya dan jawabannya "ia lelaki yang tidak bisa di tebak, hidupnya terlalu rumit" begitu katanya"

"Nanti malam aku akan bertanya pada Taehyung, lalu mau kita bicarakan ini dengan Jungkook juga? Jika memang Rosé tidak berani"

"Ide yang bagus" jawab Lisa, dan Jisoo.
Setelah itu mereka melanjutkan cerita yang lain, Jennie menceritakan bagaimana brengseknya Hanbin malam itu, dan Jisoo menceritakan bagaimana hubungannya dengan Seokjin. Sementara Lisa hanya mendengarkan, ia tidak ingin bercerita karena ceritanya masih sama. Ia masih menunggu laki-laki itu kembali.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan makan siang, Jennie menawarkan sahabat-sahabatnya untuk makan di rumahnya karena ia akan memasak. Tentu saja sahabat-sahabatnya semangat karena masakan Jennie adalah masakan paling enak menurut mereka. Lalu Taehyung dan Seokjin bergabung dengan mereka.
"Kau memasak apa sayang?" Tanya Taehyung sambil memeluk Jennie dari belakang.

"Hanya beberapa masakan"

"Ah oppa bisa kah kau tidak bermesraan saat ada kami disini? Kalian bahkan seperti pasangan baru menikah!" Ucap Lisa sambil menutup matanya.

"Wah kau seperti pasangan baru saya Taehyung, mengapa kalian tidak menikah saja?" Tanya Seokjin.

"Sepertinya kau yang harusnya segera menikah Jin oppa, bukankah umurmu lebih tua daripada Taehyung?" Balas Jennie.

"Yah! Tidak usah membawa umur! Hmm bagaimana ya? Jisoo-ah apa kau mau menikah denganku?"

"Kau ini sedang sakit ya oppa?" Balas Jisoo

"Sudah-sudah! Aku ingin menikmati makananku! Jika kalian berdua ingin bermesraan sebaiknya di kamar, karena aku ingin menghabiskan ini semua" ucap Lisa yang di balas tawa semua orang.

To be continued..

Mr.Kim // TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang