dua puluh sembilan

2.7K 260 6
                                    

"ABANGGGG!!!!! gausah lama deh, atau gue berangkat sendiri ke sekolah."
kata yeri teriak teriak di meja makan.

yeri, bundanya, naomi, sedang sarapan bersama. yeri dan chanyeol sepakat menutupi hal yang terjadi kepada naomi dari bunda nya.

naomi, juga sudah sepakat untuk tidak memberitahukan hal ini terhadap bunda nya yeri. dan naomi, belum berani untuk kembali ke rumah, walau dirumahnya pun tidak ada siapapun.

"bacot banget si lu dek." kata chanyeol.

iya, chanyeol sudah kembali menjadi chanyeol yang biasanya. chanyeol yang tidak penuh amarah seperti saat itu.

chanyeol hanya masih menyimpan rasa kecewa pada kai. yang tadinya, chanyeol ingin membiarkan adiknya untuk bersama kai, sekarang tidak. kai bisa bersikap seperti itu kepada naomi, bagaimana dengan adiknya? tidak mungkin chanyeol diam saja.

"udah yuk, berangkat."

yeri hanya mengangguk dan berdiri.

"berangkat ya bun," katanya berjalan ke arah bunda nya dan mengecup pipi bundanya.

"titip ka naomi," kata yeri, lagi.

bunda nya hanya mengangguk dan menyuruh mereka berdua cepat berangkat sekolah.

dimobil,

"bang, ka kai ga bonyok kan sama lu?" tanya yeri takut takut.

chanyeol yang sedang menyetir harus menyengkram setirnya kuat. dirinya malas sekali membahas kai.

tak urung dijawab yeri malah menyenggol nyenggol tangannya chanyeol,

"ih apaansi" kata chanyeol dingin.

"yaudasi b aja kali"

yeri bungkam, tidak berbicara lagi. hanya menatap lurus jalan raya yang selalu dilewatinya setiap hari.

•••
di sepanjang koridor sekolah, yeri hanya menatap kearah bawah sepatunya, jaga jaga tali sepatu yang sering terlepas begitu saja.

"1" gumam yeri.

"2"

"ti--, aduh" kata yeri yang tersandung tali sepatunya yang copot seketika.

yeri malu, mau buang muka aja rasanya.

"ish ngeselin banget coba nih tali,ah" kata yeri sambil membenarkan posisinya menjadi jongkok, dan mulai mengikat tali sepatunya.

"lo gapapa?" tanya suara berat dari arah depannya.

tubuhnya menegang, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. matanya tidak kuasa menahan air mata yang sudah membendung, namun masih bisa ditahannya.

kepalanya mulai sedikit demi sedikit mengangkat untuk melihat sosok yang didepannya.

"yaampun!"

yeri terkejut melihat wajah kai yang tadinya mulus kayak bambu abis diamplas, sekarang, ada beberapa lebam biru yang berada di wajahnya. dan itu menganggu yeri.

"lo gapapa ka? pasti ini ulahnya bang chanyeol. batu banget si bocah" kata yeri geram sendiri.

kai membantu yeri berdiri.

"ikut gue ke uks" yeri menarik tangannya kai.

kai hanya menurut, seperti tidak terjadi apa apa, kai senyum senyum sendiri.

sampainya di uks, yeri mencari bahan untuk melapisi es batu, kalo mau nanya es batunya dapet darimana, udah disiapin di uks, ada kulkas anggep aja rumah kedua.

ABANG X PCY (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang