"Aku pernah bertemu dengan bones pertama kali di hutan saat umurku enam tahun. Saat itu aku berpikir itu sebuah kerangka manusia ternyata bukan itu sebuah tulang. Dia hidup. Aku hampir ketakutan tapi sejak saat itu aku tidak takut lagi."
"Mustahil, para bones tidak boleh keluar dinding." Kata Cain dia tampak bingung dengan ucapanku. "Kau yakin bahwa yang kau temui itu seorang bone."
"Tentu saja."
Ekspresi Caleb berubah saat aku menceritakan pertemuanku dengan pria tulang kepadanya.Pria itu kembali diam seribu bahasa. Dia menutup wajahnya dengan tudung hitam.
"Apa kita pernah bertemu?"
"Tidak." Jawabnya sambil memalingkan wajah.
Beberapa menit kemudin Kami tiba di sebuah dinding yang menjulang tinggi dua patung Grimreapear menyambut kami dengan buah sabit.
"Kau takut."
"Sedikit."
"Kau akan bertemu dengan makhluk mengerikan lainnya."
Kereta kuda itu berhenti. Aku menengok dari balik jendela. Dua orang berjubah hitam membuka gerbang.
gerbang itu terbuka terlihat rumah - rumah penduduk sepanjang jalan para tulang dan manusia saling berbaur. Mereka tidak takut atau jijik.
Segala kebingungan menggelayutiku kenapa mereka bisa akrab dengan manusia?"Kita sudah sampai." Caleb membuka jubahnya. Pahatan tulang di wajahnya berubah perlahan - lahan menjadi manusia normal. Ternyata dia manusia sama sepertinya. Rambutnya panjang terurai dengan mata biru langit. Dia tampak manusiawi berbeda dengan monster yang aku lihat beberapa menit yang lalu.
Kereta tiba di gerbang kastil yang gelap dan suram. Kabut menghalagi perjalanam kami.
Aku terdiam sejenak saat pintu kereta terbuka. Caleb keluar lebih dulu dia membantuku keluar dari atas kereta.Seorang pria tulang menghampiriku. "Selamat datang pangeran Caleb. Jawab si pria tulang. "Namaku Tyga aku penasehat raja Cain."
Aku terkejut karena pria yang ada di sampingku adalah seorang pangeran. "Kenapa kamu selama ini menyembunyikan identitasmu."
Caleb menatap kearahku tersenyum sinis. "Karena aku ingin tahu pengantin Cain apa kau pantas mendampingi raja." Jawaban Caleb membuatku merasa seperti barang. Pria itu langsung pergi dari hadapanku.
"Silahkan anda ikut dengan saya akan membawa anda menuju ruang pemberkatan." Kata Tyga. Bones itu berubah menjadi manusia.
"Apakah semua tulang di sini bisa berubah menjadi manusia."
Tyga menghentikan langkahnya."Tidak semua hanya campuran tulang dan manusia yang bisa berubah contohnya kami." Tyga melanjutkan langkahnya terhenti di lorong panjang. Pelayan yang lewat memberi hormat dan mereka semua manusia biasa.
"Mereka semua?"
"Mereka semua adalah calon istri Cain, Karena tidak memenuhi kriteria mereka semua di jadikan pelayan. Pernikahan ini hanya formalitas saja jangan harap ada pesta mewah setiap gadis yang di bawa ke sini hanya akan berakhir menjadi pelayan."
Aku menghentikan langkahku. Apakah aku akan sama nasibnya dengan mereka. Tyga mendekatiku. "Kalau kau membuat raja terkesan mungkin raja akan menjadikanmu ratunya." Tyga tersenyum ironi "Kamu manusia pertama yang tudak takut dengan kami dan ingin tahu banyak tentang kami." Tyga membuka pintu ganda. Ruangan itu sepi tidak ada tamu yang datang. Hanya Caleb dan Tyga yang ada di ruangan itu dan seorang pria tulang menunggunya di depan altar dia adalah raja tulang yang terkenal itu. "Jangan gugup. "Tyga berusaha membuatku tidak gugup.