Seventeen

6.8K 436 120
                                    

Hari demi hari sudah terlewati untuk Hero di Academy, ia melewati semuanya tidak cukup tenang. Semenjak gelar the most wanted Academy di sematkan kepada Hero, dirinya semakin menjadi. Seperti sekarang? Hero menghabiskan waktunya duduk di atas meja sambil melihat hadiah-hadiah dan kembang api kecil berterbangan membentuk hati dan bertuliskan I love you awalnya ia sempat terganggu, tetapi lama-kelamaan ia terbiasa. Niatnya ke Academy hanya untuk menemui kakaknya bukan untuk menjadi Laki-laki di gilai seperti sekarang.

Belum sempat dirinya mengeluarkan nafas dengan benar tiba-tiba suara menggelegar terdengar dari arah lapangan hijau, benar-benar sangat memekik gendang telinganya.

"Ada apa sih?" decak Hero dan langsung berdiri bergegas meninggalkan kelasnya.

Hero berjalan santai sambil memasukan tangannya ke kantong jubah kebanggaan Academy tersebut. Bukan Hero namanya jika tidak ada yang diam-diam memanggil namanya dengan membentukkan jari mereka berbentuk love.

Disisi lain Hica terus menyentak keringat yang jatuh bercucuran di dahinya, dirinya tidak henti-hentinya berucap mengucapkan segala mantra dan mengerahkan seluruh kekuatannya. Di belakangnya Viona hewan pendamping Hica tergeletak lemas di rerumputan dengan kakinya yg terluka cukup parah.

"Stop!stop! Kau bisa membunuhnya" Teriak Hica frustasi

"Dasar lemah" sahut seseorang tersebut sambil menatap merendahkan ke arah Hica dan Viona

"Bagaimana kau bisa menjaga dirimu sendiri? Jika menjaga Viona saja kau tak becus. Ayo Hica berlatihlah secara serius, kedatangan Diamond sudah semakin dekat dan kau masih saja seperti anak yang baru tau cara menggunakan kekuatan" Sambung justin pelatih baru yang khusus melatihkan kekuatan Hica.

"Kau benar-benar ingin membunuh kakakku" Sahut hero dari kejauhan sambil berjalan santai melihat pertarungan singat antara hica dan justin

"Siapa kamu?" ucap justin sambil mengangkat dahunya menampilkan kebijaksaannya.

"Kenalin, nama saya Hero kembaran Hica jika Hica berlatih dengan anda berarti anda juga harus melatih saya"
"Wah wahh gampang sekali ya kamu ngomong" Sahut justin dengan menampilkan wajah meremehkannya

"Jika kamu memang ingin menjadi murid saya. Mana hewan pendamping kamu? Apa kekuatan kamu? Kamu berani melawan saya sekarang juga?" Sambung justin

"Anda terlalu menilai orang dari penampilannya saja"

Sedetik itu juga raut wajah justin langsung berubah menjadi tidak suka akan perkataan hero yang terlalu menyepelekannya.

Justin langsung memanggil hewan pendampingnya seekor naga dengan kepala tiga yang memiliki kekuatan setara dengan justin. Disisi lain hero yang memang tidak memiliki hewan pendamping tetapi ia memiliki sebuah tameng dan pedang yg memang berada di dalam dirinya dan akan keluar jika hero perintahkan.

Di sebelah barat justin sudah siap dengan hewan pendampingnya yg menyeramkan tersebut dan di arah yang berlawanan Hero sudah siap dengan membawa pedang dan tameng sebagai senjata.
Sedetik itu juga semburan api yang sangat besar mewarnai langit Academy. Naga dari justin benar-benar sudah siap membakar Hero hidup-hidup.

Belum sempat Hero melindungi tubuhnya dari semburan api Justin sudah ada di sampingnya dan siap menusuk Hero dengan kukunya yg teramat panjang itu. Saat hendak melakukan itu Justin sadar jika Hero ternyata memiliki kekuatan air yg langka Hero bisa merubah dirinya menjadi secair air dan al hasil Justin hanya menusuk semburan air dari badan Hero dan Hero sudah berada tepat di belakang justin dan langsung menggores tepat di lengan justin. Goresan tersebut cukup membuat Justin meringis kesakitan dan Naga dari justin langsung menghilang karena kekuatan Justin yg melemah

MAGIC SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang