Angkasa ▪ 5 RE-POST

2.9K 139 0
                                    

Lisa berdiri didepan gerbang sekolah, dengan memasang wajah kesal. wajar saja, pasalnya hampir lima belas menit cewek itu berdiri disana, menunggu Deo menjemputnya. Yang sayangnya hingga saat ini, belum juga datang.

Ditambah dengan keadaan sekolah sepi, membuatnya gondok setengah mati.

Lisa sudah berusaha untuk menghubungi Deo, namun telponnya selalu tidak diangkat, yang terdengar malah suara operator diseberang sana.

"Ngeselin banget! Awas ya lo kak, kalo sampe lupa jemput gue disini."

Lelah berdiri, Lisa menghampiri halte dekat sekolah dan mendudukkan dirinya disana.

Cewek itu bisa saja langsung pulang menggunakan angkot yang sedaritadi lewat, namun ia takut jika Deo datang menjemputnya.

Lisa Merogoh ponsel, lalu mengirimkan pesan kepada Deo.

Lisa :'kak, lo dimana? jadi gak sih, jemput gue?!'

setelah mengirim pesan tersebut, Lisa menghela nafas, ia memilih pasrah.

Kakaknya itu, memang sangat sulit untuk dipercaya!

Saat sedang menunggu, tiba-tiba saja sebuah motor tril berhenti didekatnya. Terlihat seseorang yang masih mengenakan seragam dengan dibalut jaket boomber hijau army duduk diatasnya.

Lisa sempat bingung, karena dihampiri. Namun kemudian cewek itu memutar bola matanya, saat melihat Angkasa yang sedang tersenyum setelah membuka helm.

"Lo belum pulang?" tanya cowok itu.

Huh, dia lagi. Lisa membatin. "Belum," sahutnya cuek.

"Kenapa?"

"Nunggu kakak gue."

"Kakak?" Lisa mengangguk.  "Janji jemput kapan?"

"Katanya pulang sekolah, tapi sampe sekarang belum dateng-dateng." jawab Lisa.

"Oh gitu. Terus dari tadi lo nunggu disini sendirian?" tanya Angkasa dan dijawab anggukan. "Tau gitu, lo tadi ikut sama gue aja, makan dikantin. Dari pada lo nunggu disini sendirian."

Lisa tertegun mendengar ucapan Angkasa. Entah mengapa dirinya merasa kalau sikap cowok itu berubah. Saat ditaman jail dan menjengkelkan, tetapi kini..

"Gue gak minat." jawab cewek itu.

Angkasa terkekeh.

"Yaudah yuk balik, gue anter." ucapnya menawarkan.

Lisa menautkan alis. "Lo anter?"

"I-ya gue anter, emang kenapa? Takut? Tenang gue gak gigit kok, dan gue udah suntik rabies juga. jadi amanlah." jawab Angkasa ngawur.

See, cowok itu kembali menjadi challdish lagi.

Lisa terlihat ragu. Pasalnya jika ia menerima tawaran Angkasa untuk pulang bersama, ia takut akan berujung menjadi bahan olok-olokan oleh papa dan juga kakaknya yang hobi sekali menggoda dirinya.

"Lis, ayo pulang gue anter." Angkasa kembali berucap, karena cewek didepannya ini tak kunjung menjawab.

Lisa masih tampak berfikir, ia masih bergulum dengan fikirannya sendiri. Sampai akhirnya ia dikagetkan oleh suara Angkasa yang memanggilnya dengan cukup keras.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang