BAB 4 : KAMPUS BARU

86 4 0
                                    

Dear Diary :

Aku mencintainya, dan dia mencintaiku. Aku hanya wanita lemah yang tak bisa menerima kenyataan. Ingin rasanya aku lari dari kenyataan saat ini. Mengapa saat aku sedang berada dipuncak gunung tertinggi, kau malah menuntunku untuk kembali? Kembali menerima bahwa aku sedang berkhayal. Aku mencintai mu. Sangat mencintaimu. Tapi, Tuhan lebih mencintaimu,Ziedan Alisky.

Ia menutup lembaran diary nya yang sejak satu tahun ini ia isi dengan kerinduan nya pada ziedan. sejak satu tahun kepergian ziedan, Hari-harinya terasa sangat sepi. Ini adalah hari pertama nya memulai hidup baru dengan menginjakkan kaki nya di universitas. Dan ini adalah hari pertamanya untuk mengikuti ospek.

"Nda, Clara pergi ya. Assalamualaikum" Setelah berpamitan, Ia bergegas pergi dengan menaiki mobil Jazz putih miliknya. Sakit hatinya sudah mulai pudar dengan perlahan. Hanya saja bayangan wajah ziedan yang sering muncul dalam mimpinya. Ia menghidupkan musik "All i ask" Dengan volume pelan. Dengan samar-samar bibirnya mengikuti alunan lagu. Namun saat ia sedang asik menikmati musik yang ia putar, Tanpa sengaja mobilnya terserempet mobil sport hitam yang entah milik siapa. Karena merasa shock, Ia memberhentikan mobilnya dijalanan yang sepi.

"Hey, Kamu bisa bawa mobil gak sih?" Tegur clara dengan suara memekik dari kaca mobil. Pemilik sport hitam itu keluar menampakkan seorang lelaki berstyle mahasiswa dengan kaca mata hitam pekat yang bertengger dimata nya. Pria itu membuka kacamata nya dan merjalan mendekat kearah mobil clara.

"Maaf, Gue pikir tadi yang bawa mobil nya cowo, Eh ternyata cewe cantik" Goda nya. Clara menyerngit jijik mendengar perkataan cowo tadi. "Bukan nya minta maaf yang bener, Malah ngegoda-goda" sindir clara ketus.

"Kenalin, Gue genta"Ucapnya sambil mengulurkan tangan nya dikaca jendela mobil clara. Clara membuang muka nya tidak suka. Siapa yang suka berjumpa dengan orang baru yang tak diketahui asalnya,namun sok kenal dan sok dekat. "Aku engga nanyak." Ucap nya tak acuh lalu melajukan mobil nya meninggalkan genta dengan senyum yang mengembang.

"Hoy! Genta! Ayo Lanjut, Siap-siap kalah lo ya, Gue bakal lebih cepat sampai dari pada lo! Hahaha" jerit Nathan—sahabat genta yang kini sibuk mengajak nya balapan siapa cepat datang ke kampus lebih dulu.

"Ah, Shit! Tunggu bentar nyedd!!" Ucapnya lalu menghampiri mobilnya dan melaju kencang.

***


Rainbow And RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang