DP Chapter 3

12.6K 1.5K 28
                                    


Siang itu seperti biasa, Masato dan Yosuke menghabiskan waktu istirahat mereka di atas atap.

Tapi hari ini ada yang berbeda karena Ryuji ikut berada di sana bersama kedua orang itu.

Yosuke menyodok lengan Masato memakai sikunya, karena dari tadi pemuda itu hanya diam saja.
Hampir 5 menit setelah kedatangan Ryuji ketempat itu.

Yosuke menggerakkan kepalanya ke samping beberapa kali sebagai isyarat agar Masato bicara pada Ryuji.
Karena pemuda itu merasa canggung dengan keheningan di antara kedua orang itu.

"Wajah mu kenapa...?"
Tanya Masato memberanikan diri angkat bicara setelah sempat melototi Yosuke yang memaksanya untuk tidak mengabaikan Ryuji yang kini berdiri di sampingnya.

Memang terdapat beberapa luka lebam dan gores di wajah Ryuji hingga membuat Masato bertanya begitu padanya.

"Kemarin beberapa kali aku kena pukul...''
Jawab Ryuji tidak berani menatap Masato.

Masato terdengar mendesah, pemuda itu menyandarkan punggungnya ke beranda yang terbuat dari beton.
"Memangnya tidak bisa jika tidak berkelahi, aku masih tidak mengerti kenapa kau suka melakukan hal yang membahayakan dirimu sendiri...
Sebenarnya apa alasan mu melakukannya...?"
Tanya Masato sembari menoleh kearah Ryuji.

Ryuji tersenyum.
"Tidak ada alasan kusus, aku hanya suka melakukannya.
Menghajar orang yang meremehkan kekuatan ku itu sesuatu yang menyenangkan..."

"Ngomong-ngomong bagai mana luka di sikumu...?"
Tanya Yosuke sembari memperhatikan perban yang melingkar di lengan Ryuji.

Masato ikut menatap Ryuji, pemuda itu juga ingin tahu soal luka di sikunya apakah sudah baikan.

"Aku agak kesulitan bergerak, karena itu aku tidak bisa menangkis pukulan lawan dengan efektif..."

Masato melongo mendengar jawaban Ryuji barusan.
Ternyata secara tidak langsung, dirinyalah penyebab kenapa wajah Ryuji jadi terluka.
Karena pemuda itu menyelamatkannya kemarin hingga membuat tangannya cidera.
Hingga menyebabkan Ryuji jadi kesulitan ketika berkelahi.

Masato menegakkan tubuhnya,
"Sini biar ku obati..."
Ujar pemuda itu tiba-tiba hingga membuat Yosuke dan juga Ryuji melongo.

Masato tampak bergerak ke depan dan berhenti di hadapan Ryuji.
Tanpa ragu dia memegang rahang Ryuji hingga membuat wajah pemuda di hadapannya merah padam.

"Kita butuh dua buah plester untuk menutup luka gores di wajahmu..."
Ucapnya setelah memperhatikan wajah Ryuji dengan seksama.

"Biar aku yang membelikan plester nya.."
Ujar Yosuke segera kabur dari tempat itu.
Rasanya aneh melihat Masato tiba-tiba bersikap selembut itu pada Ryuji.

Masato menjauhkan tangannya dari wajah Ryuji, pemuda itu kembali ketempat semula.

Dia bersandar di beranda sembari mendongak menatap langit biru cerah terhampar luas di hadapannya.
Lama sekali dia berdiam diri dalam posisi itu, dan Ryuji sendiri juga ikut diam di sampingnya dengan terus menatap wajah Masato.

"Harada..."
Ucap Masato kemudian setelah lama dia tidak bersuara.

"Panggil saja aku Ryuji..."

Masato menoleh kearah pemuda di sampingnya.
"Baiklah"
Ucapnya dengan nada ragu.
"Maafkan aku..."
Tambahnya

Ryuji menoleh kearah Masato.
"Maaf untuk apa...?"

"Gara-gara kau menyelamatkanku, hingga membuat tangan mu terluka.
Wajah mu jadi kena pukul karena tidak bisa menangkis pukulan saat kau berkelahi..."

Dangerous Pleasure (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang