6 - Lie

82 6 0
                                    

Selesai dari coffee shop, aku dan Chanyeol pergi ke pusat kota. Kami sempat berkaraoke bersama. Aku sangat menikmati setiap detik yang kulalui bersama Chanyeol, karena aku takut tidak dapat bersama dengan Chanyeol nantinya. Tiba-tiba handphone Chanyeol berdering dan dia meminta izin kepadaku untuk mengangkat teleponnya di luar ruangan. Aku hanya mengangguk dan menunggunya. Sudah lima menit terlewati tapi aku tetap menunggunya. Kalau sampai menit kesepuluh ia tak kembali, akan aku hampiri dia. Dan benar saja sudah sepuluh menit aku menunggunya dan Chanyeol tidak kembali. Akhirnya aku menghampiri dia.

Aku keluar dari ruangan karaoke untuk mengahampirinya. Baru saja aku berada di pintu, hatiku rasanya tergores melihat Chanyeol sedang berbicara melalui telepon sambil tertawa puas. Dengan sekuat tenaga aku menghampirinya.

"Chanyeol." Ucapku pelan namun Chanyeol langsung terkejut.

"Eh? Sudah selesai?" Tanya Chanyeol yang langsung mengakhiri teleponnya.

"Sudah. Kau sedang menelpon siapa tadi?" Tanyaku.

"Seniorku. Dia ingin melakukan proyek bersamaku." Jawab Chanyeol.

"Ah begitu." Kataku sambil mengangguk.

"Kau ingin menonton film tidak?" Tanya Chanyeol.

"Terserah, kalau kau mau aku pun mau." Jawabku.

"Kalau begitu ayo kita ke bioskop." Ucap Chanyeol.

Karena lokasi bioskopnya hanya berjarak beberapa meter dari tempat karaoke tadi jadi kami berjalan kaki. Sesampainya di bioskop, Chanyeol membeli tiket dan aku menunggu.

"Kau tidak membeli popcorn?" Tanya Chanyeol.

"Tidak. Aku tidak suka makan ketika menonton film." Kataku.

"Kalau begitu minum?" Tawar Chanyeol.

"Boleh." Ucapku.

"Oke, aku belikan ya? Soda kan?" Tanya Chanyeol.

Aku hanya menjawab pertanyaannya dengan anggukan. Tak lama kemudian Chanyeol datang dengan membawa dua minuman soda. Dia memberi salah satu minuman itu kepadaku. Karena beberapa menit lagi filmnya akan dimulai, jadi kami memutuskan untuk masuk ke dalam auditorium.

-

"Kau mau makan tidak? Kupikir lebih baik kita makan sekarang sebelum pulang." Tawar Chanyeol kepadaku.

"Tentulah. Kebetulan aku lapar sekali." Ucapku.

"Kalau begitu ayo kita ke restoran di rooftop." Kata Chanyeol.

"Ayo."

Aku dan Chanyeol berjalan menuju lantai paling atas dari gedung ini. Ketika berjalan Chanyeol menggenggam tanganku. Entah mengapa tangan Chanyeol terasa hangat tetapi nyaman. Hingga akhirnya kami sampai di dalam restoran. Aku dan Chanyeol memilih duduk di dekat jendela.

"Kau ingin makan apa?" Tanya Chanyeol.

"Aku ingin makan pasta." Jawabku.

"Baiklah." Kemudian Chanyeol memanggil pelayan dan memesan beberapa makanan serta minuman.

"Kau cantik sekali hari ini."

"Berhenti berkata seperti itu Chanyeol rasanya aku ingin muntah mendengarnya." Ucapku.

"Haha kau ini." Tawa Chanyeol.

Between Us [우리 사이]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang