dua puluh tiga

2.8K 259 8
                                    

Naomi yang baru saja ingin memasuki perkarangan rumah kai harus mendengar percakapan antara kai dan seseorang yang ditelfonnya, dengan mengatakan malam ini kai akan pergi kerumah yeri.

Dengan senyuman yang menyeringai naomi memiliki ide. Dirinya lebih memilih untuk bersembunyi dibalik tembok dekat pagar rumah kai. Terlihat kai yang sudah keluar dari perkarangan rumahnya dengan mobil.

Naomi memasuki perkarangan rumah kai, dirinya kini sudah berada di depan pintu, tangannya terarah untuk mengetuk pintu, ketika pintu terbuka terlihat sosok perempuan paruh baya yang belum terlalu tua,

"Maaf, cari siapa ya?" Tanya perempuan itu.

"Kai nya ada, tante?" Tanya naomi berpura pura.

"Oh tadi kai mau keluar, ke rumah chanyeol katanya si"

"Oh yaudah deh tan, aku pulang dulu, permisi,"

Perempuan paruh baya itu yang tak lain adalah mama nya kai hanya mengangguk dan menutup pintu rumahnya kembali.

Naomi melanjutkan perjalanannya dan membawa mobilnya ke tempat sepi, taman dekat komplek rumah kai. Dirinya berpikir dengan cara apa untuk memanggil kai kesini. Akhirnya, ide jahatnya muncul. Dirinya mengempeskan ban mobilnya dengan cepat dirinya langsung menelfon kai,

"Halo?" Suara kai dari sebrang sana.

"KAIIII TOLONGGIN GUEE, GUE TAKUTT SENDIRIAN. MOBIL GUE MOGOK,  PLISS TOLONGIN GUA" suara naomi dibuat se-bergetar mungkin.

"Lo dimana?" Tanya kai panik

"DEKET KOMPLEK RUMAH LO CEPETTT" katanya dibuat buat, lagi.

***
Kai yang mendapat telfon dari naomi langsung buru-buru meninggalkan rumahnya yeri. Sebenernya ada perasaan ga ikhlas ninggalin yeri gitu aja.

Gatau kenapa,

Yeri berjalan ke dalam rumahnya lagi untuk menuju kamarnya.

Dirinya berhenti saat melihat chanyeol dengan wendy baru saja kembali, entah dari mana. Tapi jika dilhat lihat wendy bawa bawa eskrim.

Lumayanlah buat balikin mood.

"Darimana lu pada?" Tanya yeri dengan tatapan menyelidik.

Wendy mah nyengir aja kerjaannya.

"Dari MCD nemenin abang lo." Jawab wendy sekenanya

Yeri ngangguk aja, padahal kalo dia lagi mood dia pengen banget teriak terus mukulin chanyeol.

Abangnya suka gitu, bikin baper, terus taunya malahan cuma dianggep temen. Sakit kan.

"Nih buat lo, abang lo ada feeling kalo lo bakalan badmood gitu, eh bener kan muka lo kusut tuh" wendy menunjuk nunjuk wajah yeri.

Yeri mengerucutkan bibirnya, tapi eskrim nya diambil juga.

Abis ngambil eskrim dari tangannya wendy, tanpa ngomong dirinya udah jalan ke arah kamar. Menaiki tangga dan membuka pintu kamar saat sudah sampai, begitulah yang dilihat wendy dan chanyeol dari bawah.

"Kekamar yeri gih, temenin dia," suruh chanyeol

"Iya kak," wendy mengannguk lalu berjalan dengan kaki yang masih agak tergopoh-gopoh.

"Bisa jalan ga ?" Tanya chanyeol dengan diiringi tengokan wendy.

Wendy reflek menggeleng,siapa tau kan mau digendong chanyeol.

"Yaudah tidur di bawah aja, tuh di sofa" chanyeol menunjuk sofa dan tersenyum ingin tertawa.

Ampas km mz -wendy.

"Ogah, mending lama keatas tidurnya nyenyak, udah ah BHAI!"

Chanyeol menggeleng gelengkan kepalanya sambil mengangkat kedua bahunya dan berjalan kearah dapur.

Mau ambil minum katanya sih, entahlah.

===
"Lo gapapa?" Tanya kai yang baru saja sampai di tempat dimana naomi bilang.

Naomi mengangguk dengan wajah yang dibuat setakut mungkin, dirinya langsung menghambur kedalam pelukannya kai.

"Gua takut kai," ucapnya lirih.

Kai membeku, tak berbicara, namun dirinya sadar dalam posisi apa mereka.

Perasaan kai campur aduk, bingung. Pada siapa hatinya berlabuh, EA.

Tangannya tergerak untuk melepaskan pelukan itu, sudah terlalu lama.

"Mogok kenapa?" Tanya kai tiba tiba.

Naomi menggeleng, "gatau"

Saat kai berjalan mendekati mobil naomi, dirinya melihat ada sesuatu yang mengganjal, ban mobil naomi kempes.

Inimah bukan mogok, bego kali tuh cewe-kai.

Kai menggelengkan kepalanya,"ini bukan mogok,nom." Ucap kai.

"Terus apa?"

"tuh ban nya kempes" ucap kai sambil menunjuk ban mobil yang kempes.

"Bikin gua panik tau ga, mana jalanan sepi gini. Lagian lo ngapain deh malem malem gini?" Pertanyaan kai yang cukup di bilang lumayan itu terlontar dari bibir kai begitu saja.

Sebenarnya, dirinya tidak ingin menanyakan begitu banyak pertanyaan kepada naomi. Namun, apa daya. Mulutnya yang lemes ini selalu bekerja diluar kontrolnya.

"Terus gimana?" Tanya naomi.

"Punya ban serep ga?"

Naomi mengangguk dan berjalan untuk membuka bagasi mobilnya.

Kai mengambil ban mobil yang baru dan mengganti ban yang kempes dengan waktu yang tidak begitu lama.

"Makasih ya,"

Kai tersenyum, "balik sendiri berani? Gua masih ada urusan harus balik ke rumah," kata kai.

Naomi mengangguk.

Seengaknya gua udah bikin lo cepet cepet keluar dari rumahnya yeri -naomi

Kai memasuki mobilnya dan menjalankan menuju rumahnya, dirinya berbohong atas apa yang diucapkannya tadi. Sampai dirumah dirinya langsung berlari ke kamar.

Mamanya kai yang lagi nonton tv liat anaknya pulang terus lari buru buru ke kamar cuma bisa geleng.

Anak muda, katanya si gitu.

Dikamar,

Kai membuka aplikasi line, dan memulai obrolan dengan yeri.

>>>
Dibalkon kamarnya, yeri memakan eskrim pemberian wendy. Abangnya deng, lebih tepatnya.

Yeri menghembuskan nafasnya.

Kenapa gua jadi mellow gini -yeri

Suapan demi suapan membuat eskrimnya menjadi setengah.

"Ada pesan masuk noh dari pangeran berkuda lu" kata wendy yang tiba tiba sudah berdiri di pintu balkon kamarnya.

Yeri menoleh kearah wendy dengan tatapan yang seolah bertanya,"siapa?" Tanyanya bingung.

"Gausah pura pura bego. Ka kai chat lu tadi, ga sengaja liat. Sorry" katanya sambil membentuk kedua jarinya menjadi huruf 'v'.

Yeri menaruh eskrimnya diatas meja kecil di dekat tempatnya duduk.

Saat memegang handphonenya ada perasaan senang,entah kenapa.

Line

Kai  : p
Kai  : p
Kai  : p
Kai  : yer

Yeri tersenyum, namun senyum itu pudar saat dirinya mengingat kai pergi untuk menolong naomi.























Hallooo, back to me. Mungkin part ini agak rada galau galau bimbang gundah *lebai* sori banget bikos gua ngetik juga lagi rada galau gitu. Sekali lagi, I'm sorry.

Thanks for voted this story.

ABANG X PCY (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang