(9)

45 10 2
                                    

Sejak kejadian tadi sore, dimana Savero menyatakan cintanya membuat Alona terus memikirkan hal itu. Rasanya Alona masih belum percaya kalau statusnya dengan Savero kini adalah pacar.
Padahal dulu dia pernah bilang sendiri, kalau dirinya tidak akan pernah menjalin hubungan dengan cowok yang lebih muda darinya alias berondong. Seperti kejadian beberapa tahun silam, saat dirinya masih duduk di bangku kelas sembilan SMP. Alona masih ingat betul. Namanya Aldo, adik kelasnya yang sempat mengejar ngejarnya. Bahkan cowok kelas delapan SMP itu berani menyatakan cinta kepada Alona didepan umum.

Ditengah temaramnya lampu kamar, Alona jadi teringat akan hari dimana dia mempermalukan cowok bernama Aldo itu.

Hampir seluruh murid berseragam putih-biru itu memadati lapangan. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, membuat semua murid yang berkumpul disana sudah menggendong ranselnya masing masing.
Seluruh pasang mata menunggu nunggu apa yang akan dilakukan cowok yang sedang berdiri ditengah lapangan itu, dengan satu tangkai mawar merah dan toa yang sudah diangkat di depan mulut yang tidak lain adalah Aldo.

"Alona tarelia Galena. Gue minta lo keluar dari kelas lo sekarang!" Seru Aldo dengan toa nya.
Sorak sorai mulai terdengar, semua nampak bersiul dan berucap 'Cieee'.

Dilain sisi ada seseorang yang sedang kesal setengah mati. Gadis itu tak kunjung mengumpat, apa kurang jelas sikapnya selama ini kalau dia tidak menyukai adik kelasnya itu. Tapi sekarang Aldo justru nekad menyatakan cinta di depan umum.

"Al, udah lah lo keluar aja" perintah Rani. Ya Rani teman SMA Alona. Mereka memang sudah berteman sejak duduk di bangku kelas tujuh SMP. Mereka sudah bersahabat lima tahun lamanya.

Alona masih duduk dibangkunya. Sedangkan Rani mengintip keluar jendela. Lapangan sudah sangat ramai, dari mulai kelas 7,8,9, semua tingakatan sudah berdiri disana.

Alona diam. Tidak menanggapi ucapan Rani, sungguh dia malas dengan Aldo

"Al. Keluar gih, diluar udah rame banget." Sista, yang juga sedang menemaninya ikut membujuk.

Fate FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang