3. Shadow and Bone

377 32 0
                                    

Apa yang di katakan Marie masuk akal juga. Siapa pun yang melihat wajah Cain pasti akan kabur dan berteriak dengan wajah tulanh.

"Apa mungkin aku akan menjadi pelayan?"

Mari duduk di sampingku."Mungkin saja, jika raja sudah bosan dia akan menempatkanmu di dapur atau mengurusi kamar di sini." Ujar Mari menyodorkan makanan kepadaku. "Makanlah kau belum makan sejak pagi."

Aku mengambil makanan yang di berikan Mari kepadaku. Aku mengambil sendok perak yang di atas baki. Kemudian menyodok sup daging. Rasanya hangat dan nikmat. Perutku seketika kenyang.

"Aku harus pergi"Mari mengambil baki dan meninggalkan aku sendiri dia tampak terburu - buru. Sebelum suara langkahnya menghilang dari balik pintu.

Aku memperhatikan sudut kamar yang mewah dan indah tidak seperti kamarku yang sudah usang dan ranjangnya hampir patah. Aku menaiki ranjang yang besar dan empuk. Mungkin besok aku tidak akan tidur di ranjang nyaman ini lagi.
Kamar ini tidak buruk juga.

Pagi hari sulur - sulur cahaya memasuki gorden - gorden jendela yang tertiup angin mataku mengerjap berharap semua ini hanyalah mimpi tapi saat aku memperhatikan di sekitarku. Ini bukan mimpi. Aku bangun terdengar suara langkah kaki dari selasar. Mereka membuka pintu. Seorang pelayan masuk. Mari.

"Bersiaplah yang mulia menyuruhku untuk melayanimu hari ini." Kata Mari dengan wajah yang tidak bersahabat. Raut mukanya berubah saat aku pertama kali bertemu dia tampak bersahabat. Apa yang terjadi dengannya.

Para pelayan memandikan aku dan memakaiakan aku gaun berwarna merah tua. Sedangkan Mari mengepang rambut. "Aku pikir dia akan menjadikan aku pelayan."

"Aku pun terkejut ketika raja memberitahukan kepadaku untuk melayanimu. Bahkan semua pelayan yang ada di kastil ini sama terkejutnya."

Aku berbalik menatap Mari. Perasaan campur aduk memenuhi pikiranku. "Apa kauu tahu sesuatu?"

"Pertama - tama kau harus tahu manusia tulang di bagi dua ras. Unhollow dan Hollow. Unhollow manusia setengah tulang dan Hollow manusia tulang. Yang harus kamu hindari para Hollow mereka tidak bersahabat. Ayo kita pergi." Kata Mari berhenti bicara. Dan mereka melanjutkan jalannya.

Kami menyelusuri lorong - loring panjang dengan ukiran rumit. Melewati lantai marmer hitam sunyi sepanjang jalan. Suasana terasa menyeramkan dan sunyi.

Aku meremas gaunku merasakan ketegangan saat pintu besar itu terbuka. Tercium aroma masakan yang baru saja di masak membuat perutku lapar. Sebuah meja panjang memenuhi sebagian ruangan. Di penuhi makanan di meja - meja. Makanan yang jarang aku makan. Kambing panggang, ayam, roti, kacang polong. Yang aku pikirkan mereka tulang bagaimana tulang bisa makan.

Sang raja mengenakan topeng emas menutupi sisi manusianya. Hanya wajah tengkoraknya yang tidak dia tutupi. Dia berjalan anggun menuju kursi. Kursi itu tampak besar di bandingkan tubuhnya yang kurus. Terlihat seperti anak kecil sedang duduk di kursi besar. Aku berjalan menuju meja. Mari mendorong kursi. Aku duduk di sisinya. Sang raja berubah menjadi manusia biasa dengan rambut hitam jatuh ke bahu. Rahangnya yang kokoh dan mulutnya membentuk garis tipis kaku.

"Kenapa kau diam saja dari tadi. "Makanlah. " Cain dengan suara menggeram. Dia menuangkan anggur ke dalam cangkir emas. "Kau takut aku meracuni makananmu. Tenang saja itu aman."

"Dia tidak akan makan." Suara itu terdengar dari balik pintu dengan santai dia duduk di samping meja."Dia sama seperti wanita - wanita yang selama ini kau bawa. Sebentar lagi mungkin dia akan merengek minta pulang."

"Kenjie."

Dia melototi gelisah di tempat duduknya. Aku berusaha untuk terihat tegang. Pria ini berbeda dengan Cain yang kaku. Kenjie menatap kearahku."kau beruntung karena kamu wanita yang pertama di ajak ke meja makan oleh Cain. Dan kau tidak terlalu buruk untuk ukuran manusia biasa. Meskipun kau bukan manusia tulang."

Mereka adalah sekumpulan manusia tanpa daging. Dan dewa mengutuk mereka menjadi tulang. Aku sangat hati - hati bericara dengan mereka. Hati - hati saat mengatakan."Aku merasa tersanjung karena aku manusia pertama yang di undang sarapan pagi."

"Tentu saja," Kenjie dengan sinis. "Kau sangat beruntung karena tidak menjadi pelayan di sini dan seharusnya kau tahu diri di sini."

Cain -lah yang menjawab untukku."Gadis ini aku yang undang jadi aku berhak terhadap dirinya."

Aku berusaha untuk menutupi ekspresi marahku. Supaya tetap tenang dan tidak terpancing olehnya. "Apa yang akan kau lakukan terhadapku?"

Kenjie mendengus. Cain membentak dengan kesal."Makanlah."

Dia tidak menjawab pertanyaanku. Terdengar suara gerak langkah kaki datang dari balik pintu. Caleb dengan gerakan lembut berjalan mendekatiku aku bisa lihat tulang putih dan keras. Dia mengenakan jubah hitam mulutnya tertutup syal berwarna merah.

"Kau baru datang." Tanya Kenjie.

"Aku ada urusan dengan para Hallow. " Caleb duduk di sampingku.Aku merasa tidak nyaman. Dia menatap kearah piringku yang kosong. Dia mengambil piring yang ada di depanku. Mengisi dengan tumpukan daging dan saus keatasnya. Kenapa dia tidak menyuruh pelayan dan dia tidak susah mengambil makanan.

Aku berkata pelan. "Aku bisa mengambil makanan sendiri." Aku merasa tidak nyaman dengan perlakuan Caleb.

"Jangan salah paham. "Caleb dengan mulut pedasnya. memasukan bermacam makanan hingga sepiring penuh. "Makanlah." Dia meletakan makanannya di atas meja dengan tangan tulangnya.

"Apa yang akan kamu lakukan kepadanya. " Tanya Kenji mata emasnya menatap kearahku. Dengan rambut pirang kecoklatan.

"Dia akan tinggal di sini sebagai ratu." Ucap Caleb dengan sinis.

"Jadi kau tidak menjadikan aku pelayanmu."Aku memberanikan diri untuk bertanya.

Caleb Diam. Kenjie tertawa. Dan Cain terkejut dengan ucapanku.

"Mereka semua menginginkan menjadi pelayanku. Aku bilang kepada mereka menjadi istriku atau pelayan dan di bayar. Dan mereka memilih untuk menjadi pelayan. " kata Caleb dengan ucapan kasar.

Perasaanku lega saat mendengar jawaban itu. "Tetapi apa yang akan aku lakukan di sini. Apa aku harus bekerja." Tanyaku.

Cain menjawab dengan sinis sinis "Apa yang ingin kau lakukan bukan urusanku."

Caleb berdehem. Cain melirik kembarannya dengan tatapan tidak terbaca. Cain mendesah dan berkata."Terserah kau saja asalkan jangan mengganguku saja."

Aku bicara tentang kejadian semalam. "Jadi semalam kau cuma main - main."

Kenjie tersedak mendengar ucapanku. "Apa yang kau lakukan kepada manusia ini."

Cain berusaha menyangkal."Itu hanya sebuah kesalahan."

Aku tertawa setelah dia mengancamku semalam dia mengelak begitu saja."Jadi bagimu aku hanyalah kesalahan."kataku.

"Tentu saja

"kau akan mengurungku di sini seperti gadis -gadis yang lain."

"Aku tidak bisa mengembalikanmu ke balik dinding itu sudah aturan antara manusia dan bangsa tulang sejak raja terdahulu memerintah Agra seratus tahun yang lalu."

"Kau hampir membunuh Cain"

"Karena dia mencoba menghalangi. Aku tidak bisa mentolerir."

Aku tidak tahan lagi kemudian beranjak. Langkahku terhenti kakiku tidak bisa di gerakan.

Kingdom Of  BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang