•HALAMAN 1•

170 17 5
                                    

Alena pov's
Hari ini hari keempat aku menginjak tempat ini setelah menjalani mos selama 3 hari. Aku telah resmi menjadi murid SMA.

Aku memakai seragam putih abu abu dipadukan jaket hitam, sepatu hitam, tas hitam dan tak lupa gelang hitam lusuh pemberian mama saat aku masih kelas 5 SD.

Lihatlah! semua yang melekat di diriku serba hitam seakan menggambarkan jiwaku yang sesungguhnya. Bahkan hanya dengan orang melihat penampilanku, aku yakin mereka akan tau kepribadianku.

Aku melangkahkan kaki menuju papan pengumuman yang saat itu sudah ramai dipenuhi siswa siswi yang ingin tahu di kelas mana mereka akan belajar selama 1 tahun ke depan. Begitupun aku. Tak ada harapan saat aku melangkahkan kaki kesana. Aku hanya ingin tahu lalu setelah itu pergi.

Aku memindai satu persatu nama yang tertera di papan pengumuman. Sudah 3 lembar kertas yang kupindai namun aku tak kunjung menemukan namaku, sampai akhirnya di kertas yang ke-4 aku menemukan namaku diurutan yang paling atas setelah 3 peserta lainnya.

Lalu kuperhatikan mereka yang sepertinya sudah saling kenal bersorak senang saat mengetahui bahwa mereka akan memasuki kelas yang sama. Aku hanya bisa diam menatap yang lain lalu pergi dari sana. Kalau kalian berpikir aku akan masuk kelas kalian salah. Aku lebih tertarik mengelilingi sekolah ini sendirian. Mengetahui seluk beluknya sekolah yang akan ku tempati selama 3 tahun ke depan. Aku berjalan sambil sesekali menempelkan jariku di dindingnya. Cat tembok itu sudah sedikit terkelupas, harus nya mereka lebih memerhatikannya lagi!. Aku berjalan terus sampai akhirnya aku sampai di halaman belakang sekolah, ada taman kecil di ujung sini. Lumayan menenangkan, aku rasa aku akan sering kesini nantinya. Aku memilih untuk duduk di bangku taman yang disediakan di sisi sebelah kanan, disampingnya ada pohon yang sangat rimbun sampai daunnya menutupi tempatku duduk sehingga memberikan kesan yang sejuk dan sudah terjamin aku tidak akan kepanasan.

Kalian tahu kan? Aku sedikit menutup diri dari orang orang. Bukan apa apa aku hanya takut akan menyakiti mereka, aku hanya takut akan membuat mereka tak nyaman dengan kehadiranku. Aku takut aku hanya akan menyusahkan mereka nantinya.

Masih 20 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Aku mengeluarkan novel horror yang belum selesai ku baca dari tas hitam kesukaanku. Dan tak lupa mengeluarkan earphone beserta ipodku. Lalu menyetel lagu don't go away- nya oasis.

Sampai 5 menit berlalu aku masih dalam posisi ini, posisi duduk dengan menyenderkan bahuku di bangku dan kaki ku beselonjor di kursi yang berhadapan di depanku. Tidak terlalu nyaman, karena pada dasarnya aku benci kesendirian, tapi mau bagaimana lagi? Ini yang terbaik bukan?

3 menit berlalu, lagu yang kudengarkan pun tentu sudah berganti, sekarang aku sedang mendengarkan lagu Twist and shout- nya the Beatles. Ini adalah salah satu lagu favoritku! Lagunya sangat bersemangat. Kalau kalian mendengarnya aku yakin kalian akan langsung berjoget seperti yang kulakukan. Aku reflek menutup novel yang tengah kubaca, melepas earphone ku sehingga otomatis merubah ipodku ke mode speaker dan berdiri lalu menari sesuai perintah yang ada di lagu itu. Aku menari dan terus menari, sesekali tertawa menertawakan kebodohanku yang malah berjoget ketika hati sedang tidak dalam suasana baik dan 10 menit lagi akan masuk kelas.

Tapi tak apa. Lagu itu sudah cukup untuk menghiburku setidaknya dapat menghilangkan sedikit rasa kesepianku. Mencoba untuk bahagia dengan caraku sendiri.

Author pov's

Tak terasa, 5 menit lagi bel akan berbunyi, alena berhenti menari dan merapihkan semua barang barangnya lalu ia pergi dengan langkah besar setengah berlari. Sampai detik Alena berlari meninggalkan taman, ia masih belum sadar bahwa ada seorang laki laki yang memperhatikannya dari kejauhan. Ia masih berdiri disana dengan manisnya memperhatikan Alena sampai tubuh Alena hilang dari pandangannya.

Pria itu adalah andanu Dhaneswara. Salah satu siswa terkenal di sekolah ini. Selain karena wajahnya yang manis, Danu adalah anak yang pintar, dan sedikit cuek. Dia dua tahun lebih tua dari Alena. Menatapnya dengan penuh rasa penasaran.

"Menarik" katanya singkat. Lalu pergi dari sana sambil mengantungkan kedua tangannya di saku celana

~**~

Alena masih berlari menuju kelasnya. Sialnya dia tidak sempat mengecek dimana kelasnya berada. Alhasil dia harus menambah kecepatan berlarinya untuk mengejar waktu. Dia tidak boleh telat karena ini hari pertamanya masuk kelas secara resmi.

Disaat tengah berlari sambil mencari tulisan yang menunjukkan bahwa itu kelasnya, ia menabrak dada seorang pria yang sedang berjalan santai berlawanan arah dengannya.

BRUK!

"Awh.." rintih Alena kecil. Saking kecilnya ia tak yakin bahwa orang yang ditabraknya dapat mendengar rintihannya itu. Setelah membersihkan roknya yang sedikit kotor ia mendongak untuk melihat siapa orang yang telah ditabraknya. Dan orang itu adalah...

// Alena.//

Wohooo! Bab pertama nih, comment kalian selalu kunanti guys. Jadi tolong banget kasih saran yaa, baiknya gimana, biar kalian yang baca juga enak aku yakin masih banyak banget kurang kurangnya. Aku mau nanya deh , feel-nya udah dapet belom?

Jawab di comment ya, kalo berkenan juga silakan pencet vote nya ya!

Ciao,
Author.

Alena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang