Angin malam rasanya menembus tulang siapapun yang berani menerjangnya. Apalagi bermalam di dalam bandara yang tersedia beribu-ribu ac didalamnya. Gadis itu berdiri dengan air mata yang hendak turun dipelupuk mata nya. Bahunya naik turun memandang punggung lelaki didepan nya. lelaki itu berbalik menampakkan wajah nya didepan gadis itu. Ia tersenyum lalu membentangkan tangan nya. Gadis itu berlari-lari kecil seraya memeluk lelaki didepan 'nya.
"Udaah ih, Jangan nangis. Jelekk tauk" Ucapnya seraya mendekap hangat gadis didepan nya. Ia berusaha menahan air mata nya agar tidak jatuh dari pelupuk matanya. Ziedan, Ia tak ingin terlihat lebih rapuh dari clara,gadis didepan nya saat ini. Demi apapun, ia sangat mencintai clara. Gadis yang berumur lebih muda 1 tahun dari nya.
"Buat apa kamu datang kehidup aku, hanya ninggalin cinta, Terus pergi gitu aja? Buat apa?" Jerit clara lirih. Dada nya terasa sesak,Bergemuruh. suaranya terdengar samar karna terdekap dada bidang ziedan. Ia belum sanggup kehilangan orang yang dia sangat cintai, Walaupun hanya kehilangan jarak.
Ziedan menarik nafas panjang lalu mengecup singkat puncak kepala clara. "Hei, Dengar ya. Kita memang jauh. Tapi, Bukan berarti aku ninggalin kamu. Aku janji, Kalau tugas aku udah selesai di Tahiti, Aku bakal balik lagi ke indonesia buat ngelamar kamu. Aku engga bakal ninggalin kamu Sayang." Ucap Ziedan memberi pengertian. Isakan clara berhenti saat mendengar penjelasan ziedan. Bagaimana ia sanggup ketika ia harus jauh dengan pria yang mampu membuatnya nyaman. Jarang-jarang ia menemukan pria seperti kekasihnya saat ini.
Clara melepaskan dekapan ziedan perlahan lalu beralih manatap mata yang dilapisi bulu mata lentik serta alis mata tebal milik ziedan. "Janji ya. kalau tugas kamu udah selesai, kamu balik lagi ke aku" Ucap nya sambil mengangkat jari kelingking nya. Ziedan tersenyum lantas mengaitkan kelingking nya dan kelingking milik clara.
"Nih buat clara Arsyakayla. Kalau kamu kangen aku, Liatin aja miniatur nya. Pasti nanti hilang kok kangen nya. Kan miniatur nya mirip ziedan alisky.. Hehehe" Ucap ziedan seraya menyodorkan miniatur kecil yang dibalut kaca bening bergambar Nobita (doraemon). Clara sempat menautkan alisnya bingung. "Kok Nobita, Aku kan cewe,Harus nya aku dapat sizuka dong." Ucapnya manja. Ziedan tersenyum lantas menyuil hidung mancung clara. "Sizuka nya sama aku. Biar aku yang pegang. jadi kalo aku kangen kamu, aku bisa liatin miniatur nya." Jelas ziedan. Clara tersenyum manis saat itu.
"Yasudah, Kami pergi dulu ya Clara,Dimas,Bella" Ucap Dinda, Mama ziedan. Terketahui keluarga ziedan dan clara bersahabat. Dinda adalah sahabat dekat bella—Bunda clara. Sedangkan Raihan—papa ziedan karib dimas—Ayah clara. "Eh iyaa. Hati-hati ya. Kalau udah sampai, Telfon aku din"Ucap Bella.
"Oke"
Sepeninggalan mereka, Clara menarik nafas panjang. Mencoba menerima kenyataan. Ziedan mencintai cita-cita nya menjadi perancang pesawat, Dan Clara mencintai ziedan. Otomatis ia harus mendukung apapun yang dilakukan ziedan selama itu masih positif.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow And Rain
Teen Fiction[Wattys2018] COVER BY CANVA WATTPAD YEAWW!! TOLONG HARGAI KARYA PENULIS DENGAN CARA VOTE N FOLLOW!! TERIMAKASIH. -- Sejak saat itu, Clara membenci hujan. Hujan yang menurut nya telah membawa kekasih hati nya pergi dan tak kembali. Tapi percayalah, s...