Angkasa ▪ 4 RE-POST

2.9K 154 5
                                    

Angkasa berlari seorang diri, meninggalkan Angga yang tadi ikut bersamanya. Entah kearah mana sahabatnya itu pergi, ia pun tak tahu.

Yang terpikir oleh cowok itu hanya berlari secepat mungkin ke arah taman belakang, untuk sembunyi dari kejaran Chika.

Sebenarnya kelas, toilet hingga gudang sempat muncul dikepalanya untuk dijadikan tempat sembunyi, namun Angkasa langsung menepis tempat itu dari pikirannya, karena sering sekali ia bersembunyi disana dan berhasil ditemukan Chika.

Beberapa saat berlari, cowok itu sampai ditaman dan langsung mendudukan dirinya di rerumputan. Tidak perduli dengan celananya akan kotor, yang ia perdulikan saat ini adalah keadaan nafasnya yang tersengal akibat berlari.

"Huh! Kapan si tuh cewek berenti ngintilin gue?!" keluh cowok itu sambil mengatur nafas.

Apa kabar Ray?

Pertanyaan itu tiba-tiba saja melintas dibenak Angkasa.

Astaga kalau dipikir-pikir, dirinya dan Angga sangatlah tega. Bagaimana bisa mereka berdua meninggalkan Ray begitu saja?

Mengingat itu, membuat Angkasa merasa bersalah.

"Sorry ya, bro. Gue gak maksud. Semoga lo tahan sama cili-cili eror itu." ucapnya.

Merasa lebih baik, Angkasa menyusuri pandangannya ke seluruh sudut taman. Namun tanpa sengaja, cowok itu melihat Lisa yang sedang asik bersandar di salah satu kursi yang ada disana.  

Tertarik dengan tingkah cewek itu, Angkasa lantas mendekat. Dan setelahnya, ia menarik sudut bibir ketika melihat Lisa sedang menutup mata sambil mendengarkan lagu melalui handset.

"Cantik." gumamnya.

Angkasa tidak tahu, cewek itu sedang tertidur atau hanya sekedar menutup mata. Namun ia tidak perduli, dan terus saja memperhatikan wajah didepannya ini tanpa mau mengalihkan.

disisi lain, Lisa terus saja memejamkan matanya tanpa sadar ada orang lain yang memperhatikan.

Namun kegiatannya itu tersebut terusik, karena tiba-tiba saja ada hembusan angin beraroma mint menerpa wajahnya.

Tunggu, angin beraroma mint?

Merasa aneh dengan aroma angin yang menerpanya, Lisa membuka matanya. Dan sedetik kemudian, pupil cewek itu membesar saat melihat wajah Angkasa yang hanya berjarak beberapa centi didepannya.

"Astaga!" ucapnya kaget, Hingga  reflex mencopot headset.

"Hay!" Angkasa menyapa dengan wajah yang tidak bergeser sambil tersenyum, lalu memberikan satu tiupan lagi.

Lisa langsung mendorong kuat tubuh Angkasa, membuat wajah cowok itu menjauh.

"Lo apa-apaan sih huh?!" tanyanya bersungut.

Namun bukannya meminta maaf, Angkasa malah tersenyum geli dan duduk disebelah kirinya.

"Eh, ngapain lo duduk disebelah gue?!" tanya Lisa sewot.

"Emangnya kenapa kalo gue duduk disini?" Angkasa malah balik bertanya, dengan tampang polosnya.

"Jangan duduk di sebelah gue. Jauh-jauh sana!"

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang