•HALAMAN 2•

225 15 8
                                    

Guys ini kebalik ya bab 2 sama bab 1 nya, kalian baca yang bab 1 dulu, okey?

~**~

"maaf kak saya gak sengaja.." Alena menatap pria itu dengan cuek lalu berniat melangkahkan kaki karena sebentar lagi masuk.

"Lain kali kalau jalan hati hati ya, alena."

Alena membalikkan badannya dan menatap heran pada pria yang barusan ditrabaknya. Sekarang pria itu sedang tersenyum manis pada Alena, lalu membalikkan badan dan melangkah pergi dengan santai.

Alena yang ditinggalkan membeku ditempatnya berdiri. Belum bergerak sedikitpun. Otaknya terus berpikir keras 'darimana dia tahu namaku?' padahal Alena dan Danu baru bertemu sekali. Iya, pria itu adalah Danu. Ia merasa bahwa ia belum pernah bertemu Danu sebelumnya. Nametag? Ia bahkan hanya memakai seragam putih polos dengan logo SMA saja.

Sudah 3 menit ia mematung disana. Sampai akhirnya kesadarannya kembali. "Wah jadi telat beneran deh" ia berlari tergesa-gesa menuju kelasnya yang berada diujung lorong. Mengetuk pintunya perlahan dan masuk. "Permisi Bu, maaf saya terlambat" ucapnya sopan. "Iya. Silakan masuk, lain kali jangan diulangi ya kamu harus jadi murid disiplin jika ingin berhasil nantinya, oke?" Ucapnya ramah. Namanya Bu Sri, guru bahasa. "Baik Bu" Alena melangkahkan kaki menuju bangku kosong yang tersisa.

Bangku itu terletak di pojok belakang sebelah kanan. Disana sudah duduk seorang cowok berambut pendek sedikit keriting. Ia tak terlalu menghiraukan itu dan tanpa pikir panjang ia menaruh tasnya di bangku kemudian duduk dan menghadap Bu Sri tanpa berbasa basi menanyakan nama dan lain lain kepada cowok yang duduk disampingnya itu. Toh untuk apa juga aku melakukannya, pikirnya dalam hati.

"Hai, nama gue Adi, Setiyadi nugroho" ucapnya seraya mengulurkan tangan. Alena yang diajak berbicara hanya menatapnya datar selama beberapa detik lalu menjawab tanpa mengulurkan kembali tangannya "Alena. Alena adhyaswari" Alena menjawab sekenanya dan kembali menghadap guru.

Buset dah ni cewek dingin abis. Adi membatin dalam hati sambil menurunkan Kembali tangannya. Dibalik daripada itu, Alena menyesal. merutuki dirinya sendiri yang telah tanpa sadar melakukan itu. Masih baik ada yang mau berkenalan dengannya ia malah membalasnya dengan tindakan bodoh seperti tadi. Ia tak tahu sejak kapan dirinya berubah menjadi sekaku itu. Yang ia tahu perlahan ia mulai menjauhi yang namanya pertemanan. Ia menjadi begitu lemah sehingga melampiaskannya dengan sikap seperti itu. Payah sekali ia mendengus dalam hati.

Detik detik selanjutnya berjalan begitu canggung, baik Alena ataupun Adi tak ada yang berinisatif membuka percakapan. Sampai akhirnya Adi, yang sejujurnya tidak tahan sama yang namanya kecanggungan, memulai obrolan.

"Alena, Lo dari sekolah mana?" Tanyanya basa basi.

Tak ingin melakukan tindakan bodoh seperti tadi Alena menjawab."Dari SMP praga, kamu tau?" Walau dengan itu Alena jadi terkesan labil setidaknya ia tidak terlalu di cap sebagai orang yang kaku.

Adi cukup terkejut dengan bagaimana cara Alena berbicara yang mengunakan kata aku-kamu.

"Tau! Itu sekolah kakak gue dulu. Berati Lo cukup pinter dong buat masuk situ!"

"Oh ya? Kakak kamu lulusan praga juga? Angkatan berapa?"

"Hmm, kalo gak salah sih angkatan 35"

"Siapa nama kakak kamu? Angkatan 35 berati cuma beda 2 tahun. Pas aku masuk smp kakak kamu kelas 3"

"Oh lo angkatan 37 ya berati. Hmm nama kakak gue natra. Sinatra Nugroho. Lo kenal?"

DEG!

Rentetan kalimat yang keluar dari mulut Adi dapat membungkam mulut Alena sepenuhnya. Membuat tatapan Alena menjadi tatapan kosong. Membuat Alena seakan tuli dari semuanya. Bahkan ia tak sadar bahwa daritadi Adi terus meneriakkan namanya. Pikirannya terpusat pada satu nama Sinatra Nugroho. Iya dia. Tak salah lagi.

~**~

Danu terus melangkahkan kakinya menuju kelas nya yang tak jauh dari kelas Alena. Ia masih mengembangkan senyum kecilnya karena kejadian 3 menit barusan. Membayangkan bagaimana wajah gadis itu saat kaget karena danu menyebut namanya.

Danu tak akan takut terlambat karena ia salah satu anggota OSIS. Mudah saja untuknya mengarang alasan.

Sejak pertama Kali MOS ia sudah memperhatikan Alena. Tak tahu mengapa, hanya saja ada bagian dari dirinya yang selalu ingin melihat gadis itu. Namun tentu saja, yang namanya Danu akan selalu selalu mengemas semua sikapnya dengan baik, sehingga tak ada satupun orang yang tau apa yang dia lakukan. Oh! Kecuali bima, sahabatnya sejak kecil. Tentu saja.

"Hoi bro! Senyum senyum aje lu, ada apa nih? Biasanya juga disuruh senyum susah amat" bima datang dari arah belakang sambil menepuk pundak Danu dan merangkulnya.

"Bukan urusan Lo ah" Danu mengelak melepaskan rangkulan bima.

"Yeh paling gara gara cewek itu yakan??"

"Sok tau! Udah sana lo urus aja urusan Lo sama Bu Widia"

Bu widia, guru MTK di SMA Nasional yang terkenal galaknya.

"Ck gabakal bisa boong Lo sama gue mah! Lagian urusan gue sama Bu Widia udah kelar dong " ucapnya sambil tersenyum bangga. Itulah Bima, bangga atas hal hal yang bisa dibilang sama sekali gak elit.

"Bodo Ah, gue mau ke kelas" Danu mempercepat langkahnya, meninggalkan bima dibelakang.

"Woi tunggu elah, tega bener Lo Ama gue!"

Hanya dengan Bima, Danu dapat bersikap seperti itu. Dapat menjadi dirinya sendiri.

~**~

Bel istirahat pertama berbunyi namun gadis itu masih belom beranjak dari bangkunya. Kepalanya masih menempel pada meja. Alena masih dibuat berpikir dengan apa yang terjadi padanya tadi pagi. Semuanya begitu tiba tiba dan susah untuk diterima ataupun dimengerti. Mulai dari seorang laki laki yang menurut Alena asing tetapi tau namanya. Dan juga perkataan Adi tentang kakaknya itu.

Lelah dengan semua itu, Alena tak ambil pusing. Ia beranjak dari sana sambil membawa novel, ipod, dan earphonenya. Ia melangkahkan kaki menuju taman belakang sekolah. Melakukan rutinitasnya dari SMP.

Membaca buku sambil mendengarkan lagu favoritnya.

Bagus Alena! Sekarang kamu gak ada bedanya dengan Alena yang dulu. Alena yang dikenal sebagai gadis kuper nan kaku. batinnya dalam hati. Dan tak terasa setetes cairan bening jatuh dari kelopak matanya.

// Alena.//

Aku tau ini cerita nya random banget, pasaran juga pasti ya kan? Kalian bosen ya bacanya? Plis tinggalin commentnya ya? Aku baru belajar nulis, makanya ceritanya rada ga-je gini 😅. Comment/saran kalian bakal ngebantu banget, apalagi buat yg amatiran kaya aku hehe.

Kalo berkenan silahkan di votenya ya (:

Xiao,
Author (:

Alena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang