chapter 3 ( what's going on)

79 10 2
                                    

"Tiada masa paling indah masa masa di sekolah.
Tiada kisah paling indah kisah kasih di Sekolah"
-Obbie messakh-

Kantin terlihat ramai seperti biasa di jam istirahat seperti sekarang.

Beberapa siswa terlihat bergerombol dengan teman masing masing untuk mengisi perut mereka.

Ada yang tertawa, bercanda, ada yang serius dengan buku, ada juga yang sibuk bergosip. Ada yang hanya berniat mengisi perut tanpa memperdulikan suara dan aktivitas lain temannya di sini.

Bahkan malah ada yang masuk ke dapur kantin duduk di dekat bibi penjual untuk merokok. Sambil celingak-celinguk takut kalau tiba-tiba ada satpam atau guru yang datang.

Gadis yang beberapa hari ini terlihat ceria masuk bersama dua teman cowok nya.

Masih dengan kebiasaan mereka, tertawa , bercanda.

Rambut yang biasanya diikat asal bahkan terkadang digelung dan menyisakan anak-anak rambut yang tidak tergelung di tengkuknya, kini terlihat rapi dengan kuncir kudanya.

"Upi itu sebenarnya cantik dari dulu. Cuman kalau dulu dia cuek dengan penampilan. "
Gumam Ardi ke Niko yang lagi asyik menyesap fanta.
Lalu kembali menyendok bakso yang masih mengepulkan asap.

Tidak merespon ucapan Ardi .

"Naksir cewek yang udah punya pacar gak dosa kan bro?"

Kali ini Niko berhenti mengunyah mengamati gadis didepan yang sedang cemberut berebut ponsel dengan Samuel.

"Lu naksir Upi cewek tomboy itu?"
Nada sinis terdengar dari mulut Niko .

Dan dijawab dengan gidikan bahu oleh Ardi.

"Naksir sama cewek kasar.
Emang stok cewek di Jakarta udah habis?" Tambah Niko sarkatis dengan memandang remeh ke Ardi .

Keduanya bertatapan.

"Jadi.. lu gak naksir Upi kan?"
"Gak !" Jawab Niko dengan cepat.

Membuat Ardi mencebik, menoleh pada Upi yang asyik makan sambil senyum-senyum dengan ponsel ditangannya.

Ada suara helaan nafas terdengar.

"Emang mereka beneran pacaran?"

"Menurut lu aja gimana tiap hari antar jemput sekolah begitu."

"Kali aja calon dokter merangkap jadi Abang Grab. Buat tambahan biaya kuliah. " senyum mengejek kembali terurai dibibir Niko, seperti biasa.

Senyum yang selalu membuat Upi geram .

❇❇❇❇

To be continue .

😘😘😘😘

8 Desember 2017

SI RATU JANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang