BAB 5 : OSPEK

106 4 5
                                    



"Mati Aku, Mati. Jangan sampe aku terlambat. Ya ampun, Ini hari pertama ospek." Gerutuan itu keluar dari mulut gadis mungil ketika ia sampai dengan keadaan kampus yang sudah berbaris sambil memakai atribut nya masing-masing. Ia terlambat karena meladeni cowo rese yang diketahui bernama Genta tadi. Clara berlari kecil menghampiri barisan teman-teman sejurusan nya. Ia dapat barisan paling belakang. Namun, Keterlambatan nya diketahui oleh senior-senior nya yang sedang membuka acara ospek.

"Hey! Kamu! Anak jurusan bahasa inggris. Yang barusan dateng!Sini kamu!" Ucap senior perempuan berwajah garang sambil menunjuk-tunjuk dirinya. Merasa ditunjuk dan ragu, Clara menunjuk kembali dirinya memastikan. "Saya kak?" Tanya nya dengan suara pelan namun terdengar.

"Ya iyalah, Jadi siapa lagi? Emang ada lagi?" Ucap senior galak itu ketus. Dengan rasa malu bercampur takut, Clara memberanikan dirinya untuk maju dengan langkah kecil-kecil.

"Cepetan dikit dong dek, Jalan nya" Kini teguran itu keluar dari seorang senior laki-laki yang berdiri disamping senior perempuan tadi. Mendengar teguran itu, Clara mempercepat langkah nya hingga sampai kedepan lapangan dan dilihat beratus-ratus orang.

" Kamu tahu kan, Peraturan ngampus disini! Baca peraturan gak? Disini gak boleh ada yang terlambat! Apa kurang jelas peraturan yang kami buat? Masih ospek aja, udah terlambat. Gimana nanti udah masuk biasa? Kalo kamu melanggar peraturan disini, Mendingan gak usah ngampus disini,dek!" Tegur Senior perempuan itu.

"Jangan galak banget kali,Mentari" tahan salah satu anggota panitia ospek.

Oo, Jadi namanya Mentari.

"Maaf,Gue terlambat." Saat sedang panas-panas nya keadaan. Suara santai itu terdengar menggema diaula lapangan. Semua mata menatap seorang cowo berpakaian rapi memakai kacamata hitam pekat berjalan santai.

"Lo terlambat tapi santai santai aja?! Sini lo!" Teguran keras itu keluar dari mulut ketua panitia ospek yang diketahui bernama Arqi. Dengan langkah santai nan tenang ia maju menghampiri Arqi.

"Lo ga liat jam? Lo udah terlambat 20 menit! Lo masih junoir! Jangan suka-suka lo aja!" Ucap Arqi sinis. Genta menjawab nya hanya dengan lirikan dan senyum miring mengejek.

"Terus, menurut lo karena lo itu senior, lo juga bisa suka-suka lo aja? Haha?Lo ga ada hak buat marah berlebihan sama gue. Ngakak gue men" Balas Genta santai.

Arqi menggeram kesal melihat tingkah adik junior nya itu. "Lo gue hukum. Berdiri disana sampai ospek selesai!" Suruh Arqi pada genta. genta mengikuti nya dengan santai.

Clara?Ia hanya melihat dengan wajah tak percaya bahwa ia bertemu dengan cowo itu lagi.

"Kamu, Kok diem aja?! Ikut sana! Berdiri sampai ospek selesai!" Suruh Mentari pada clara yang diikuti patuh oleh clara. "Baik kak".

Setengah jam berlalu, Panas terik menyengat kulit. Namun,Pengarahan dari panitia ospek belum juga berakhir. Suasana mulai terdengar ricuh akibat protesan dari junior yang kepanasan

"Panas euy..."

"Iya, Kapan kelar coba?.."

"Gosong gue kak..."

Gerutuan itu terdengar dipenjuru halaman. Otomatis mengganggu konsentrasi pengarahan ospek.

"Yang dibelakang, Dari tadi saya perhatikan, Berbicara terus. mau bicara didepan? Ngegantiin saya?"

Anjerrrrr......

Itu suara Arqi. Amanda, Dan Bianca Yang ditegur hanya menggeleng-geleng samar sambil bergumam gajelas.

"Salah satu dari kalian, kedepan" Kata-kata itu membuat keduanya tegang.

"Lo aja Maju sana, Man" suruh bianca sambil mendorong tubuh amanda.

"Kok gue,nyed. Lo aja ih" Tolak amanda.

Mereka berdua sambil dorong. Memicu perhatian dari berbagai sudut.

"Itu yang pake baju kuning, Kedepan"

Bianca menatap Amanda prihatin. Lalu mendororng amanda kedepan. "Otw kak." Jerit Bianca.

Amanda menatap Bianca horor lalu beranjak kedepan.

"Ada apa kak?" Tanya Amanda setelah ia sampai didepan.

"Kamu tau siapa saya?"

"Tau. Arqi Putra pratama, ketua panitia ospek."

Arqi mengangguk sedangkan Amanda,Bergetar.wkwkw

"Ngapain Aja tadi dibelakang?" tanya Arqi to the point.

"Nafas,Berdiri,Ngelap keringat, Curhat, Ngegosip , Dengerin omongan kakak, Nahan kentut sama boker, Aus, kepanasan, Pengen pulang, Laper, mama ku tak tahan"

Arqi dan yang lain hanya menggeleng-geleng mendengarkan curahan hati Amanda. Sedangkan Bianca tertawa dibelakang.

"Curhat Mbak?:v " Ledek Bianca dari belakang yang mendapat tatapan horor dari Arqi lalu diam seketika.

"Nama kamu siapa?Dari jurusan mana?"Tanya Arqi

"Amanda, jurursan bhs inggris kak."

"Berdiri disana, Gabung sama mereka" Suruh arqi. amanda meneguk saliva nya kasar. Berdiri didepan dengan matahari yang langsung nerpa ke muka. Meninggal ditempat gue, Batin nya.



Vote dongg :( Aku lelahh mikirin ceritaa nyaaa :( Please, hargaii akuu :(

Rainbow And RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang